Berita Pamekasan

Berkat Pohon Mangrove, Warga Pamekasan ini Wakili Jawa Timur Ikut Lomba Kementerian Lingkungan Hidup

Warga Desa Lembung Kabupaten Pamekasan mewakili Jawa Timur dalam lomba Waha Lestari di Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Slaman, Aktivis Lingkungan Laut saat berfoto di Wisata Pohon Mangrove, Desa Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura, Selasa (11/2/2020). 

Hasilnya, selama 30 tahun dia bergelut di bidang pohon mangrove, kini di Desa Lembung sudah terdapat wisata Pohon Mangrove.

Maanfaat jerih payah yang sudah dilakukan Slaman bisa dirasakan oleh warga sekitar.

“Alhamdullah, hasil pembibitan mangrove itu bisa kami sumbangkan kepada lembaga Pemerintah dan Komunitas yang peduli menggelar peremajaan Mangrove di wilayah pantai Pamekasan," ungkapnya.

Bupati Pamekasan Minta Guru PAUD Kenalkan Anak tentang Local Wisdom, Ingin Lestarikan Budaya Lokal

5 Tanda Bahwa WhatApp Kamu Disadap, Perhatikan Jika Aplikasi Tiba-Tiba Ter-Logout Sendiri

Tidak hanya itu, Slaman juga mengaku sudah banyak menerima berbagai penghargaan, mulai dari tingkat Kabupaten maupun Provinsi.

Terakhir, Slaman meraih penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juara 1 tingkat Nasional kategori Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.

“Bagi saya kelestarian pohon Mangrove itu sudah ada di hati saya," ujarnya.

Slaman juga mengungkapkan, dirinya diberikan kepercayaan oleh Perhutani KPH Madura, berkat dukungan Ibu-ibu di Desa Lembung.

Awalnya, kata dia, kaum Ibu-Ibu ini dilibatkan untuk peduli pesisir dengan menanam Mangrove karena kerusakan akibat ditebang untuk kayu bakar.

“Kegigihan kaum Ibu-Ibu di Desa Lembung dan jumlah anggotanya semakin banyak, lalu akhirnya dibentuk paguyuban Sabuk Hijau, kini anggota mencapai 50 orang. Ibu-ibu ini tidak hanya membibit dan menanam, tapi juga diberi pelatihan mengolah buah Mangrove menjadi kopi,” bebernya.

Selain itu, kata Slaman, berkat usahanya tersebut, akhirnya Pemerintah Pamekasan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, mempercayakan kepadanya untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk mengelola wisata Mangrove.

Dengan apa yang dicapainya saat ini, Slaman hanya bisa mengucap rasa syukur, karena berkat karyanya selama 30 tahun, bersama Ibu-ibu di Desa Lembung, mampu meningkatan pendapatan keluarganya.

“Hasil karya kami, sudah dibuat Kopi dan Teh Mangrove, Batik, Madu dan Jajanan Mangrove, kini bisa buat biaya anak sekolah,” ungkapnya.

Pantai dan Mangrove, bagi Slaman kini adalah inspirasi untuk menciptakan lingkungan bersih dan indah.

Ke depan, Slaman berjanji akan terus melakukan upaya agar generasi muda lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan laut dan juga kelestarian pohon mangrove yang banyak manfatannya.

"Mohon doa seluruh warga Pamekasan, semua rakyat Jawa Timur. Khususnya dukungan Bupati dan Gubernur Jatim, karena saya akan maju dalam lomba Wana Lestari di Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta, mewakili Provinsi Jatim," pintanya.

Gara-Gara TikTok, 4 Pekerja Bandara Dipecat Perusahaan, Terkuak Isi Videonya hingga Jadi Viral

Sumenep Dilanda Angin Puting Beliung, 24 Rumah Warga Saronggi Rusak dan 2 Orang Mengalami Luka

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved