Berita Blitar

Buntut Bentrokan Bonek dan Aremania, Laga Sepak Bola Terancam Tak Bisa Digelar di Kota Blitar

DPRD Kota Blitar akan mengirimkan surat rekomendasi untuk Pemkot Blitar agar tidak mengeluarkan izin pertandingan sepak bola.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Sejumlah motor dibakar saat terjadi bentrokan antara kelompok suporter di Jl Kapuas, Kota Blitar, Selasa (18/2/2020). 

DPRD Kota Blitar akan mengirimkan surat rekomendasi untuk Pemkot Blitar agar tidak mengeluarkan izin pertandingan sepak bola

TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Kerusuhan yang terjadi di sekitar Stadion Supriyadi, Kota Blitar, saat semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 Persebaya Surabaya Vs Arema FC berbuntut panjang.

DPRD Kota Blitar akan mengeluarkan surat rekomendasi untuk Pemkot Blitar.

Surat rekomendasi itu berisi agar Pemkot Blitar tidak mengeluarkan izin pertandingan sepak bola yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.

Bentrokan Bonek dan Aremania di Sekitar Stadion Supriyadi Terjadi 2 Kali, Sejumlah Motor Terbakar

Bonek dan Aremania Terlibat Bentrok di Blitar, Gubernur Khofifah Sampaikan Permintaan Maaf ke Warga

Reaksi Aremania setelah Laga Persebaya Vs Arema FC Batal di Stadion Kanjuruhan, Sangat Tidak Lucu

"Intinya DPRD merekomendasi Pemkot tidak boleh mengizinkan pertandingan sepak bola yang berpotensi menimbulkan kerusuhan dan membawa dampak ketakutan kepada warga," kata Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Agus Zunaedi, Kamis (20/2/2020).

Agus menilai pertandingan antara Persebaya melawan Arema FC yang digelar di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, dilaksanakan secara tergesa-gesa.

Menurutnya, Pemkot Blitar langsung menjalankan perintah dari Pemprov Jatim agar pertandingan Persebaya Surabaya melawan Arema FC digelar di Stadion Supriyadi.

Koordinasi antara panitia dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Blitar untuk menghadapi pertandingan dinilai kurang.

"Sebenarnya Pemkot punya wewenang menolak kalau tidak siap. Pemkot punya otonomi dan stadion dibiayai APBD," ujar politikus PPP itu.

Untuk itu, kata Agus, DPRD Kota Blitar akan mengeluarkan rekomendasi kepada Pemkot Blitar.

Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Agus Zunaedi usai rapat evaluasi dengan Pemkot Blitar, Polres Blitar Kota, dan PSSI, Kamis (20/2/2020).
Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Agus Zunaedi usai rapat evaluasi dengan Pemkot Blitar, Polres Blitar Kota, dan PSSI, Kamis (20/2/2020). (TRIBUNMADURA.COM/SAMSUL HADI)

Polisi Usut Kasus Dugaan Nenek Madura Dianiaya Keluarga karena Warisan, Minta Keterangan Korban

Bonek Diminta Ikut Nyanyikan Indonesia Raya saat Final Piala Gubernur Jatim Persebaya Vs Persija

Rekomendasi itu meminta Pemkot Blitar tidak mengizinkan pertandingan sepak bola yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.

"Rekomendasi ini akan dibuat oleh komisi gabungan," ungkap dia.

"Kami meminta Pemkot tidak mengizinkan pertandingan klub sepak bola mana pun yang berpotensi menimbulkan kerusuhan," katanya.

Sekadar diketahui, rapat evaluasi penyelenggaraan pertandingan sepak bola itu diikuti pimpinan dan perwakilan semua komisi di DPRD Kota Blitar.

Rapat evaluasi juga diikuti perwakilan Polres Blitar Kota, perwakilan Pemkot Blitar, dan perwakilan PSSI Kota Blitar. (sha)

Sebelumnya,  semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 Persebaya Surabaya Vs Arema FC diwarnai adanya bentrokan pendukung kedua kesebelasan.

Klimaks bentrokan Bonek dan Aremania di sekitar Stadion Supriyadi yaitu pembakaran sejumlah sepeda motor.

Ribuan Personel Polisi dan TNI Akan Amankan Laga Persebaya dan Persija, Bonek Diberi Imbauan

Bonek Dipersilakan Datang Laga Final Piala Gubernur Jatim Persebaya Vs Persija, Panitia Beri Pesan

Ada dua lokasi bentrokan antara Bonek dan Aremania, yaitu, di Jl Kapuas dan di areal persawahan Kelurahan Bendo atau di Jl Ciliwung.

Dua lokasi itu berdekatan dengan kawasan Stadion Supriyadi.

"Ada insiden kecil. Pertama terjadi sebelum pertandingan dimulai di Jl Kapuas," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard Sinambela usai pertandingan.

"Kedua, di areal persawahan Kelurahan Bendo. Kedua suporter sempat bertemu dan terjadi insiden," sambung dia.

AKBP Leonard Sinambela mengatakan, potensi kerawanan saat pertandingan Persebaya Surabaya Vs Arema FC berlangsung memang sudah ada.

Munurutnya, kedua suporter memang memiliki historis kurang baik sampai sekarang.

"Pertandingan ini digelar tanpa penonton. Tapi, suporter dua tim yang dari luar kota tetap datang ke Kota Blitar," ucap dia.

Lokasi Final Piala Gubernur Jatim Persebaya Vs Persija Dipindah, Bonek Sebut Panitia Turnamen Amatir

Final Piala Gubernur Jatim Persebaya Vs Persija, Bonek Minta Suporter Belajar dari Insiden di Blitar

"Kami dari Polri dan TNI sudah melakukan pengamanan," ujarnya.

Menurutnya, bentrokan antara suporter di dua lokasi itu secara cepat bisa dicegah oleh petugas gabungan.

Pasukan gabungan segera mendatangi lokasi untuk memisah dua kelompok suporter yang terlibat bentrokan.

"Begitu ada informasi terjadi insiden, kami langsung menggeser pasukan di stadion menuju lokasi," kata dia.

"Kami secara cepat memisah dua kelompok suporter. Mereka tidak boleh satu, kalau satu timbul bentrokan lagi," ujarnya.

Seperti diketahui, dalam peristiwa bentrokan antara kelompok suporter itu terdapat beberapa motor dibakar dan orang terluka.

Polisi masih masih menyelidiki peristiwa itu. (sha)

Berusaha Nyalip Truk dari Sebelah Kiri, Pengendara Motor di Kota Batu Tewas Terlindas Roda Belakang

BREAKING NEWS - Kecelakaan Maut Terjadi di Jalan Pasuruan-Probolinggo, Arus Lalulintas Sekitar Macet

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved