Royyan Julian, Penulis Buku Asal Pamekasan Lolos Seleksi Pengiriman Sastrawan Berkarya ke Wilayah 3T

Royyan Julian, penulis buku asal Pamekasan, Madura, terpilih sebagai peserta yang lolos seleski 'Pengiriman Sastrawan Berkarya ke Wilayah 3T'.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Royyan Julian saat asyik membaca buku di Loka Cafe Pamekasan, Madura, Jumat (13/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Royyan Julian, penulis buku asal Pamekasan, Madura, terpilih sebagai peserta yang lolos seleski 'Pengiriman Sastrawan Berkarya ke Wilayah 3T'.

Program tersebut diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Berdasarkan penilaian dokumen yang dikirim oleh peserta di seluruh Indonesia, tim kurator Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memilih lima orang sastrawan terbaik.

Persik Kediri Vs Persiraja, Joko Susilo Optimistis Bawa Pulang 3 Poin, Bakal Pakai Strategi Khusus

Cara Licik Pembobol Toko di Trenggalek, Obeng Milik Bengkel Jadi Alat, Sempat Kabur ke Temanggung

Polrestabes Surabaya Tembak Mati Sindikat Narkoba Asal Bangkalan, Terbukti Selundupkan 2 Kg Sabu

Satu di antara lima sastrawan yang terpilih itu, Royyan Julian salah satunya.

Royyan sapaan karib Royyan Julian, akan ditempatkan di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.

Di daerah itu, selama sebulan, Royyan akan menjalani berbagai macam kegiatan yang tentunya berkaitan dengan literasi.

Royyan mengaku senang setelah mendapat kabar bahwa dirinya lolos seleksi 'Pengiriman Sastrawan Berkarya ke Wilayah 3T'.

Pria lulusan Magister Ilmu Sastra di Universitas Gadjah Mada ini juga mengungkapkan, ikut program tersebut adalah pengalaman kali pertamanya.

Royyan berucap tak menyangka bila keinginannya selama ini untuk ikut andil dalam program tersebut bisa jadi kenyataan.

"Nyoba ngirim karya dan ikut seleksinya ternyata langsung lolos. Saya senang, karena ini target saya selepas mengikuti residensi kemarin," kata Royyan kepada TribunMadura.com saat ditemui di Loka Cafe Pamekasan, Jumat (13/3/2020).

Ada lima buku yang Royyan kirim ke Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mengikuti program tersebut, di antaranya berjudul; Ludah Nabi di Lidah Syekh Raba, Rumah Jadah, Biografi Tubuh Nabi, Tanjung Kemarau dan Tandak.

Bupati Ra Latif Lantik 36 Pengurus Aliansi Kepala Desa Kabupaten Bangkalan

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Malang, Curi Motor Honda Beat di Balai RW Tanpa Tinggalkan Jejak

Tarif Kencan PSK Prostitusi Tersembunyi di Warung Hutan Panceng Gresik Rp 100 Ribu

Lima buku tersebut hasil karangannya.

"Proses seleksinya, kami para peserta diminta untuk ngisi formulir. Ngirim kurikulum vitae, juga ada portofolio. Biografi singkat. Kirim karya. Syarat utamanya harus pernah menulis buku sastra," ujarnya.

"Kalau ngirim buku gak ada batasan sih. Satu boleh. Aku ngirim lima buku biar dapat nilai tambahan," ucapnya sembari tertawa.

Selain itu, Dosen yang juga mengajar di Universitas Madura ini menjelaskan, usai menjalani program tersebut, setiap sastrawan wajib membuat buku dalam bentuk tulisan jurnalisme sastrawi.

Hasil tulisan itu nantinya, kata dia, akan diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

"Nulisnya itu seperti hasil laporan liputan, tapi isinya narasi sastrawi. Suka sih aku. Menantang juga dan belum pernah menulis yang seperti itu, apalagi saya memang suka membaca jurnalisme sastrawi," akuinya.

25 Maret 2020, Royyan akan berangkat ke Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan untuk memulai programnya.

Saat ini, dia mengaku belum ada persiapan, sebab masih menunggu hasil pembekalan selama dua hari yang akan diberikan oleh penyelenggara.

Siap Lakoni Liga 3 2020, Madura FC Pompa Semangat Baru dan Mohon Doa Restu

BERITA TERPOPULER SELEB HARI INI: Honor Lucinta Luna hingga Nikita Mirzani Beri Tas Mewah ke Sahabat

BERITA TERPOPULER MADURA HARI INI: Pembunuhan Sadis Paman oleh Keponakan hingga Guru Cabuli 8 Siswa

"Saya belum tahu apa saja yang perlu saya lakukan di sana. Masih nunggu pembekalan," ungkapnya.

Lebih lanjut Royyan berharap, program Pengiriman Sastrawan Berkarya ke Wilayah 3T ini terus ada.

Tujuannya, kata dia, agar semua penulis yang berada di pelosok Indonesia bisa berlomna-lomba untuk terus berkarya lebih baik.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved