Berita Surabaya
Terlilit Biaya Persalinan, Papa Muda asal Bojonegoro Nekat Gelapkan Regulator Gas Elpiji Perusahaan
Terlilit Biaya Persalinan, Papa Muda asal Bojonegoro Nekat Gelapkan Regulator Gas Elpiji Perusahaan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Terlilit Biaya Persalinan, Papa Muda asal Bojonegoro Nekat Gelapkan Regulator Gas Elpiji Perusahaan
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Tim Anti Bandit Polsek Wonocolo menangkap seorang papa muda yang bernama Aris Arpriadna, warga Bojonegoro.
Penangkapan dilakukan setelah pria berusia 24 tahun itu ketahuan menggelapkan alat regulator gas elpiji di sebuah gudang perusahaan yang berkantor di Jalan Sidosermo, Surabaya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunMadura.com, Aris Arpriadna adalah seorang kepala pengawas yang telah bekerja selama tiga tahun di gudang perusahaan itu sendiri.
Modus yang dia lakukan boleh dikata keterlaluan.
Aris Arpriadna memanfaatkan otoritasnya sebagai kepala gudang perusahaan sekaligus pemegang kunci pintu gudang penyimpanan.
Kunci tersebut mempermudah langkah Aris Arpriadna untuk mengambil alat regulator gas elpiji di gudang perusahaan tempat dirinya bekerja.
• Curhatan Pasien Muda Rasakan Gejala Awal Virus Corona, ‘Batuk Parah Jadi Takut’, Lihat Nasibnya Kini
• Harapan Sule Dapat Calon Istri yang Penyayang Seperti Ashanty, Anang Hermansyah: Gak Boleh Buru-buru
• Viral Video Pembuatan Hand Sanitizer dengan Campuran Alkohol Berkonsentrasi 95 Persen dan 96 Persen
Siapa sangka, jika Aris Arpriadna melakukan aksi tersebut sebanyak 10 kali.
Barang hasil curian selama ini disimpan pelaku di kosan yang disewanya.
Sebelum akhirnya menjual secara eceran seharga Rp 45 Ribu per alat regulator.
Atau dijual per kardus, sekira Rp 1,5 Juta, jauh lebih murah ketimbang harga normal kisaran tiga juta rupiah.
Saat dimintai keterangan perihal motif perbuatannya, pelaku mengaku terdesak biaya kebutuhan persalinan istrinya yang tengah mengandung.
"Bukan pak, hasilnya mau buat biaya lahiran anak saya," katanya saat diinterogasi di Halaman Mapolsek Wonocolo, Rabu (25/3/2020).
Kendati terbilang logis alasan itu, bagi Kapolsek Wonocolo Kompol Masdawati Saragih hal itu tak masuk akal.
Pasalnya, jikalau benar terdesak oleh biaya kebutuhan persalinan, mengapa aksi tersebut dilakukan hingga 10 kali bahkan lebih.
"Terdesak apa. Wong perbuatannya sudah 10 kali kok terdesak," tukasnya ke arah pelaku dengan ekspresi wajah geregetan.
• Kisah Memilukan Dokter RSUD dr Soetomo Positif Corona: Tertular Pasien yang Bersin Tanpa Masker
• Bagaimana Hand Sanitizer, Sabun dan Air Hangat Mampu Melawan Covid-19? Begini Penjelasan Ahli Virus
• Virus Corona Belum Selesai, Dispendukcapil Sampang Batasi Pelayanan 50 Pemohon Sehari