Terlanjur Pesan Banyak Alat Tes Virus Corona dari China, Spanyol Mengeluh Alat Tes Tidak Akurat
Ibukota Spanyol berhenti menggunakan alat pendeteksi cepat Covid-19 setelah hasil yang didapat tidak sesuai dengan kenyataan.
Terlanjur Pesan Banyak Alat Tes Virus Corona dari China, Spanyol Mengeluh Alat Tes Tidak Akurat
TRIBUNMADURA.COM - Alat tes virus corona yang dibeli oleh Spanyol disebut kurang akurat.
Alat tersebut dibeli Spanyol dari China.
Menyadari hal itu, Spanyol memutuskan untuk berhenti menggunakan alat tersebut.
Ada faktor yang membuat Spanyol ragu dengan alat tes virus corona itu.
Ibukota Spanyol berhenti menggunakan alat pendeteksi cepat Covid-19 setelah hasil yang didapat tidak sesuai dengan kenyataan.
Mengutip dari South China Morning Post, Madrid telah berhenti menggunakan alat uji tersebut.
• Rusia Lepas Singa Demi Jaga Warganya Tak Keluar Rumah di Tengah Virus Corona, Begini Sebenarnya
• Bocoran Mantan Pasien Covid-19 Soal Obat yang Bisa Cegah Virus Corona, Anang: Masyarakat Harus Tahu!
Sebelumnya mereka sudah memesan 340 ribu alat uji tersebut dari China, dari sebuah pabrik di Shenzen.
Keraguan pemerintah Spanyol disebabkan karena jumlah kasus di Spanyol meningkat pada Kamis kemarin menjadi 56.188 kasus positif Covid-19 dan 4089 kematian.
Di seluruh dunia, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 468 ribu manusia dan membunuh lebih dari 21 ribu pasien.
Penelitian Badan Penyakit Menular dan Klinik Mikrobiologi Spanyol (SEIMC) memposting di situs resminya jika alat uji swab yang dibuat olah Shenzhen Bioeasy Biotechnology hanya memiliki akurasi atau ketepatan kurang dari 30 persen.
Melansir media harian Spanyol El Pais, pemerintah kota Madrid telah putuskan hentikan alat uji Bioeasy.
Kementerian Kesehatan Spanyol juga telah meminta perusahaan Shenzhen untuk mengganti suplai mereka.
Sementara itu manager Bioeasy, Zhu Hai, menolak memberikan komentarnya terkait hal tersebut.
"Aku masih belum paham dengan situasinya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/ilustrasi-perawatan-pasien-positif-terinfeksi-virus-corona.jpg)