Antisipasi Virus Corona di Jawa Timur

Jeruk Lemon Lokal Laris Diburu, Mengandung Senyawa yang Dipercaya Sebagai Penangkal Virus Corona

Tim periset dari Fakultas Kedokteran UI melakukan penelitian bioinformatika untuk menemukan senyawa yang berpotensi untuk melawan Covid-19.

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/DONI PRASETYO
Bambang Sumali petani jeruk lemon lokal warga Dusun Geneng, Desa Pacalan, Kecamata Plaosan, Kabupaten Magetan ini meraup keuntungan hampir tiga kali lipat dari panen biasanya, ini semenjak pernyataan ilmuwan dari UI dan IPB, selain jambu biji, buah lain penangkal Covid 19 adalah jeruk lemon lokal. 

TRIBUNMADURA.COM, MAGETAN - Tim periset dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Farmasi UI, Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC), LPPM IPB University dan Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University telah melakukan penelitian bioinformatika untuk menemukan senyawa yang berpotensi untuk melawan Covid-19.

"Senyawa tersebut adalah golongan flavonoid yaitu salah satunya hesperidin," ujar Guru Besar IPB University yang juga Kepala Pusat Biofarmaka Tropika (TropBRC), Prof Irmanida Batubara dikutip dari laman resmi IPB University, Jumat (27/3/2020).

Kini keberadaan jeruk, termasuk jeruk lemon lokal ludes dipasaran.

Tidak hanya itua, harganya juga melambung tinggi.

"Saya biasanya menjual Rp 10 ribu per kilogram, tapi semenjak ada penemuan penangkal Covid-19 dalam jeruk, harga jeruk langsung naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram," kata Bambang Sumali petani jeruk warga Dusun Geneng, Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Selasa (31/3/2020).

Personil Kodim 0829 Wajib Berjemur Setiap Hari untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Perahu Nelayan di Pelabuhan Branta Pesisir Disemprot Cairan Disinfektan, Cegah Sebaran Virus Corona

Calon Pengantin yang Menikah di Sumenep Wajib Ikut Pemeriksaan Kesehatan, Cegah Penyebaran Covid-19

Jeruk lemon lokal sebanyak 1000 pohon yang ditanamnya di atas tanah seluas 1 hektar ini setiap minggunya bisa panen jeruk lemon minimal sebanyak 1 ton.

"Hasil panen sebanyak 1 ton itu dengan asumsi, setiap pohon bisa dipanen sebanyak satu kilogram jeruk lemon dengan buah siap konsumsi. Kalau 1000 pohon, kita bisa panen 1 ton," ujar Bambang Sumali

Sebelum ini, jeruk lemon masak pohon ini diambil pedagang atau pembeli umum dengan harga Rp 10 ribu per kilogram.

Pedagang maupun pembeli umum langsung memetik jeruk melon lokal ini langsung dari pohonnya.

"Saya tidak pernah cari pembeli keluar, mereka pedagang buah dan pembeli umum langsung datang memetik sendiri. Kita tinggal menimbang, begiu juga dengan pedagang,"ujarnya.

Dalam sebulan, tambah Bambang, pohon jeruk lemon yang ditanam ini bisa empat kali panen.

Atau dalam seminggu bisa mengantongi hasil sebesar Rp 10 juta dan sebulan bisa mendapatkan hasil sebesar Rp 40 juta.

Dokter di Pamekasan Tega Gugat Cerai Istri Sah Gara-Gara Orang Ketiga, Begini Kronologinya

Umumkan 283 Orang Meninggal dengan Suara Bergetar, Anies Baswedan: Situasi Mengkhawatirkan!

Pemkot Surabaya Siapkan Draf Pembatasan Sosial Berskala Besar, Ada Batasan Akses Keluar Masuk Kota

"Kalau sekarang harganya bisa Rp 25 ribu - Rp 30 ribu per kilogram, ya dihitung sendiri hasilnya. Hasil sebesar itu belum dipotong obat hama, rabuk, tenaga kerja. Lumayan lah dengan kenaikkan ini. Tapi kalau harga naik, tenaga kerja dan harga pupuk juga naik,"kata Bambang Sumali.

Bibit jeruk lemon yang ditanam di lahan peninggalan orangtuanya ini didapat dari Bandung, Jawa Barat sejak 25 tahun lalu.

Kemudian bibit pohon jeruk lemon lokal asal Bandung ini dikembangkan dengan cara bestek.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved