Virus Corona di Jawa Timur
Ribuan Warga Jawa Timur Jalani Rapid Test Covid-19, Ada 97 Orang Terdeteksi Positif Virus Corona
Ada 3.976 warga Jawa Timur yang sudah dites menggunakan rapid test kit Covid-19 atau virus corona.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, rapid test Covid-19 atau virus corona sudah dilaksanakan di banyak daerah di Jawa Timur.
Total, saat ini, kata Khofifah Indar Parawansa, ada 3.976 warga Jawa Timur yang sudah dites menggunakan rapid test kit Covid-19.
“Dari angka tersebut yang terdeteksi positif ada sebanyak 97 orang," kata Khofifah Indar Parawansa, Jumat (3/4/2020) pagi.
• Mobil Sehat Desa di Pamekasan Dibranding Mirip Mobil Dinas Pemkab, Didistribusikan Dalam Waktu Dekat
• Langkah Pertama Jika Muncul Gejala Terjangkit Virus Corona, Jangan Sampai Terlambat Ditangani
• Warga Luar Kota Diimbau Tak Masuk ke Surabaya Sementara Waktu, Hanya Kalangan Ini yang Diizinkan
"Mereka kita langsung tindaklanjuti dengan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR)," sambung dia.
"Sebab hanya dengan metode ini maka akan bisa didapatkan konfirmasi virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 ada di tubuh seseorang,” jelas dia.
Khofifah Indar Parawansa menyebut, dari 97 orang yang dites, ada 16 dari tenaga kesehatan.
Kemudian, ada pasien PDP sebanyak 51 orang, dari ODP ada sebanyak 25 orang, dan orang tanpa gejala sebanyak 9 orang.
“Dari 97 yang terdeteksi positif, 75 di antaranya sudah kita lakukan tes swab PCR. Tinggal menunggu hasilnya,” tegas dia.
Hal ini akan menjadi PR bagi gugus kuratif untuk melakukan percepatan swab dan PCR Jawa Timur.
Bagi orang yang positif virus corona, maka biayanya akan ditanggung oleh pemerintah pusat.
• Pemkab Pantau Warga yang Mudik ke Pamekasan, Pemantauan Khusus Dilakukan hingga ke Pelosok Desa
• Darurat Penyebaran Covid-19, Masa Libur Siswa di Sumenep Madura Diperpanjang hingga 22 April 2020
Sedangkan yang negatif virus corona, akan ditanggung oleh pemerintah provinsi.
Sementara itu, Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan, rapid test bukan gold standart untuk deteksi Covid-19.
Joni Wahyuhadi menuturkan, rapid test hanyalah screening awal deteksi virus corona.
“Dan belum pasti yang positif di rapid test itu menderita Covid-19, bukan begitu," kata Joni Wahyuhadi
"Tapi bisa jadi dia mendeteksi antibodi untuk virus corona yang lain seperti SARS atau MERS," tambah dia.
"Jadi konfirmasi presisi harus diswab PCR,” tegasnya.
• Pergi ke Luar Kota Pakai Mobil Rental, Tiga Warga Mojokerto Kerja Sama Bobol Toko Pakaian di Tuban