Virus Corona di Jawa Timur

Pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), 70 Persen Jalur Prestasi dari Nilai Rapor

Dinas Pendidikan Jawa Timur membuat skema baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru untuk jalur prestasi akademik.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Elma Gloria Stevani
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ilustrasi - Sejumlah murid melaksanakan UNBK ( Ujian Nasional Berbasis Komputer ) di SMK Negeri 3 Kota Tangerang, Banten, Senin ( 3/4/2017). Ujian nasional berbasis online tingkat SMK ini akan berlangsung hingga Kamis 6 April mendatang. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Dinas Pendidikan Jawa Timur membuat skema baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru untuk jalur prestasi akademik.

Skema ini dibuat setelah ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dihapuskan.

Padahal nilai Ujian Nasional sebelumnya menjadi poin terbesar dalam jalur prestasi PPDB tahun ajaran 2020/202.

Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi menuturkan untuk penggunaan nilai UN dalam PPDB jalur prestasi akademik tahun ini akan digantikan dengan nilai rata-rata rapot selama lima semester dengan prosentase 70 persen.

Sedangkan 30 persen akan menggunakan indeks sekolah.

UPDATE CORONA di Sampang Rabu 15 April 2020, Jumlah ODR Capai 13.337 Orang & ODP Sebanyak 320 Orang

Tarif 600 PSK Layani Pria Hidung Belang via Prostitusi Online di Berbagai Kota Lebih dari Rp 10 Juta

1 Tenaga Kesehatan di Puskesmas Tanjung Sampang Positif Covid-19, Rantis Water Cannon Dikerahkan

Dijelaskan Wahid, dalam penggunaan indeks sekolah yang digunakan nanti adalah hasil peroleh rata-rata nilai UN tahun 2019 di masing-masing sekolah.

"Misalnya SMPN 1 Surabaya rata-ratanya sekian, dan SMPN 1 Bangkalan rata-ratanya sekian. Itulah yang akan dijadikan indeks sekolah yang bersangkutan," ujarnya.

Dengan kata lain, perolehan nilai rapor delapan di SMPN 1 Surabaya akan berbeda dengan nilai rapot delapan di SMPN 1 Bangkalan.

"Oleh karena itu indeks sekolah menjadi acuan,"tambahnya.

Seperti diketahui, besaran kuota untuk jalur prestasi akademik kuota paling sedikit 25 persen

Sementara untuk jalur prestasi non akademik paling banyak 5 persen.

Hasil Rapid Test, 30 Tenaga Medis Puskesmas Tanjung Sampang Negatif COVID-19

Pondok Bersalin Desa Tentenan Timur Disulap Jadi Tempat Karantina Pemudik dan Perantau di Pamekasan

Pasangan Bukan Suami Istri Ketahuan Nginap Berduaan di Ruko Kota Kediri, Ngakunya akan Menikah

Dengan kriteria penghargaan individual dan berjenjang. Bagi juara 1, 2 dan 3 akan diberikan bobot masing-masing.

Sedangkan untuk jalur zonasi kuota paling sedikit 50 persen, jalur afirmasi paling sedikit 15 persen serta jalur perpindahan tugas orang tua/wali paling banyak 5 persen.

Diakui Wahid Rancangan peraturan gubernur tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sistem Zonasi tahun 2020 masih akan tetap dikoordinasikan dengan Biro Hukum Pemprov Jatim sebelum menjadi pedoman teknis (domnis) bagi sekolah.

Wahid juga menuturkan, selain perubahan skema dalam jalur prestasi akademik, tidak ada yang berubah dengan rancangan PPDB seperti sebelumnya.

Yakni terkait pembagian zona dalam PPDB zonasi, tahun ini satu wilayah kabupaten/kota akan masuk dalam satu zona. Hal ini dilakukan untuk memberikan keleluasaan pada siswa dalam memilih SMA.

"Artinya di Jatim akan ada 38 zona. Di mana siswa boleh memilih tiga pilihan. Bisa dua pilihan SMA dalam zona dan satu luar zona. Atau bisa juga ke tiga tiga nya (pilihan) dalam zona," jelasnya.

Wahid juga menyebut dalam pembagian zona antar wilayah berimpitan, maka yang akan diprioritaskan adalah jarak rumah.

Ia mencontohkan misalnya siswa yang berdomisili Waru, Sidoarjo mendaftar SMA di Surabaya yang dekat dengan lokasi rumah.

Dan ada siswa lain warga Surabaya mendaftr di SMA yang sama namun lokasi rumah jauh dari sekolah.

Jumlah Kasus Corona Terus Meningkat, Pemprov Jatim Siapkan Hampir 14 Ribu Bed di RS Rujukan

Warga Perantau yang Baru Datang ke Bangkalan Diimbau Terapkan Isolasi Mandiri Selama 14 Hari

Jurnalis Sumenep Dirikan Posko Gotong Royong Lawan Covid-19 untuk Galang Donasi Bagi Warga Terdampak

"Maka yang prioritaskan ini jarak yang terdekat. Meskipun warga Sidoarjo kalau rumahnya dekat SMA yang masuk zona Surabaya ini bisa masuk dalam jalur zonasi. Karena pengukuran zonasinya adalah jarak terdekat antara sekolah dan rumah," terangnya.

Sementara untuk wilayah irisan seperti Madiun, Pacitan, Magetan, Ngawi, Bojonegoro dan Tuban yang dipioritaskan adalah warga Jawa Timur.

"Baru kalau ada kapasitas lebih akan diterima siswa dari luar provinsi yang berada di wilayah irisan Jatim," paparnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved