Berita Gresik

Nasib Tragis Siswi SMP Ketemu Pria Tua Gresik, Dipaksa Bercinta di Kandang Ayam Sampai Hamil 7 Bulan

Sugianto dengan tega menyetubuhi anak gadis tetangganya sendiri berinisial MD di kandang ayam yang berada di pinggir jalan Desa Metatu, Gresik.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Elma Gloria Stevani
Kolase TribunMadura.com/TribunMedan.com
Ilustrasi pencabulan dan Kandang ayam yang menjadi lokasi pencabulan korban dibawah umur yang berada di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik, Jumat (1/5/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK -  Seorang siswi SMP mengalami nasib tragis setelah bertemu tetangganya yang merupakan pria tua di Gresik

Siswi SMP itu bertemu pria tua ketika mengantar kue hajatan untuk acara pernikahan ke rumah Sugianto.

Kini, siswi SMP itu pun hamil tujuh bulan.

Sedangkan pria tua itu sudah memiliki istri dan anak.

Simak berita selengkapnya.

Niat Bayar Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Lengkap Tulisan Latin, Arab & Artinya

Hasil Rapid Test di Batu, Satu Orang Reaktif Covid-19, 83 Pekerja Bangunan Dipulangkan

110 Orang Ikut Rapid Test Corona di DPRD Sidoarjo, Satu Orang Hasilnya Positif, Tunggu Tes Swab

Kelakuan bejat Sugianto (50) memang tidak patut ditiru.

Bagaimana tidak. Sugianto dengan tega menyetubuhi anak gadis tetangganya sendiri berinisial MD di kandang ayam yang berada di pinggir jalan Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.

Gadis yang masih duduk di bangku Kelas 3 SMP ini berusia 16 tahun.

Perbuatan cabul tersebut telah dilakukan pelaku sejak Maret 2019 lalu.

MD hanya bisa terdiam. Wajah ceria siswi SMP berubah murung.

Gadis itu duduk di samping ibunya yang bernama Istiana (49).

MD mengenakan kaos olahraga.

MD seharusnya bisa bermain seperti anak-anak lainnya.

Namun, kini ia harus menanggung kenyataan dirinya mengandung seorang anak dari Sugianto.

Usia kandungannya berjalan tujuh bulan.

Istiana menceritakan awal mula kisah pilu yang menimpa anak ketiganya itu.

Saat itu, dia bersama anaknya sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya. Bersama dengan istri Sugianto.

MD dimintanya untuk mengantar kue hajatan untuk acara pernikahan ke rumah Sugianto. Di sanalah, Sugianto berusaha melancarkan aksi bejatnya.

Mulai dari memberi iming-iming uang, hingga mengancam. MD yang masih bocah itu tidak dapat berbuat banyak.

Bapak dua anak itu melancarkan aksi bejatnya di dalam rumah kepada MD.

Berselang satu pekan, Sugianto kembali ingin melampiaskan nafsunya kepada MD.

Lagi-lagi, pria beristri ini memberikan uang sebesar Rp 100 ribu sebagai uang tutup mulut, kemudian ancaman agar tidak ketahuan hingga memberikan pil yang disebut-sebut obat anti hamil.

Dalam kurun waktu satu tahun, total sudah enam kali aksi bejat dilakukan Sugiato hingga MD berbadan dua.

"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam. Padahal Sugianto itu masih saudara saya," kata Istiana dengan nada jengkel, Jumat (1/5/2020).

Satu PDP Meninggal Dunia, Total Ada 6 Orang Meninggal di Tuban, Terbanyak Disertai Penyakit Bawaan

Tingkatkan Kewaspadaan Corona, Kadindes Bangkalan: Orang Tanpa Gejala Covid-19 Lebih Berbahaya

Sanksi Tegas Bila Tak Gunakan Masker, Disperdagprin Sampang Tutup Lapak Pedagang Pasar Tradisional

Istiana yang seorang ibu rumah tangga ini, baru mengetahui bahwa anaknya hamil pada Rabu (22/4/2020).

Saat itu, dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian yang ukurannya agak besar. Bahkan menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.

Tubuh anaknya juga seperti orang hamil, terutama di bagian perut yang terlihat buncit.

Dia bersama anak keduanya, berusaha mencari tahu perubahan mencolok pada MD yang dikenal periang dan selalu aktif mengikuti lomba itu.

"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili oleh Sugianto. Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," pungkasnya.

Saat itu juga, Istiana memanggil Sugianto. Saat itulah aksi bejat itu terbongkar. Sugianto yang merupakan saudaranya sendiri mengakui perbuatannya dan siap tanggung jawab.

"Tanggung jawab untuk menggugurkan kandungan anak saya. Saya tidak mau. Ini sudah dosa masa mau dosa lagi," tegas wanita berkerudung ini.

Dengan nada kesal, dia telah melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat namun diminta untuk melapor ke Polres Gresik.

Istiana berharap agar hukum benar-benar ditegakkan.

Dia bersama keluarganya sudah kehabisan kesabaran, permintaan maaf Sugianto tidak mengurangi sedikitpun niatnya untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.

Dia berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Sebab, setelah melapor ke polisi, keluargnya di desa diselimuti rasa khawatir dan takut, sebab pelaku masih berada di desanya.

Hari Keempat PSBB, Volume Kendaraan yang Masuk ke Kota Surabaya Menurun 60 Persen

Jadwal Acara TV Trans TV RCTI SCTV GTV Indosiar ANTV Jumat 1 Mei 2020, Ada Hafiz Indonesia 2020

Pasien Positif Corona di Bangkalan Madura Terus Bertambah, Kapolres: Masyarakat Sepertinya Kok Acuh

"Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya segera," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Panji P, membenarkan sudah menerima laporan pencabulan anak dibawah umur itu.

"Laporan sudah kami terima, selanjutnya kami lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk pemenuhan alat bukti," katanya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved