Ramadan 2020
Melatih Anak Berpuasa Ramadan Sejak Dini dengan Memberikan Hadiah, Baik atau Tidak?
Orang tua biasanya melatih anak-anak mereka untuk melaksanakan ibadah puasa dengan memberikan reward atau hadiah.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Puasa menjadi satu di antara sejumlah ibadah wajib yang dilakukan umat muslim saat bulan Ramadan.
Karenanya, orang tua disarankan untuk melatih anak-anak sejak dini untuk melaksanakan ibadah puasa.
Umumnya, orang tua akan melatih anak berpuasa dengan memberikan reward atau hadiah.
• Ribuan Orang Terciduk Masih Nekat Berkerumun di Tempat Publik saat Penerapan PSBB Surabaya Raya
• Pendaftaran Kartu Pra Kerja Dibuka hingga 30 Gelombang, Pendaftar yang Belum Lolos Punya Kesempatan
• Download Drama Korea The World of the Married Sub Indo Episode 1 - 12, Lengkap dengan Sinopsisnya
Psikolog Anak Universitas Airlangga, Primatia Yogi Wulandari mengatakan, memberikan hadiah bisa menambah anak semangat untuk berpuasa.
"Pada anak di usia balita, reward ini dapat diberikan untuk melatihnya semangat berpuasa," kata Primatia Yogi Wulandari pada TribunMadura.com, Senin (4/5/2020).
Bentuk reward sendiri, kata Primatia Yogi Wulandari, dapat disesuaikan dengan usia anak.
"Pada anak-anak balita, semakin kecil anak, biasanya reward lebih bersifat materiil, seperti mainan, dsb," ucap dia.
"Semakin besar anak, reward dapat berupa pujian dan pelukan," kata perempuan ayng akrab disapa Mima tersebut.
Ia menambahkan, reward dapat juga diwujudkan dalam poin-poin atau stiker yang dikumpulkan, lalu ditukarkan pada malam lebaran sebagai "THR" mereka.
• Nonton Streaming dan Download Crash Landing on You Drama Korea Dibintangi Hyun Bin dan Son Ye Jin
"Reward ini penting untuk pembentukan perilaku. Tentu saja, seiring dengan usia anak, reward dapat mulai diminimalkan," jelas dia.
"Karena anak juga semakin paham akan pentingnya ibadah puasa yang tidak hanya tergantung pada reward yang diperoleh," tambahnya.
Secara harfiah, lanjut Mima, anak akan terlatih untuk menahan diri dari makan dan minum.
Selain itu, penting juga untuk ikut ditanamkan pada anak mengapa umat Islam harus berpuasa.
"Dengan demikian, pengenalan agama Islam dapat dilakukan sejak dini," ungkapnya.
"Di samping efek terhadap pemhaman tentang agamanya, anak akan terlatih berempati terhadap orang-orang yang memang kesulitan untuk makan dan minum dalam kehidupan sehari-harinya," kata dia.
• Satu Keluarga di Kota Blitar Jalani Isolasi Mandiri, Pernah Kontak Erat dengan Balita Berstatus PDP
Ditanyai soal hambatan yang sering dihadapi dalam melatih anak berpuasa, ia mengatakan, biasanya orangtua justru yang tidak tega untuk mengajarkan anaknya berpuasa.
"Padahal semakin dini anak belajar berpuasa, semakin baik membentuk kebiasaan ini," ucapnya.
"Untuk itu, diharapkan orangtua bisa lebih santai dan fleksibel mengajarkan anaknya," jelasnya.
Bila anak masih tampak kuat, ia memaparkan, orangtua justru memotivasinya untuk melanjutkan berpuasa.
Bila tidak, tentu saja orangtua dapat mengajaknya untuk makan dan minum secukupnya, untuk kemudian melanjutkan berpuasa.
Hambatan yang kedua, menurut Mima, datang dari lingkungan.
Bila ada teman atau saudara yang tidak berpuasa, maka anak akan kesulitan untuk menahan keinginannya untuk makan dan minum.
"Dalam situasi ini, sebaiknya sebisa mungkin anak menghindari interaksi dengan mereka yang tidak berpuasa," pungkasnya.
• Para Pendonor Darah di Jember Bisa Dapat Paket Sembako hingga Masker Gratis selama Bulan Ramadan