Berita Malang
Tukang Becak di Kabupaten Malang Tewas Gantung Diri, Leher Tejerat Kabel Listrik di Warung Kopi
Pria berusia 60 tahun hidup sebatang kara. Semasa hidupnya, Suwoto bekerja sebagai tukang becak yang biasa berkeliling di jalanan Gondanglegi.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Seorang tukang becak di Kabupaten Malang mengakhiri hidupnya dengan tragis.
Suwoto ditemukan tewas gantung diri di salah satu warung kopi yang berlokasi di Jalan Raya Hayam Wuruk, Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Selasa (5/5/2020).
Pria berusia 60 tahun diketahui hidup sebatang kara. Semasa hidupnya, Suwoto bekerja sebagai tukang becak yang biasa berkeliling di jalanan Gondanglegi.
• Ganasnya Imbas Corona di Tuban: 13 Karyawan Kena PHK, 177 Dirumahkan, Terbanyak Sektor Perhotelan
• Jadwal Acara TV Trans TV RCTI GTV ANTV Net TV Rabu 6 Mei 2020, Film X-Men First Class dan Turbulence
• Daftar 7 Kecamatan di Bojonegoro Bersatus Zona Merah Covid-19, Jumlah Positif Corona Kini 12 Orang
Kanit Reskrim Polsek Gondanglegi, Ipda Sigit Hernadi menerangkan, saat ditemukan korban melakukan bunuh diri dengan cara menjerat leher dengan kabel listrik.
"Sehari-hari korban menumpang di tempat pemilik warung kopi. Tempat korban ditemukan gantung diri,” ungkap Sigit.
Secara kronologis, Ipda Sigit Hernadi menerangkan, korban awal mula ditemukan oleh saksi bernama Miftahul Ifa (23) warga setempat. Miftahul merupakan pemilik warung.
Informasi yang didapat, korban sudah bertahun-tahun tinggal di warung kopi itu.
Warung milik Miftahul diketahui memang tutup akhir-akhir ini.
Hari ini, sekira pukul 09:45 waktu setempat, salah seorang perangkat desa bernama Agus Hariyanto yang juga merupakan saksi tak mendapati korban keluar dari warung.
Merasa curiga, akhirnya Agus mengetuk pintu warung lalu memanggil nama korban. Saat memanggil korban, Agus memang mendapati becak milik korban terparkir di pinggir warung kopi.
Tak kunjung mendapat respon, Agus akhirnya memakai cara lain.
Ia membuka paksa pintu warung yang merupakan bangunan semi permanen.
• Meski Sudah Karantina Wilayah, Ada Tambahan 7 Pasien Positif dari Desa Jabalsari Tulungagung
• Kenang Sosok Didi Kempot, Arumi Bachsin: Campursari Disukai Kolonial hingga Millennial
• Ganjar Pranowo tentang Didi Kempot: Seniman yang Merakyat dan Suka Membantu
Agus kemudian tercengang mendapati korban yang sudah menggantung tak bernyawa dengan jeratan kabel listrik di leher.
Tercengang dengan temuannya itu, Agus akhirnya melaporkan ke petugas kepolisian Polsek Gondanglegi.
Tak lama kemudian, petugas mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan dan evakuasi.
Petugas menduga kuat korban tewas dengan cara gantung diri.
Sigit mengungkapkan, hasil pemeriksaan menunjukkan, ditemukan bekas lilitan di leher dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Temuan jarak tali yang diikat ke usuk atap, dan tanah memiliki ketinggian sekitar 2 meter.
Ipda Sigit Hernadi menerangkan, saksi Miftahul juga membenarkan korban mempunyai riwat sakit juga kerap mengeluhkan sakitnya.
”Korban informasinya mempunyai riwayat penyakit jantung dan darah tinggi,” kata Ipda Sigit Hernadi.
Usai diperiksa, akhirnya jenazah dievakuasi ke kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar.
”Korban tidak punya keluarga, segala kebutuhan pemakaman di tanggung Pemerintah Desa. Korban rencananya dimakamkan di TPU Gondanglegi Wetan," ucap Ipda Sigit Hernadi.