Ibadah Haji 2020 Dibatalkan
Penyedia Biro Jasa Layanan Haji di Pamekasan Mengaku Terdampak Akibat Ibadah Haji 2020 Ditiadakan
Biro penyedia jasa layanan haji dan umrah di Kabupaten Pamekasan terdampak atas pembatalan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 untuk Indonesia ditiadakan.
Hal itu diputuskan mengingat masih mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Keputusan ditiadakannya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 ini disampaikan oleh Menteri Agama, Fachrul Razi, Selasa (2/6/2020).
• Link Download Drama Korea Lee Min Ho The King: Eternal Monarch Sub Indo, Lengkap dengan Sinopsisnya
• 422 Orang Calon Jemaah Haji asal Sampang Gagal Berangkat Ibadah Haji Tahun Ini, Begini Kata Kemenag
• Pemberangkatan Ibadah Haji 2020 Ditiadakan, 469 CJH di Trenggalek Bakal Dapat Surat dari Kemenag
Ditiadakannya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 kali ini berdampak pada biro penyedia jasa layanan haji dan umrah.
Seperti halnya yang dirasakan oleh PT Enka Imron Mandiri Kabupaten Pamekasan, Madura.
Direktur Utama Perusahaan Jasa Travel PT Enka Imron Mandiri, Novie Chamelia mengaku, terdampak akibat ditiadakannya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Selain berdampak terhadap bironya, kata dia, hal itu juga berdampak terhadap usaha tokonya yang menyediakan segala perlengkapan haji dan umrah.
Biasanya, kata Novie, jelang persiapan pemberangkatan haji, tokonya selalu ramai dikunjungi calon jemaah.
Bahkan, ia mengaku bisa meraup untung hingga jutaan rupiah jelang momen keberangkatan haji.
• Masa Transisi New Normal di Kota Malang, Masih Ditemukan Banyak Pelanggaran Protap Covid-19
Namun kali ini, kata Novie, hal itu tidak akan dirasakannya lagi, sebab penyelanggaraan haji tahun 2020 ini sudah ditiadakan oleh Menteri Agama.
"Ya omset bukan hanya menurun, tapi memang tidak ada," kata Novie kepada TribunMadura.com, Selasa (2/6/2020).
"Tarena toko saya itu selain segmented juga momented," sambung dia.
"Tidak ada momen umrah dan haji, ya tidak akan ada yang beli perlengkapan di toko saya," ucapnya.
Menurut Novie, ditiadakannya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 ini tidak hanya berdampak dan merugikan pada biro dan usahanya saja.
Kata dia, hal itu juga berdampak terhadap Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi.
• Bupati Bangkalan Berencana Ingin Beli Alat Test Swab PCR, Hal Dasar Ini Jadi Pertimbangan Ra Latif
"Sebenarnya Pemerintah Saudi dan Indonesia simalakama juga sih," kata dia.
"Kalo diteruskan, risikonya haji sekarang tidak akan maksimal, karena persiapannya sangat mepet," ujarnya.
"Di satu sisi, kalo ditiadakan, ya hanya bakal menyebabkan kerugian," tambahnya.
Bahkan Novie mengaku merasa kasihan terhadap calon jemaah haji usia lanjut yang sudah mendaftar sejak lama dan menunggu dari beberapa tahun kemarin.
Ia menghawatirkan terhadap kondisi kesehatan jemaah haji yang sudah berusia 70 tahun ke atas.
"Saya dan keluarga yang seharusnya berangkat tahun 2021, jadi berangkat tahun 2022," keluhnya.
"Padahal setelah haji, saya ada rencana mau post-doctoral di luar negeri selama setahun, jadinya kan, tertunda," tutupnya.
• Wanita Tukang Pijat di Kota Batu Positif Virus Corona, Padahal sudah 3 Bulan Tak Terima Tamu