Waspada Sering Makan Nasi dan Garam Saja, Bahaya Penyakit Mengintai Tubuh, Begini Penjelasannya
Terkadang nasi dan garam menjadi alternatif terakhir untuk mengakali akhir bulan. Nasi dan garam hanya untuk perut agar kenyang.
TRIBUNMADURA.COM - Terkadang nasi dan garam menjadi alternatif terakhir untuk mengakali akhir bulan.
Nasi dan garam hanya untuk perut agar kenyang.
Namun, makan nasi dan garam ternyata memiliki bahaya tersendiri bagi tubuh.
Ada penyakit berbahaya yang mengancam tubuh jika keseringan makan nasi dan garam.
Namun, kebiasaaan ini rupanya bisa sangat membahayakan bagi tubuh.
• Update Harga Emas 3 Juni 2020, Simak Harga Beli dan Harga Jualnya, Bisa untuk Rekomendasi Investasi
• Pasca PSBB, Gubernur Anies Baswedan Berencana Bakal Terapkan PSBL di DKI Jakarta, Apa itu PSBL?
Fenomena makan nasi garam bukan hal baru dalam konsumsi masyarakat Indonesia.
Sejumlah publik figur pun pernah merasakan menikmati nasi dengan garam.
Sebut saja istri konglomerat, Nia Ramadhani hingga Mulan Jameela.
Terlihat menggiurkan siapa sangka, nasi dengan garam bisa memberikan bahaya bagi tubuh.
Bisa sebabkan penyakit berbahaya
Mengandalikan asupan garam sehari-hari, tidak hanya bermanfaat untuk menghindari penyakit hipertensi tapi juga penyakit autoimun seperti multiple sclerosis (MS).
Diketahui, multiple sclerosis merupakan penyakit autoimun yang mempengaruhi sel saraf dalam otak dan tulang belakang.
Dimana sistem kekebalan tubuh penderitanya akan menyerang mielin atau lapisan lemak yang melindungi serabut saraf yang menyebabkan kecacatan saraf berupa kebutaan, kelumpuhan anggota gerak dan kemampuan bicara.
• Update Harga iPhone di Awal Juni 2020, Mulai dari iPhone 7, iPhone 8, iPhone 11 Hingga iPhone SE
• Simak Cara Mudah Mengecek Penerima Bansos BLT Covid-19, Bisa Lewat Online Maupun Aplikasi
Jika tidak segera ditangani, tentunya penyakit ini akan menyebabkan penurunan atau kerusakan saraf permanen.
Dilansir dari yalemedicine.org, sebuah uji pra-klinis menemukan pola makan tinggi garam meningkatkan level sel imun yang terkait dengan penyakit autoimun seperti multiple sclerosis ini.
Hasil pengujian tersebut menunjukkan garam memiliki peran pada penyakit autoimun yang sebelumnya belum pernah diketahui pemicunya, misalnya pada diabetes tipe 1 atau multiple sclerosis.
Selain itu, seorang ahli imunobiologi dari Universitas Yale, David Hafler juga sempat melakukan penelitian mengenai garam dan multiple sclerosis.
Hafler meneliti kaitan antara garam dan penyakit autoimun ketika ia sedang melakukan riset tentang mikroba usus, sebuah sensus mikroba usus dan fungsi sel pada 100 orang sehat.
Ia menemukan ketika orang-orang tersebut makan di restoran cepat saji lebih dari satu kali seminggu, mereka menunjukkan peningkatan level sel inflamasi yang merusak.
Sel autoimun yang aktif tersebut diketahui adalah sel T helper 17 atau sel Th17, yakni sel yang memicu inflamasi yang sebenarnya penting dalam melawan patogen.
Tetapi sel ini juga terkait dengan penyakit imun seperti multiple sclerosis, psoriasis, artritis rematoid, dan sebagainya.
Tak hanya garam, mengonsumsi nasi secara berlebihan tidak baik bagi tubuh.
Bahaya nasi
Dari dulu, makanan pokok bangsa Asia, tak terkecuali Indonesia, adalah nasi.
Makanan yang berasal dari beras ini nyaris dimakan, mulai pagi hingga makan malam.
Sampai-sampai ada istilah, "belum makan namanya kalau belum pakai nasi".
Bicara nasi, hampir seluruhnya mengonsumsi nasi yang berasal dari beras putih.
Selain harganya lebih murah, patut diakui rasanya pun memang lebih enak akibat kandungan gula yang terdapat di dalamnya.
Tetapi sesungguhnya,banyak kandungan gula, beras putih yang biasa kita konsumsi memiliki kandungan serat paling sedikit dibandingkan jenis beras lain.
Maka, dengan alasan kesehatan, terutama bagi penderita diabetes, para ahli merekomendasikan jenis beras lain seperti beras merah, beras cokelat, dan kini beras hitam.
(Raka)
Artikel ini telah tayang di SajianSedap.ID dengan judul "STOP Makan Nasi dengan Garam Setiap Hari, Ternyata Bahayanya Bukan Main Bagi Tubuh"