Virus Corona di Jawa Timur
Tim Covid-19 Hunter Jatim Sudah Lakukan Tes Massal Virus Corona di 8 Daerah Jawa Timur, Ini Hasilnya
Tim Covid-19 Hunter Jatim sudah melakukan tes massal di delapan kabupaten/kota di Jawa Timur, baik rapid test maupun tes swab.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim gencar melakukan tes massal virus corona yang dilakukan oleh Tim Covid-19 Hunter.
Hingga 9 Juni 2020, Covid-19 Hunter sudah melakukan tes massal di delapan kabupaten/kota di Jawa Timur, baik rapid test maupun tes swab.
Delapan kabupaten/kota tersebut antara lain Kota Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Kediri, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lamongan.
• 8 ASN Pemkot Malang Dinyatakan Reaktif via Rapid Test, Satu di Antaranya Merupakan Kepala Dinas
• Ban Depan Pecah, Mobil Kijang Innova Kecelakaan di Jalan Tol Sragen-Ngawi, Begini Keadaan Penumpang
• Alun-Alun Kota Batu Kembali Dibuka Dalam Waktu Dekat, Pemkot Godok Aturan Bagi Pengunjung
"Untuk rapid testnya sudah 3.203 orang," kata Ketua Gugus Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, Selasa (9/6/2020).
"Yang non reaktif 3085 orang, yang reaktif 118 orang," sambung dia.
Sedangkan untuk tes swab, kata dia, sudah ada 425 orang yang ikut, namun hasilnya belum keluar.
"Untuk swab ini bisa menggunakan TCM (Tes Cepat Molekuler) bisa juga PCR (Polymerase Chain Reaction)," ucap Joni.
Karena menggandeng rumah sakit daerah, maka sebagian besar spesimen dites menggunakan TCM.

• Pelajar yang Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun Ditemukan, Mayatnya Tiba-Tiba Muncul ke Permukaan
Seperti spesimen di Kota Kediri dikirim ke RSUD Gambiran, lalu Tulungagung ke RSUD Dr Iskak.
Lalu, Sidoarjo ke RSUD Kabupaten Sidoarjo, Bangkalan dan Gresik ke RSUD Dr Soetomo, dan Lamongan ke RSUD dr Soegiri.
"Kita kirim tenaga kesana untuk kolaborasi dengan kawan disana. Jadi pengambil swabnya kawan-kawan daerah," lanjutnya.
Tes massal ini, menurut Joni, sebagai langkah deteksi dini baik perorang maupun klaster baru yang muncul.
"Yang kemudian dilakukan tindakan-tindakan berikutnya berupa treatment," jelas dia.
"Bisa isolasi, lalu bantuan yang di isolasi dan keluarganya, serta edukasi dan support yang salah satunya dirupakan dalam bentuk kampung tangguh," kata Joni.
• Tempat Wisata di Blitar Diprediksi Kembali Buka pada Pekan Ketiga Juni 2020, Ada Batasan Pengunjung