Virus Corona di Pamekasan
Sering Dicium Tetangga, Bayi Berusia 35 Hari ini Terinfeksi Virus Corona, Keadaannya Memprihatinkan
bayi berusia 35 hari di Kabupaten Pamekasan terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Seorang bayi berusia 35 hari di Kabupaten Pamekasan terkonfirmasi positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Ketua Penanggulangan Gugus Tugas Covid-19 RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr Syaiful Hidayat mengatakan, bayi berstatus pasien virus corona di Kabupaten Pamekasan itu berjenis kelamin perempuan,
dr Syaiful Hidayat menyebut, bayi itu kini dirawat di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo sejak Sabtu 6 Juni 2020 sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
• BREAKING NEWS - Satu Keluarga di Madura Meninggal Dunia Secara Beruntun Karena Covid-19
• Kronologi Satu Keluarga di Sampang Meninggal Dunia Karena Covid-19, Berawal Sang Ayah Berstatus PDP
• Mayat Wanita di Kamar Apartemen Surabaya Ternyata Seorang Pengusaha, Ini Penyebab Kematian Korban
Saat itu, bayi itu dibawa ke RSUD Dr H Slamet Martodirdjo saat masih masih berusia 26 hari.
Saat awal dirawat, pasien bayi asal Kecamatan Tlanakan tersebut mengalami keluhan sesak napas, deman, dan batuk.
Waktu itu juga, kata Syaiful Hidayat, pasien bayi tersebut langsung ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) oleh tenaga medis.
Dua hari kemudian, bayi itu menjalani tes swab dan hasilnya dinyatakan positif terjangkit virus corona.
"Bayi itu sedang kami rawat di ruangan Isolasi PICU (Perinatal Intensive Care Unit)," kata Syaiful Hidayat saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/6/2020).
• Bayi Usia 2 Bulan Terinfeksi Virus Corona, Diduga Tertular dari Nenek yang Kerja di Pabrik Rokok
Syaiful mengungkapkan, pasien bayi ini merupakan kasus pertama di Kabupaten Pamekasan.
Ia dan perawatnya mengaku sedikit kesulitan saat merawat pasien bayi tersebut.
Sebab, butuh perhatian dan penjagaan ekstra yang mesti dikontrol setiap dua jam sekali.
"Kalau pasien Covid-19 yang dewasa itu kan bisa kita tinggal. Kalau mau makan sama minum, mereka bisa ambil sendiri," ujarnya.
"Tapi kalau pasien bayi kan tidak. Jadi perlu kita awasi setiap jam," tambahnya.
Syaiful juga memaparkan, pasien bayi tersebut setiap dua jam sekali diberi susu formula.
• Dokter di Sampang Meninggal Dunia Terinfeksi Virus Corona, Tertular dari Orangtua yang Berstatus PDP
Lain dari hal itu, pasien bayi ini, juga dijaga sangat ekstra oleh tiga perawat khusus yang mempuni di bidangnya.
Dalam sehari, kata Syaiful, tiga perawat itu bergantian untuk melakukan penjagaan.
Hal biasanya yang dilakukan oleh tiga perawat tersebut dalam setiap harinya.
Mereka melakukan penggantian popok, penggantian baju bayi, dan membuatkan susu.
Semua fasilitas itu, kata dia sudah disediakan khusus oleh petugas medis rumah sakit.
"Ruang isolasinya dibedakan dari pasien dewasa yang positif virus corona. Ada bed (tempat tidur) khusus bayi," ucapnya.
• Satu Keluarga di Malang Terinfeksi Virus Corona, Diduga Tertular dari Bapak yang Lebih Dulu Covid-19
Syaiful melanjutkan, kalau pasien bayi itu juga diberi infus khusus supaya kebutuhan gizi dan nutrisinya tetap terjaga.
Melalui penginfusan itu, diharapkan pasien bayi positif Covid-19 ini imunnya lekas meningkat.
Ia memprediksi, 80 persen kemungkinan pasien bayi tersebut bisa sembuh.
Hal itu kata dia terbukti dengan semakin membaiknya kondisi tubuh si bayi dalam setiap harinya.
"Kondisinya sekarang sudah agak membaik, tinggal batuknya saja," kata dia.
Tidak hanya itu, Syaiful juga menjelaskan, biasanya kalau bayi sakit dengan keluhan penyakit biasa, ibunya disarankan untuk mendampingi.
• Risma Pingsan saat Sosialisasi Protokol Kesehatan Covid-19, Begini Keadaan Terkini Sang Wali Kota
Namun hal tersebut sangat berbeda kondisinya dengan pasien bayi yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Dalam kasus Covid-19 ini, sang ibu, kata dia tidak boleh mendampingi, sebab untuk mencegah terjadinya penularan.
"Kalau misal dari pihak keluarganya tetap mau mendampingi bisa, tapi ya harus pakai APD baju Hazmat," ucapnya.
"Sanggup tidak keluarganya atau ibunya pakai baju Hazmat selama 24 jam? Jadi kesulitannya di situ," urainya.
Syaiful juga memastikan, kalau saat ini kondisi ibu si bayi dalam keadaan sehat.
Serta semua keluarga pasien bayi tersebut sedang dilakukan tracing (pelacakan) untuk mengetahui dari mana pasien bayi itu tertular virus corona.
Namun Syaiful menduga, pasien bayi ini tertular dari tetangga sekitarnya saat menjenguk si bayi ketika lahir.
Sebab, berdasar pengakuan ibunya, sewaktu pasien bayi ini lahir, banyak tetangga sekitar dan familinya yang datang untuk menjenguk.
Bahkan ada yang sempat mencium dan membopong bayi tersebut.
"Ya namanya bayi pasti banyak orang megang saat lahir, masih lucu-lucunya kan. Selain dipegang juga dicium, jadi penularannya melalui itu," bebernya.
Menurut Syaiful, berdasar peta sebaran Covid-19 di Pamekasan, Kecamatan Tlanakan, yang merupakan tempat tinggal pasien bayi ini berasal, menjadi wilayah pasien positif virus corona yang paling banyak, termasuk juga PDP Covid-19.
Di Kecamatan Tlanakan, kata dia juga padat penduduknya, sehingga sangat wajar bila si pasien bayi itu juga ikut tertular.
"Penyebaran dan penularan pasien positif Covid-19 di Kecamatan Tlanakan ini cukup tinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya," ungkapnya.
Bahkan kata Syaiful, dalam menangani pasien bayi positif Covid-19 ini, lebih berat dibandingkan merawat pasien dewasa positif Covid-19.
Menurut dia, bila pasien yang positif Covid-19 orang dewasa bisa dikunci kamar isolasinya.
Namun berbeda dengan pasien positif Covid-19 seorang bayi, yang perlu pengawasan ekstra setiap jamnya.
"Sampai ada Ikatan Dokter Anak itu mewanti-wanti jangan sampai ada bayi atau pasien anak yang terjangkit virus corona, karena kasihan dan perawatannya juga harus ekstra," peringatnya.
Sementara ini, kata Syaiful, pasien bayi tersebut akan dilakukan swab ke dua, pada Senin 15 Juni 2020 hari ini.
Bila nanti hasil swab keduanya sudah keluar, lalu dinyatakan negatif virus corona, maka pasien bayi tersebut akan langsung dipulangkan.
"Selama Covid-19 mewabah di Pamekasan, sudah ada 3 kasus pasien anak yang dinyatakan terjangkit positif virus corona, 1 bayi dan 2 anak-anak," ucapnya.
"Yang pasien anak sudah ada yang meninggal dunia, serta 1 pasien anak sisanya masih dirawat di rumah sakit sedang menunggu hasil swab kedua," tutupnya.