Virus Corona di Surabaya
Pemkot Surabaya Kembalikan Data Kasus Covid-19 Milik Pemprov Jatim, Sebut Tak Sesuai Fakta Lapangan
Dinkes Surabaya menyebut sering terjadi selisih data kasus Covid-19 virus corona di Kota Surabaya milik Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA – Ada selisih data kasus Covid-19 virus corona di Kota Surabaya milik Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Surabaya, Rince Pangalila menjelaskan, selisih data kasus Covid-19 milik Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim sering terjadi.
Rince Pangalila mengatakan, Dinkes Surabaya hampir setiap hari terdapat selisih data yang ditemukan dalam update kasus Covid-19.
• Jadwal Acara TV Sabtu 20 Juni 2020 Trans TV Trans 7 RCTI, Jangan Lewatkan Film First Kill & Anaconda
• Kisah Perjuangan Pasangan Suami Istri Lawan Virus Corona, Petik Pelajaran Berharga selama Isolasi
• Data Kasus Covid-19 di Surabaya Milik Pemkot dan Pemprov Jatim Berbeda, Selisihnya Capai 50 Persen
Setelah ditracing sesuai domisilinya, banyak pasien virus corona di Kota Surabaya yang justru tidak ditemukan.
Data yang tidak ditemukan itu akhirnya dikembalikan lagi ke Pemprov Jatim untuk diverifikasi dengan kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur.
“Hampir setiap hari selalu ada yang seperti itu," kata Rince Pangalila, Jumat (19/6/2020).
"Data yang dikembalikan ke provinsi itu, sisa data yang berhasil ditracing atau data yang tidak ditemukan di Surabaya,” sambung dia.
Dia menyontohkan, pada 14 Juni, data yang diterima sebanyak 180 kasus confirm.
• Pemkab Jember Keluarkan Sertifikat Kelayakan Tempat Wisata yang Boleh Beroperasi di Masa New Normal
Namun setelah dilakukan tracing, ternyata pasien hanya berjumlah 80 orang di lapangan.
Esok harinya, Pemkot Surabaya menerima data sebanyak 280 kasus konfirmasi, namun ketika dikroscek berjumlah 100.
Rince mengatakan, pihaknya pada 16 Juni 2020 menerima data 149 kasus terkonfirmasi warga Kota Surabaya, namun setelah dicek ternyata hanya ada 64 orang.
Ia menjelaskan, alur data rekap positif Covid-19 itu dimulai dari laboratorium yang dikirimkan ke Balitbang dan Dinkes Jatim.
Selanjutnya, disebarkan ke Dinkes kabupaten/kota, lalu dilanjutkan ke Puskesmas untuk dilakukan tracing sesuai wilayah masing-masing.
“Ternyata banyak yang tidak ditemukan, ada yang sudah pindah domisili, ada yang tidak sesuai dengan KTP dan sebagainya," ucap dia.
• Risma Ungkap Pola Penanganan Covid-19 di Surabaya, Kolaborasi dengan Hotel hingga Sulap Asrama Haji
"Sehingga pasti ada sisa data yang belum final, dan inilah yang dikirim lagi ke pemprov,” tegasnya.