Virus Corona di Jawa Timur

Gubernur Jatim Khofifah Gandeng 8 Pakar Epidemiologi Demi Penuhi Target yang Diberikan Jokowi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyiapkan sejumlah action plan untuk menekan angka kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Disambut Bupati Bangkalan RK Abd Latif Imron ketika tiba di Pendapa Agung dalam ketika mendampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam 'Silaturrahmi Kiai dan Ulama Se Madura di Pendapa Agung Bangkalan, Sabtu (27/6/2020) 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Presiden Jokowi memberikan waktu dua pekan agar Jawa Timur bisa menurunkan angka kasus Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan rencana untuk merealisasikan menekan angka penularan Covid-19.

Satu di antaranya adalah menggandeng pakar epidemiologi.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyiapkan sejumlah action plan untuk menekan angka kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Termasuk menyiapkan delapan orang pakar epidemiologi dari Unair.

Nelayan ini Berangkat Melaut Saat Subuh, Rekannya Curiga Saat Kapal Korban Berhenti di Tengah Laut

Peserta BPJS Kesehatan Ingin Periksa Mata? Tak Perlu ke RS, Mulai Juni 2020 Bisa Langsung ke Optik

Tak Kunjung Memiliki Anak, Suami Baru Tahu Jika Istrinya Seorang Pria, Sang Istri Juga Kaget

Hal itu disampaikan Khofifah ketika mendampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam 'Silaturahmi Kiai dan Ulama Se Madura di Pendapa Agung Bangkalan, Sabtu (27/6/2020).

"Sekarang harus duduk bersama pakar epidemiologi.

Ada delapan pakar epidemiologi dari Unair," ungkap Khofifah.

Epidemiologi adalah studi dan analisis tentang pola, dan penentu kondisi kesehatan dan penyakit pada populasi tertentu.

Epidemiologi merupakan landasan bagi kesehatan masyarakat, yang membentuk pengambilan keputusan dalam kebijakan publik dan praktik berbasis bukti dengan mengidentifikasi faktor risiko penyakit dan mengidentifikasi tujuan pencegahan penyakit.

"Ini kan sebetulnya 67 persen ada di surabaya raya," jelas Khofifah.

Melansir dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id, update virus corona di Surabaya menunjukkan kenaikan, Sabtu (27/6/2020).

Labrak Pelakor Selingkuhan Suami, Minta Agar Tak Mengganggu, Istri Malah Dikeroyok Suami dan Pelakor

Kasus Covid-19 di Kota Surabaya bertambah sebanyak 187. Sehingga kini totalnya 5.344 kasus.

Pasien sembuh Covid-19 di Kota Surabaya hari ini bertambah 100 orang, sehingga totalnya kini 2.068.

Untuk korban meninggal karena virus corona di Kota Surabaya hari ini bertambah 10 orang.

Sedangkan untuk update Covid-19 di Jatim juga masih mengalami kenaikan sejumlah 363 kasus. Seperti dilansir infocovid19.jatimprov.go.id.

Tetangga Mahfud MD Meninggal Akibat Covid-19, Ibunda Mahfud MD Langsung Dipindah ke Rumah Famili

Total jumlah kasus Covid-19 di Jatim saat ini mencapai 10.886 kasus. Dari 10.886 kasus, sebanyak 6.307 pasien sedang menjalani masa perawatan, 3.619 pasien dinyatakan telah sembuh, sedangkan 799 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.

Khofifah menjelaskan, sekarang pihaknya kembali meminta tela'ah dan mendengarkan bersama dari para pakar karena saat ini tingkat penyebaraan Covid-19 masih cukup besar.

"Dari awal kami (Pemprov Jatim) sebelum ambil keputusan minta tela'ah dari pakar epidomologi," jelasnya.

Pemprov Jatim, lanjutnya, sudah sudah menyiapkan action plan dari enam arahan Presiden.

Termasuk tengah mengkordinasikan dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jatim terkait bagaimana pengendalian Covid-19 di Jatim.

"Sehingga bisa diturunkan kasusnya, ditingkatkan kesembuhannya, dan diturunkan angka kematiannya," pungkasnya. (Ahmad Faisol)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved