Virus Corona di Surabaya
Puluhan Orang Tak Bermasker di Surabaya Disanksi Bersihkan Sampah hingga Bantu Siapkan Makanan ODGJ
Para pelanggar itu mendapat sanksi berupa membantu membersihkan sampah hingga membantu menyiapkan makanan para ODGJ.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Satpol PP Surabaya menjaring puluhan orang yang mengabaikan protokol kesehatan dalam operasi patuh masker, Sabtu (27/6/2020) malam.
Sebanyak 25 pelanggar harus dikirimkan ke Liponsos Keputih Kota Surabaya untuk menjalani sanksi sosial.
"Operasi patuh masker tadi malam di beberapa titik Kota Surabaya," kata Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto, Minggu (28/6/2020).
• Ingat, Warga Surabaya Tak Pakai Masker Bakal Dikirim ke Liponsos, Disanksi Melayani Makan ODGJ
• GoRide Gojek Kembali Aktif, Penumpang Ojek Online Wajib Bawa Helm Sendiri dan Pakai Masker
• Pengunjung dan Pedagang Pasar Blumbungan Pamekasan Dapat Masker Gratis Hasil Kolaborasi TNI/Polri
Eddy Christijanto mengatakan, sanksi ini diberikan lantaran mereka melanggar ketentuan protokol kesehatan dengan tak memakai masker saat beraktifitas di luar rumah.
Bahkan, sebanyak 25 orang itu justru juga tak membawa kartu identitas.
Sanksi sosial harus diberikan sebagai bentuk edukasi.
Di Liponsos Keputih, para pelanggar harus menjalani beberapa hal, seperti membantu membersihkan sampah hingga membantu menyiapkan makanan para ODGJ.
Menurut Eddy, cara itu berhasil untuk memberikan edukasi sosial.
• Kasus Covid-19 di Jawa Timur Tertinggi se-Indonesia, Lampaui Jumlah Kasus Virus Corona DKI Jakarta
Sebab, meskipun hanya beberapa jam di sana, para pelanggar itu tampak kapok dan berjanji tak bakal mengabaikan protokol kesehatan lagi selama pandemi.
Bahkan, mereka, kata Eddy, bersedia menjadi penyebar gerakan patuh masker.
"Dan mereka merasa terharu dan terima kasih telah diberikan kesempatan untuk membantu memberi makan penghuni Liponsos dan berjanji akan selalu memakai masker dan mengkampanyekan bagi warga lain," terang Eddy.
Monitoring ini bakal semakin massif dilakukan di Kota Surabaya.
Ini juga lantaran Pemkot bakal memanfaatkan ribuan kamera CCTV untuk memantau warga yang tak patuh protokol kesehatan.
Seperti diketahui, hampir di seluruh sudut Kota Surabaya, kamera pengawas ini telah terpasang dan termonitor langsung ke command center 112.
Eddy mengatakan, dengan menggunakan alat canggih milik ini diharapkan warga dapat sadar pentingnya protokol kesehatan ditengah pandemi virus seperti ini.
"Kami berharap warga lebih sadar dan disiplin menjaga protokol kesehatan, supaya kami tidak sampai turun tangan," kata dia.
"Saya masih yakin warga bisa diajak disiplin,” ujar mantan Kepala BPB Linmas Surabaya itu.