Berita Sampang
Janda Muda di Sampang Capai Ratusan Orang, Ada 579 Pasangan Suami Istri Bercerai Sejak Awal 2020
Angka penceraian di Kabupaten Sampang mencapai 579 kasus yang sudah diproses oleh Pengadilan Agama Sampang.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Ada ratusan janda muda di Kabupaten Sampang, Madura.
Hal itu dibuktikan dengan angka penceraian di Kabupaten Sampang dari Januari hingga Juni 2020.
Enam bulan terakhir, angka perceraian di Kabupaten Sampang mencapai 579 kasus yang sudah diproses oleh Pengadilan Agama Sampang.
• Pengunjung Warnet di Kota Blitar ini Dihukum Push Up, Ketahuan Tak Pakai Masker saat Dirazia
• Siswa SMP ini Jadi Korban Perampasan Motor, Honda Beat Dibawa Kabur 2 Pemuda yang Pura-Pura Menolong
• Sejumlah Tempat Usaha di Banyuwangi Ditutup Gugus Tugas, Ketahuan Langgar Protokol Kesehatan
Dari ratusan kasus penceraian itu, terdiri dari cerai talak dan cerai gugat, yang diminta kaum hawa berumur di bawah 40 tahun.
"Untuk umur yang sudah bercerai dengan pasangannya tidak sampai umur 40 tahun," kata Moh Nurholis, Panitera Muda (Panmud) Hukum PA Sampang, Senin (13/7/2020).
"Rata-rata umur 30 tahun, jadi bisa dikatakan janda muda," sambung dia.
Moh Nurholis mengatakan antara cerai talak dan cerai gugat jumlahnya didominasi oleh cerai gugat.
Sejak enam bulan terakhir, pengajuan penceraian masih lebih banyak diajukan oleh kaum hawa yakni sebanyak 359 kasus.
Sedangkan, cerai talak atau pengajuan penceraian dari seorang suami hanya 220 kasus.
"Jumlah itu yang sudah di urus oleh PA Sampang, sedangkan untuk jumlah penceraian yang proses diurus antara cerai talak dan gugat sebanyak 163 kasus," terangnya.
• Berniat Cari Pekerjaan, Wanita ini Malah Diperkosa Teman Sendiri di Sawah Lalu Ditinggal Begitu Saja
• Download Its Okay to Not Be Okay Sub Indo Episode 1 - 8, Bisa Nonton Streaming Drakornya di Sini
"Sehingga jika ditotal jumlah kasus penceraiannya sebanyak 742 kasus," imbuh dia.
Lebih lanjut, dari sejumlah kasus penceraian yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sampang tersebut memiliki beberapa faktor.
Diantaranya, meninggalkan salah satu pihak karena bekerja di luar negeri, dihukum penjara, dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Kemudian, perselisihan dan pertengkaran terus menerus karena faktor ekonomi.
Namun, Moh. Nurholis menyampaikan selama ini didominasi oleh perselisihan dan pertengkaran terus menerus karena faktor ekonomi.
"Paling banyak faktor perselisihan dan pertengkaran terus menerus hingga mencapai 483," pungkasnya.
• Menurunkan Masker ke Dagu Bisa Berbahaya, Ini Trik Aman Makan dan Berbicara saat Pakai APD
Hanya 50 Persen Bidang Tanah di Sampang yang Bersertifikat di 2023, BPN Beberkan Fakta |
![]() |
---|
Perbaikan Payung Ala Madinah di Sampang Ditargetkan Rampung Sepekan, ada Komponen yang Diganti |
![]() |
---|
Kecelakaan Adu Moncong Libatkan Dua Microbus di Sampang, Hendak Mendahului Berakhir Petaka |
![]() |
---|
Ibu Muda di Sampang Nekat Akhiri Hidup di Dalam Kamar, Anak Usia 5 Tahun Ditinggalkan |
![]() |
---|
Meski Cukup Berisik, Permainan Lato-Lato Bikin Anak Makin Jarang Kecanduan Gadget |
![]() |
---|