Berita Tulungagung
Listrik Rumah Warga Tulungagung Sering Padam Mendadak, PLN Sebut Layang-Layang Jadi Penyebabnya
Pemadaman listrik mendadak itu ternyata disebabkan oleh layang-layang yang nyangkut di jaringan kabel PLN.
Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Sejumlah wilayah di Kabupaten Tulungagung mengalami listrik padam secara mendadak belakangan ini.
Padahal, selama ini, PLN tidak memberitahukan adanya pemadaman listrik di Kabupaten Tulungagung.
Pemadaman listrik mendadak itu ternyata disebabkan oleh layang-layang yang nyangkut di jaringan kabel PLN.
• Layang-Layang Jadi Penyebab Kedua Tertinggi Kasus Listrik Padam di Banyuwangi, PLN Ingatkan Sanksi
• FAKTA Kasus Penemuan Mayat Bayi di Kamar Cucu Mbah Slamet, Sang Ibu Pernah Jadi Korban Kekerasan
• Penerapan Jaga Jarak dalam Sepak Bola Dinilai Sulit Dilakukan, Asisten Pelatih Arema FC Beri Saran
Manajer ULP Tulungagung, Timbar Imam Priyadi mengatakan, sekurangnya sudah ada 9 kali ledakan di jaringan penyulang metropole selama Juli 2020 ini.
Kata dia, semuanya dikarenakan ada layang-layang yang turun dan mengenai jaringan kabel PLN.
“Empat kali terjadi ledakan malam hari, dan lima kali terjadi siang hari. Semuanya karena layang-layang,” terang Timbar, Minggu (26/7/2020).
Mayoritas layang-layang yang mengenai kabel PLN jenis sendaren atau gapangan.
Timbar menambahkan, sebenarnya main layang-layang bukan kegiatan yang dilarang.
Namun yang jadi masalah, sering kali layangan itu ditinggal tanpa pengawasan.
• Mau Belanja ke Pasar, Warga Tuban Kaget Temukan Bayi Terbungkus Sarung Hitam di Teras Rumah
• Perlakuan Keji Cucu Mbah Slamet di Dalam Kamar, Bongkar Fakta Mengejutkan dari Kantong Plastik
“Begitu ditinggal, ada perubahan angin layang-layangnya turun pemiliknya gak tahu," kata dia.
"Kena jaringan listri, terjadi ledakan,” sambung Timbar.
Jika terjadi ledakan, butuh waktu untuk memulihkan arus yang terputus.
Terlebih dahulu, petugas PLN harus mencari titik terjadinya ledakan.
Jika langsung ketemu titik dan penyebabnya, menurut Timbar, butuh sekitar 30 menit untuk pemulihan.
Namun, sering kali ada material yang bermasalah saat terjadi hubungan pendek.
Jika demikian petugas teknis harus mencari material pengganti lebih dulu.
• Polres Pasuruan Pastikan Barang Bukti Kasus Tambang Liar Tak Hilang, Ungkap Tempat Penyimpanannya
• Lagi, Jenazah Probable Virus Corona Covid-19 di Pasuruan Diambil Paksa, Warga Serbu Rumah Sakit
Belum lagi harus menunggu trafo agar kembali ke suhu normal.
“Saat trafo padam, dia tidak bisa langsung difungsikan. Tunggu suhu dingin, baru dinormalkan," ungkap dia.
"Kalau langsung difungsikan bisa rusak permanen,” tutur Timbar.
Selama ini, petugas PLN sulit melacak pelaku yang menerbangkan layang-layang ini.
Sebab titik jatuhnya layang-layang dan lokasi pemilik sangat jauh.
Hanya ada satu pelaku yang berhasil diketahui, namun usianya masih anak-anak.
“Kami kan tidak serta merta mengajukan tuntutan hukum, karena dia masih anak kecil. Kami minta surat pernyataan tidak mengulangi di depan orang tua, dan di depan Kepala Desa,” ungkap Timbar.
Timbar mengingatkan, jika terjadi pemadaman bukan pemain layang-layang yang rugi.
Tetapi semua pelanggan yang menikmati listrik.
Karena itu PLN gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk ke polisi agar turut mengamankan ketenagaistrikan di Kabupaten Tulungagung.
Secara hukum pemilik layang-layang bisa dijerat dengan Undang-undang RI nomor 30 tahun 2009, tentang Ketenagalistrikan.
Pemilik layang-layang dinilai telah melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan terputusnya aliran listrik dan merugikan masyarakat.
Ayat 2 dalam pasam 51 menyebut, pelaku diancam hukuman penjara maskimal lima tahun dan denda maksimal Rp 2,5 miliar. (David Yohanes)