Berita Magetan

Suhu Puncak Gunung Lawu Bisa di Bawah 9 Derajat Celsius Saat Malam, Pendaki Diimbau Waspada

Para pendaki mengantisipasi suhu dingin ekstrem yang sering meliputi puncak Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur selama musim kemarau.

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/DONI PRASETYO
Meski beberapa hari suhu udara di puncak Gunung Lawu dan sekitar mencapai 9 derajat celcius, namun pendaki dari berbagai daerah terus berdatangan. Udara dingin sepertinya tidak membuatnya urung memuncak. 

TRIBUNMADURA.COM, MAGETAN - Para pendaki mengantisipasi suhu dingin ekstrem yang sering meliputi puncak Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur selama musim kemarau.

Sejak empat hari lalu, terjadi cuaca ekstrem di puncak Gunung Lawu.

Udara dingin yang berhembus mencapai sembilan derajat celcius.

Namun cuaca ekstrem tak menyurutkan niat pendaki yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, yang ingin naik ke puncak Gunung Lawu. Bahkan pendaki terus berdatangan.

Udara dingin yang menusuk tulang ini bisa dirasakan saat kita masih berada di pintu pendakian Cemoro Sewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

Pembuang Bayi Terbungkus Daster di Desa Pandean Trenggalek Ternyata Ibu Kandung, Usianya 21 Tahun

Satu Napi Positif Covid-19, Rutan Kelas IIB Trenggalek Bakal Perketat Proses Pengiriman Barang

Istri Rizky DAcademy, Nadya Mustika Rahayu Banjir Hujatan Netizen Setelah Foto dengan Ayu Ting Ting

Cuaca ekstrem yang terjadi di Gunung Lawu itu akan menurun bila malam hari.

Suhu udara sembilan derajat celcius terjadi siang hari di Cemorosewu.

Sedangkan, di puncak Gunung Lawu suhu udara diperkirakan bisa di bawah sembilan derajat celcius.

Puncak Gunung Lawu mempunyai ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (dpl) dan terjadu angin kencang.

Cuaca ekstrem ini hampir terjadi setiap tahunnya, di awal musim kemarau.

"Suhu dingin sembilan derajat celcius ini terjadi di bawah, di pintu pendakian Cemorosewu. Di puncak Gunung Lawu, suhu udara lebih dingin lagi, kemungkinan di bawah sembilan derajat celcius," kata Maulana Fajrin, salah satu pendaki warga Denpasar, Bali kepada TribunMadura.com, Senin (27/7).

Stadion Gelora Joko Samudro Terima Pasien Covid-19, Hanya 4 Kriteria Pasien Ini yang Boleh Dirawat

Dua Orang Pria Penjual Sabu-sabu di Surabaya Ini Peroleh Pasokan Sabu dari Bandar di Madura

Kurang Nyaman saat Guru Datangi Rumah, Siswa SD Tulungagung Berharap Belajar Tatap Muka di Sekolah

Pendaki di puncak Gunung Lawu membuat api unggun dan mengenakan baju hingga berlapis lapis, untuk menahan suhu ekstrem dan angin kencang yang bertiup di puncak Gunung Lawu.

"Di puncak gunung Lawu masih ada sekitar 100 orang pendaki yang bertahan. Saya bersama teman teman sudah lima hari berada di puncak Gunung Lawu,"kata Maulana Fajrin, yang mengaku baru pertama kali ini muncak di Gunung Lawu.

Menurut Maulana Fajrin, seluruh pendaki yang sebagian besar masih bertahan di puncak Gunung Lawu naik ke puncak lewat pintu masuk jalur pendakian Cemorosewu, Desa Ngancar, Plaosan, Magetan, Jawa Timur.

"Saat masuk pos pintu pendakian, oleh pengelola diminta mempersiapkan fisik dan peralatan lengkap untuk menghadapi cuaca ekstrem di atas. Makanya kita bisa melalui suhu udara ekstrem d ipuncak," kata Maulana Fajrin.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved