Mahasiswa Unair Surabaya Demo

Tak Dapat Respon dari Pihak Rektorat, Puluhan Mahasiswa Unair Ancam Lapor Ombudsman Jawa Timur

Sebanyak 50 mahasiswa Universitas Airlangga yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unair (AMU) melakukan aksi unjuk rasa.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/TONY HERMAWAN
Puluhan mahasiswa Unair saat menggelar aksi di Jalan Raya Dr. Ir. H. Soekarno, Rabu (29/7/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sebanyak 50 mahasiswa Universitas Airlangga yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unair (AMU) melakukan aksi unjuk rasa.

Dalam kesempatan itu, mereka menuntut potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar 50 persen.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa ini mampu menutup persimpangan Jalan Ir. Soekarno dengan membakar ranting pohon di tengah jalan.

Dari informasi yang diterima TribunMadura.com, puluhan mahasiswa Universitas Airlangga berencana akan mengadukan kebijakan itu ke Ombudsman Jawa Timur.

Mahasiswa Unair Demo, Tuntut Tranparansi Kampus, Potongan UKT 50 Persen hingga Subsidi Kuliah Daring

9 Amalan Sunnah yang Dilakukan Saat Hari Raya Idul Adha, Lengkap Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Ied

Disperdagprin Sampang Naikkan Retribusi Pasar Tradisional hingga 50 Persen pada Awal Bulan Agustus

Kecaman itu dilontarkan sebab mahasiswa saat melakukan aksi Rabu (29/7), tidak mendapat respon dari pihak rektorat. 

"Kalau tidak bisa segera bertemu rektorat, mengadu mungkin ada alternatif itu," kata Bobby, koordinator aksi, Rabu (29/7/2020).

Sejauh ini, mahasiswa Universitas Airlangga berupaya menyelesaikan masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT) dapat terselesaikan secara internal.

"Kalau sore ini belum dapat tanggapan pasti kami turun jalan lagi," ucapnya.

Saat berlangsungnya aksi, mahasiswa ini sempat memblokade Jalan Raya Dr. Ir. H. Soekarno dengan membakar sampah daun dan ranting pohon.

Lantaran aksi itu tak juga mendapat respon universitas, massa pun bergerak masuk menerobos Gedung Rektorat Unair. 

Dalam aksinya mahasiswa setidaknya menuntut 4 tuntutan.

Pertama meminta pemotongan UKT terhadap mahasiswa semua golongan, meminta transparasi anggara belanja, mendesak subsidi internet selama pembelajaran daring. Dan terakhir SK Rektor yang mengatur adanya tuntutan mereka.

Diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) melakukan unjuk rasa terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT), Rabu (29/7/2020).

Meski hanya berjumlah puluhan, aksi mahasiswa ini membuat macet Jalan Raya Dr Ir H Soekarno.

Mereka memblokade perempatan Jalan Unair Kampus C dengan membakar sampah daun dan ranting pohon.

Aksi itu dilakukan sebab pihak rektorat tak kunjung menemui mahasiswa.

Lapas Kelas IIA Pamekasan Tutup Program Rehabilitasi Medis Tahap 1, Diikuti 110 Napi Pecandu Narkoba

Hasil Swab Test Ibu Hamil di Kota Surabaya Keluar, 11 Positif Covid-19 dan Diisolasi di Asrama Haji

BREAKING NEWS: Tuntut Potongan UKT, Puluhan Mahasiswa Universitas Airlangga Demo dan Blokade Jalan

Bobby Tanaya menilai, selama pandemi virus corona pihak kampus belum mengeluarkan kebijakan tepat sasaran.

"Dari data yang dikeluarkan pihak Unair, hanya 2.395 mahasiswa dibebaskan pembayaran UKT.  Padahal kalau ngomongin imbas pandemi, seluruh mahasiswa dari semua golongan kena," kata Bobby, Rabu (29/7/2020).

Sedangkan 1.750 mahasiswa hanya mendapat keringanan. Dan potongan 50 persen hanya berlaku bagi mahasiswa akhir.

Terkait potongan UKT sebanyak 50 persen, mahasiswa mendesak agar kampus dapat menerapkan ke seluruh mahasiswa. Pun bagi mahasiswa tingkat akhir mereka meminta UKT tidak lagi dibebankan.

"Maka itu kami meminta potongan 50 persen UKT bagi seluruh mahasiswa Unair tanpa syarat untuk semua golongan," kata Bobby Tanaya, Rabu (29/7/2020).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved