Virus Corona di Surabaya

Sentilan Gubernur Khofifah ke Risma Soal Klaim Surabaya Sudah Zona Hijau: Bukan Wewenang Daerah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa penentuan status zona bukan kewenangan pemerintah daerah.

TRIBUNMADURA.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa penentuan status zona bukan kewenangan pemerintah daerah.

Pernyataan itu diungkapkan Khofifah Indar Parawansa menyusul klaim Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang menyebut bahwa Kota Surabaya telah berstatus zona hijau.

Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini mengatakan bahwa yang menentukan suatu daerah masuk dalam kategori risiko tinggi, risiko sedang, risiko rendah, bebas risiko penularan Covid-19 atau yang disebut zona merah, zona oranye, zona kuning atau bahkan zona hijau, bukanlah pemkab, pemkot ataupun pemprov.

Luna Maya Ternyata Masih Kepoin Kehidupan Ariel NOAH di Media Sosial: Kan Pernah Ada di Hidup Kita

Postingan Viral di Twitter, Tarif Bus Patas Malang-Surabaya Rp 50 Ribu dan Tidak Terapkan Jaga Jarak

Jadwal Acara TV ANTV Trans TV RCTI SCTV GTV Indosiar TVRI Selasa 4 Agustus 2020, Ada Film Collide

Yang menentukan zonasi penetapan risiko penularan tersebut adalah pemerintah pusat yang diupdate dalam laman Bersatu Lawan Covid-19 (BLC).

“(Yang menentukan) Zona itu bukan kabupaten bukan kota bukan Provinsi. Zona itu setiap hari Selasa akan diumumkan oleh Satgas Pusat di laman BLC. Nah di BLC besok akan diumumkan zona di masing masing kabupaten kota,” kata Khofifah, Senin (3/8/2020).

Khofifah mengakui bahwa biasanya begitu ada update dari BLC terkait zona tersebut Pemprov Jatim biasanya akan melakukan repost atau mengunggah ulang di website resmi perkembangan covid-19 Jatim. Beberapa kali juga di upload dalam akun instagram resmi milik Pemprov ataupun miliknya pribadi.

Tapi ia sekali lagi meyakinkan bahwa yang menentukan zonasi risiko penularan covid-19 tersebut adalah pusat dan bukan Pemprov Jatim.

“Jadi bukan pemprov juga. Tapi kita memang ikut upload agar kita bisa publish dan update,” kata Khofifah.

Di sisi lain ia mengatakan bahwa total pasien sembuh di Jatim kini terus meningkat. Saat ini angka kesembuhan Covid-19 Jatim sudah 66,97 persen dari total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim.

748 Guru SMP di Kota Surabaya Jalani Rapid Test dan Tes Swab Virus Corona, 65 Orang Reaktif

Ramalan Zodiak Cinta Selasa 4 Agustus 2020, Aquarius Singkirkan Kesepian, Pisces Bertemu Seseorang

Mayat Laki-Laki di Jurang Sampang Ditemukan dalam Kondisi Membusuk, Punya Riwayat Penyakit Epilepsi

“Alhamdulilah, kabar baik terus datang bagi masyarakat Jatim karena jumlah kesembuhan semakin bertambah. Terlebih, jumlah prosentase kesembuhan ini mampu melebihi recovery rate nasional," kata Khofifah.

Ia optimistis bahwa dengan kerja keras dan dedikasi semua pihak, Jatim akan bisa segera melewati pandemi Covid-19.

Sementara itu sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim tren penularan Covid-19 menurun dan angka kesembuhan di Surabaya kian meningkat. Kota Surabaya disebut sudah menjadi zona hijau.

"Kondisi Surabaya sudah hijau, artinya penularannya kita sudah rendah lalu yang sembuh sudah banyak,” kata Risma saat menggelar video conference bersama pedagang dan perwakilan masyarakat Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu (1/8/2020).

Risma mengatakan, saat ini kondisi Surabaya disebut sudah lebih baik dari sebelumnya. Dia mengaku hal itu berdasarkan data dari Kemenkes.

Dimana wilayah Surabaya tingkat penularannya sudah menurun dengan kesembuhan yang kian meningkat.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved