Upacara Kemerdekaan di Sumenep Tetap Digelar, Tapi Hanya Dibatasi 120 Peserta, Simak Penjelasannya

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Upacara hari kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang di Kota Keris, hanya akan diisi 120 orang peserta.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi mengatakan upacara bendera nanti akan diselenggarakan di halaman kantor Bupati yang hanya terdiri dari pasukan dan tamu undangan.

"Peserta upacara tahun ini hanya diisi sekitar 120 orang, itu terdiri dari pasukan empat peleton dan tamu undangan antara 20-50 orang," kata Edy Rasiyadi pada hari Selasa (11/2020).

Edy Rasiyadi mengaku, jumlah peserta upacara bendera dikurangi hingga 70 persen dari tahun 2019 yang lalu. Pasalnya, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk pencegahan penyebaran virus covid-19.

• Sehari, Kasus Positif Covid-19 di Jatim Bertambah 296 Kasus, Terbanyak dari Surabaya dan Sidoarjo

• Setiajit Hadir di Jakarta dan Terima Langsung Rekomendasi dari PDI Perjuangan

• Simpan Sabu dan 310 Butir Pil Koplo di Lemari Baju, Pemuda Asal Menganti Diringkus Polres Gresik

Bahkan katanya, peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan juga tak akan digelar secara langsung. Sebab, sesuai imbauan pemerintah pusat, pemda diminta mengikuti rangkaian perayaan kemerdekaan secara virtual.

"Kalau tahun lalu detik-detik proklamasi kita lakukan di sini, sekarang tidak. Termasuk acara pertemuan dengan tokoh-tokoh yang berjasa untuk kemerdekaan," katanya.

Namun katanya, meski peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun ini banyak perubahan, Ia memastikan proses seremonial tetap berjalan hikmat.

"Lokasi upacara HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia di Kabupaten Sumenep akan digelar di halaman kantor bupati," katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, Abdul Hamid Ali Munir berharap pada 17 Agustus tahun ini pemuda lebih kreatif dan meningkatkan kegiatan yang bersifat positif.

Politisi PKB ini mengaku, di hari kemerdekaan yang mengusung tema "Indonesia Maju" ini, mentalitas pemuda harus terus dibangun agar lebih unggul, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing.

"Yang harus diperhatikan, kemajuan itu harus dikawal oleh anak muda dan anak-anak milenial. Tentunya pada momentum kemerdekaan ini diisi dengan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat," kata Abdul Hamid Ali Munir.

Pemuda menurutnya, sebagai generasi yang akan menghadapi sekaligus membangun masa depan. Oleh karenanya dibutuhkan persiapan dari bidang pendidikan sebagai bekal para pemuda.

"Sehingga melalui peningkatan kualitas dan kapasitas diri itu dipastikan mampu bersaing secara sehat dan bermutu. Semua itu harus dilakukan untuk membangun daerah ini menjadi lebih baik," paparnya.