Berita Lumajang
Perubahan Sikap Istri Buat Hendrik Sakit Hati, Sindiran Sang Adik Ipar Nyaris Jadi Pertumpahan Darah
"saya nebang rumput milik orang kok yang punya diem aja," kata Sahri (31) yang membuat Hendrik Purwanto (26) gelap mata.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Masykur, mengungkap modus kasus percobaan pembunuhan yang dilakukan Hendrik Purwanto (26) kepada Sahri (31).
AKP Masykur mengatakan, Hendrik Purwanto mencoba membunuh adik iparnya itu karena merasa sakit hati.
Hendrik Purwanto sakit hati lantaran sering disinggung istrinya memiliki hubungan gelap dengan korban.
• Diajak ke Rumah Paman, Pria Lumajang ini Nyaris Dibunuh Saudara Ipar saat di Boncengan Motor
• Warga Tulungagung Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang, Akui Tidak Bisa Pulang Meski Sedang Sakit
• Warga Tak Pakai Masker di Bunulrejo Kota Malang Wajib Bawa Pot Tanaman untuk Tebus KTP yang Disita
"Awalnya tersangka ini merasa tersinggung karena sering disindir oleh korban dengan Bahasa Madura yang artinya saya nebang rumput milik orang kok yang punya diem aja," kata AKP Masykur, Kamis (27/8/2020).
Tak hanya itu, dari pengakuan tersangka, kata Masykur, belakangan istrinya menunjukkan perubahan sikap.
"Di sisi lain tersangka merasa ada perubahan sikap dari si istri belakangan mulai cuek. Diajak ngobrol gak nyambung," ucap Masykur.
"Jadi istri ada perubahan sikap kemudian tersangka mengkaitkan dengan sindiran korban, tersangka langsung coba mengeksekusi," ucapnya.
Akibat dua pemicu itu, tersangka pun nekat untuk mencoba melakukan aksi pembunuhan.
Saat itu, tersangka mencoba membunuh korban dengan sebilah pisau dapur saat berboncengan motor ketika akan menuju rumah pamannya.
• Ngaku Bantu Ibu dan Kebutuhan Anak Istri, Pemuda ini Gondol Sepeda Motor di Parkiran Minimarket
• Pencarian Hari Kedua Nelayan Hilang di Laut Pantai Selatan Trenggalek Terkendala Gelombang Tinggi
"Jadi hari rabu sekitar 19.30 tersangka keluar rumah pinjam pisau dapur dan mendatangi korban minta antar ke rumah pamannya," kata AKP Masykur.
"Di perjalanan mengantar di jalan setapak Dusun Gunung Dulang, tiba-tiba tersangka mengeluarkan pisau dari balik bajunya langsung mau gorok leher korban," sambung dia.
Korban kaget dan langsung menyelamatkan diri.
Keduanya sempat terjatuh dari atas motor saat korban berusaha mengamankan pisau dapur yang mendarat di lehernya.
Namun, karena aksi tersangka, leher korban mengalami luka sabitan serius.
"Itu kan berebut karena posisi korban yang bonceng jadi sempat luka," jelas dia.
"Akhirnya korban mempertahankan diri, mengamankan pisau sama tangan akhirnya berdua jatuh," ucapnya.
• Kabupaten Tuban Zona Merah Covid-19, Masih Banyak Warga yang Kurang Disiplin Menggunakan Masker
• Kakek Tua Tewas Mengenaskan setelah Motornya Ditabrak Mobil Sedan, Kendaraan Terseret Beberapa Meter
Kata dia, usai terjadi kontak fisik tersebut, korban berlari ke rumah pemukiman warga untuk meminta pertolongan.
"Korban teriak-teriak minta tolong warga datang dan ada anggota Polsek Klakah yang akan pulang lepas dinas dengan dibantu warga segera mengamankan pelaku," ucapnya.
Atas kejadian itu, korban kini sedang berada Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani perawatan.
Sementara tersangka pun harus ditahan karena disangkakan telah melanggar pasal 351 ayat 2 dengan ancaman hukuman minimal diatas 5 tahun penjara.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/ilustrasi-pelecehan-seksual-pria.jpg)