Berita Malang

Hal Tak Terduga Dialami Wanita Paruh Baya saat Berangkat Kerja, Ada Pria Misterius Mendekati

Riyati (60) mengalami hal tak terduga dalam hidupnya saat hendak saat berangkat bekerja.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUKUH KURNIAWAN
Lokasi penjambretan di Jalan Terong, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (15/9/2020). 

Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap dua jambret di Kota Surabaya.

Kedua jambret itu masing-masing bernama Pitono (30) warga Bulak Banteng dan Lukman Hakim (29) warga jalan Genting Surabaya.

Keduanya diketahui merupakan jambret yang keluar masuk penjara.

 Kota Batu Masuk Masa Pancaroba, Warga Diminta Waspada Angin Kencang hingga Potensi Pohon Tumbang

 Ending Kasus Pedofilia asal Lamongan, 6 Siswa SMP Jadi Korban hingga Hukuman Penjara Belasan Tahun

 Asyik Pesta Sabu, Septianus Tak Sadar Rumahnya Digerebek Polisi, Barang ini Ditemukan di Lokasi

Meski telah mendapat hukuman penjara, keduanya masih nekat beraksi di lima lokasi.

Aksi keduanya terungkap saat menjambret di Jalan Sedap Malam Surabaya, Sabtu (15/8/2020) malam.

Keduanya tertangkap kamera pengawas sedang beraksi di kawasan itu.

"Bersasarkan ciri-ciri berikut kendaraan yang digunakan, kami berhasil mengidentifkasi mereka," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Wahyudin Latief, Jumat (28/8/2020).

Dari pengakuan para tersangka, mereka kerap beraksi dan barang hasil kejahatannya dijual di pasar maling Wonokromo.

Disana, handpone yang didapat dijual mulai harga Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta tergantung kondisi dan merek.

 Mobil Jeep Gunung Bromo Terapkan Physical Distancing, Diberi Sekat antara Pengemudi dan Penumpang

Pitono, eksekutor jambret itu mengatakan, jika sasaran kejahatannya kebanyakan perempuan dan anak-anak.

Ia berkeliling mencari sasaran tersebut sambil melihat situasi sekitar.

"Biasanya malam, kebanyakan perempuan. Itu yang lagi main handpone saya ambil langsung," aku Pria yang pernah ditahan di Lapas Kerobokan Bali itu.

Sekali berhasil, uang itu diakui mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Meski begitu tak jarang uang yang didapatkan itu digunakan untuk pesta miras dan sabu.

"Kadang juga nyabu. Kadang buat minum-minum gitu," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved