Wabah Virus Corona
Orang yang Tak Keluar Rumah Masih Berpotensi Terpapar Virus Corona, Ini Penjelasan Ketua Satgas
Potensi penyebaran virus corona tidak hanya terjadi pada orang yang berada di luar rumah.
TRIBUNMADURA.COM - Pemerintah mengajurkan masyarakat agar tetap berada di rumah selama masa pandemi virus corona Covid-19.
Itu dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia.
Masyarakat diperbolehkan keluar rumah jika dalam keadaan tertentu saja.
• Kementerian Sosial Hapus Daftar Ratusan Penerima Bantuan Sosial Tunai Tahap 6 di Sampang, Kenapa?
• Nasib Sial Remaja Atraksi Motor di Dekat Telaga, Terjun Bebas ke Air: Cuma Kelihatan Knalpotnya
• Pengguna Masker Scuba Dilarang Masuk KRL, Bagaimana dengan di Kota Malang? Ini Kata Sutiaji
Jika pun harus keluar rumah, masyarakat diminta untuk menggunakan masker.
Namun, ternyata, potensi penyebaran virus corona tidak hanya terjadi pada orang yang berada di luar rumah.
Orang yang berada di dalam rumah juga berpotensi tertular virus corona.
Kepala BNPB, Doni Monardo meminta masyarakat meningkatkan kedisiplinan pada protokol kesehatan Covid-19 meski tidak keluar rumah.
Doni Monardo yang sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 itu mengatakan, dari data pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet terdapat pasien Covid-19 yang ikut terpapar Covid-19 meski sudah beraktivitas di dalam rumah.
"Data dari pasien RS Wisma Atlet beberapa minggu lalu dilakukan survei, terdapat 7 persen mereka yang dirawat adalah orang yang tidak keluar rumah," kata Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/9/2020).

• Pasar Setono Betek Blok D Dipasang Garis Danger, Ditutup Sementara setelah Pedagang Positif Covid-19
• Emil Dardak Resmi Pimpin Partai Demokrat Jatim, Ditunjuk Langsung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
"Jadi bagi mereka yang tetap di rumah pun tetap waspada harus hati-hati," tegasnya.
Doni mengatakan, mereka yang beraktivitas di rumah terpapar Covid-19 dari anggota keluarga yang sering beraktivitas di luar rumah dan tidak menerapkan protokol kesehatan saat kembali ke rumah.
"Maka bisa menulari saudaranya yang lain," ujarnya.
Berdasarkan hal tersebut, Doni meminta masyarakat untuk memisahkan anggota keluarga yang beraktivitas di rumah dengan yang sering beraktivitas di luar rumah.
"Inilah yang harus tetap kita ingatkan kepada masyarakat bahwa kelompok komorbid harus dipisahkan dari yang bekerja, yang bisa saja terpapar Covid-19 tetapi tidak mengalami gejala apa-apa," pungkasnya.
Pulang dari Rumah Sakit Malah Positif Covid-19
Seorang kakek 80 tahun asal Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, terkonfirmasi positif Covid-19 atau virus corona.
Kakek itu menjadi satu pasien virus corona di Kabupaten Trenggalek tambahan yang dilaporkan pada Rabu (17/6/2020).
Dengan tambahan ini, total jumlah pasien virus corona di Trenggalek menjadi 16 kasus.
• UPDATE Kasus Virus Corona di Jember 17 Juni 2020: 9 Warga Dinyatakan Sembuh, Terbanyak dari Ambulu
• Rumah Nenek di Talango Sumenep Disatroni Maling, Uang Rp 35 Juta dan Perhiasan Emas 150 Gram Raib
• Satu Keluarga di Surabaya Diisolasi di Rumah Sakit Gara-Gara Bawa Paksa Jenazah Pasien Virus Corona
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Trenggalek, Murti Rukyandari mengatakan, pasien tak memiliki riwayat perjalanan.
Satu-satunya riwayat kakek itu keluar rumah, yakni ke fasilitas kesehatan untuk berobat.
"Pasien 16 merupakan lansia yang tidak akti bekerja dan mengalami sakit saluran kencing sejak 2 tahun terakhir," kata Murti.
Dalam beberapa pekan terakhir, menurut penelusuran Tim Gugus Tugas, pasien juga tak pernah menerima tamu maupun bertamu.
Pertangahan Mei, kata Murti, pasien itu memeriksakan diri ke tempat praktik dokter spesialis penyakit dalam ke Kabupaten Trenggalek.
• Rumah Nenek di Talango Sumenep Disatroni Maling, Uang Rp 35 Juta dan Perhiasan Emas 150 Gram Raib
Esoknya, ia mengundang perawat desa untuk memasang kateter, yaitu alat yang dimasukkan ke saluran kencing.
"Pada Hari Raya Lebaran, Pasien 16 juga tidak menerima tamu," ungkap dia.
"Dan tanggal 27 Mei kembali mengundang perawat desa untuk melepas kateter," tambah Murti.
Riwayat perjalanan ke fasilitas kesehatan, yakni ke Puskesmas Panggul pada 29 Mei dan RSUD dr Soedomo Trenggalek pada 3 Juni.
Selain itu, ia juga ke RSUD dr Iskak Tulungagung pada 5 Juni.
"Tanggal 7Juni diperiksa rapid tes dengan hasil nonreaktif sekaligus dilakukan pengambilan swab," ucapnya.
"Dan selanjutnya dilakukan operasi dan dirawat sampai sekarang," tuturnya.
Hasil swab pasien yang keluar pada 15 Juni itu ternyata menunjukkan hasil positif.
Tim Gugus Tugas Kabupaten Trenggalek menerima laporan tersebut.
Dari hasil penelusuran, diketahui ada 10 kontak erat. Hasil keselurahannya, kata Murti, adalah nonreaktif.
Pasien tersebut saat ini masih dirawat di RSUD dr Iskak di Tulungagung.
Dengan riwayat pasien itu, Murti belum bisa memastikan asal muasal kakek tersebut tertular virus corona.
"Masih perlu ditelusuri lagi," pungkasnya. (aflahulabidin)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Doni Monardo: Masyarakat Berpotensi Terpapar Covid-19 Meski Tak Keluar Rumah