Virus Corona di Jawa Timur
Dampak Pandemi Covid-19, Pemprov Jatim Tunda Beasiswa Santri ke Al Azhar Mesir hingga Tahun 2021
Dampak pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dipastikan menunda pemberian beasiswa S1 ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Dampak pandemi Covid-19 tak hanya dirasakan di sektor ekonomi, namun juga dirasakan di sektor pendidikan.
Pasalnya akibat pandemi covid-19 yang tak kunjung berakhir, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dipastikan menunda pemberian beasiswa S1 ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua Pengurus Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Jawa Timur, Abdul Hamid Syarif saat hadir di Gedung Negara Grahadi, Rabu (23/9/2020).
• Syahrini Unggah Foto Bangun Tidur Tanpa Riasan, Pakai Topi Super Lebar saat Liburan, Intip Potretnya
• Sah, KPU Gresik Resmi Tetapkan Dua Paslon Maju Pilkada Gresik 2020
• Setahun Tak Mandi untuk Jadi Dukun Sakti yang Bisa Gandakan Uang, Bau Wanita Ini Bikin Polisi Muntah
Kepada para awak media, ia memastikan bahwa beasiswa ke Kairo Mesir, akan diberikan untuk pembelajaran tahun depan.
“Untuk program beasiswa S1 ke Kairo itu programnya untuk tahun 2020 sebenarnya. Dan dari segi proses sudah berjalan, tapi karena ada covid-19 kami tunggu sampai 2021," papar Abdul Hamid Syarif.
Sejauh ini, rangkaian tes seleksi ketat sudah dilaksanakan bersama Pemprov Jatim. Total ada sebanyak 195 peserta yang telah terjaring seleksi awal. Namun karena covid-19 proses tersebut belum bisa dilanjutkan.
“Kami ambil kuota 50 mahasiwa untuk dikuliahkan ke Kairo. Pada bulan Mei lalu, kami sudah ujian tahap pertama, lalu kami akan saring lagi sehingga dapat 50 calon penerima beasiswa, tapi belum terlaksana,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Sekdaprov Jatim Hudiyono mengatakan, meski beasiswa ke Kairo batal namun untuk beasiswa program pendidikan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru pendidikan diniyah tetap berjalan.
Hal itu terbukti, hari ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara langsung memberikan kuliah umum mahasiswa baru bagi mereka penerima beasiswa program ini. Baik untuk program S1 maupun S2.
Beasiswa guru disalurkan tahun ini khusus untuk dalam negeri. Rinciannya, untuk S1 sebanyak 850 mahasiwa yang berhak mendapatkan. Sedangkan S2 mencapai 160 orang.
• Masuk Surabaya Harus Negatif Covid-19, Wali Kota Risma Minta Pengelola Kos dan Hotel Monitoring Tamu
• Shinta Bachir dan Jenita Janet akan Dipilih Vicky Prasetyo untuk Dinikahi, Siapa yang Paling Dekat?
• BREAKING NEWS: KPU Resmi Tetapkan Eri-Armuji dan MA-Mujiaman Sebagai Paslon Pilkada Surabaya 2020
"Yang minat banyak. Seleksinya ketat, ada membaca kitab kuning dan administrasi yang ketat sekali. Total anggaran untuk program ini Rp 8,1 miliar, terus kemudian S2 Rp 3,2 miliar," kata Hudiyono.
Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, kata Hudiyono, untuk S1 masing-masing orang mendapatkan Rp 10 juta. Itu untuk biaya kuliah hingga empat tahun. Kemudian S2 Rp 20 juta per orangnya selama empat semester.
"Untuk penerimanya banyak yang mendapatkan beasiswa adalah di Jember dan Gresik," tegasnya.
Beasiswa ini telah diberikan Pemprov Jatim sejak 2006. Sampai sekarang sudah ada 13.417 orang jenjang S1 dan S2, sejak tahun 2019 itu 500 orang. Kemudian khusus untuk Ma'had Aly sebanyak 220 orang. Dari jumlah itu, yang telah meluluskan dari jenjang S1 sebanyak 10.472 orang.
PPKM Level 4 Jawa Timur Hanya Tersisa Magetan dan Ponorogo, Khofifah Ingatkan Terus Perketat Prokes |
![]() |
---|
Gubernur Jatim Khofifah Sebut Zona Merah Covid-19 di Jatim Tersisa 4 Daerah, Mana Saja? |
![]() |
---|
Mulai Pekan Depan Gubernur Khofifah Pastikan Vaksinasi Covid-19 untuk Disabilitas dan SDM Kesehatan |
![]() |
---|
Kabar Gembira, Pemprov Jatim Buka Depo Isi Ulang Oksigen Gratis untuk Warga Sidoarjo Isoman Covid-19 |
![]() |
---|
MUI Jatim Sambut Baik Percepatan Vaksinasi Covid-19, Berharap Pesantren Juga Dapat Prioritas |
![]() |
---|