Saat Pandemi Covid-19 Pakai Masker saja Belum Cukup, Simak Penjelasan dari Para Ahli
masyarakat untuk disiplin menerapkan gerakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
Tindakan itu dapat menghalangi droplet atau tetesan air liur yang keluar dari hidung atau mulit sehingga tidak menyebarkan virus.
Udara yang kita hembuskan saat bernapas mengandung tetesan air dari lapisan paru-paru yang membawa bakteri, virus, protein, metabolit, dan senyawa lain yang terlarut.
"Ketika mereka memasuki udara, aerosol atau partikel udara yang kita hembuskan mulai mengering sehingga hanya menyisakan bahan terlarut," ucap Dweik.
Pemakaian masker bukan segalanya
Meski pemakaian masker dapat melindungi dan mencegah penularan virus, alat kesehatan ini tidak akan efektif bila tidak dibarengi dengan menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Dilansir dari Kompas.com, kamis (16/4/2020), mantan kepala pengembangan intervensi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Gary Slutkin juga mengatakan, masker wajah tidak kedap udara.
"Masker tidak kedap udara di sepanjang sisi dan sulit dipakai dengan benar. Virus masih bisa sampai ke kita melalui udara jika kita terlalu dekat," ujar Slutkin.
Jadi, kita tidak dapat benar-benar mengandalkan masker wajah semata.
Masker dapat bertindak sebagai suplemen untuk langkah-langkah kesehatan lain yang kita ambil, tutur Aimee Ferraro, ahli epidemiologi.
Ferraro mengatakan, dalam sebagian besar kasus, virus corona menyebar melalui tetesan pernapasan yang lebih besar yang dapat dihalau sebagian oleh semacam penutup mulut dan hidung.
"Selain itu, ada konsep pengurangan dampak buruk penyakit menular yang mengindikasikan penurunan dosis patogen memungkinkan tubuh kita lebih banyak waktu untuk mengembangkan kekebalan," katanya.
Artinya, masker wajah menawarkan cara untuk membantu mengurangi "dosis" virus corona yang ditularkan.
Terakhir, mencuci tangan dengan sabun merupakan langkah penting untuk membunuh, merusak, dan mematikan virus corona yang berasal dari droplet dan menempel di tangan.
Dikutip dari Kemenkes.go.id, Kamis (7/5/2020), Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, penularan Covid-19 secara tidak langsung paling banyak terjadi.
Dia menjelaskan, penularan itu terjadi melalui benda di sekitar yang tercemar virus corona kemudian tersentuh tangan yang digunakan untuk menyentuh mulut, hidung, dan mata. Maka penularan itu sangat efektif.
''Inilah cara yang paling banyak terjadi penularan akibat hantaran tidak langsung. Mungkin kita bisa melindungi diri dengan memakai masker, tapi pencemaran pada benda di sekitar kita yang biasa kita sentuh harus diwaspadai,'' ujarnya. (Inang Jalaludin Shofihara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Covid-19, Pakai Masker Saja Tidak Cukup"