Virus Corona di Ponorogo
Satgas Covid-19 Ponorogo Punya Alternatif Lokasi Lain setelah Wacana Shelter Baru Ditolak Warga
Hal itu dilakukan seiring penuhnya ruang isolasi di rumah sakit rujukan dan shelter penanganan Covid-19 di Jalan Trunojoyo.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Pemkab Ponorogo mewacanakan menambah shelter penanganan Covid-19.
Hal itu dilakukan seiring penuhnya ruang isolasi di rumah sakit rujukan dan shelter penanganan Covid-19 di Jalan Trunojoyo, Tambakbayan.
Hingga kini, Pemkab Ponorogo belum memberikan informasi lokasi untuk shelter penanganan Covid-19 yang baru.
• Jenguk Tetangga Positif Covid-19, Puluhan Warga Ponorogo Jalani Tes PCR, Potensi Klaster Jagong Bayi
• Penyebab Listrik Padam di Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Ada Layang-Layang Tersangkut
Namun begitu, sudah muncul penolakan dari sejumlah warga di sekitar SMA PGRI 1 Ponorogo yang mendengar isu bahwa gedung sekolah tersebut akan digunakan untuk shelter penanganan Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono mengakui bahwa SMA PGRI 1 Ponorogo memang masuk dalam wacana lokasi shelter penanganan Covid-19 yang baru.
Namun pihaknya mengatakan masih ada alternatif-alternatif tempat lain jika memang sekolah tersebut tidak bisa digunakan untuk shelter penanganan Covid-19.
"Kita mencoba untuk mengkomunikasikan terlebih dahulu dengan kepala kelurahan dan warga serta sudah kita antisipsi juga dengan adanya alternatif tempat lainnya," kata Agus, Kamis (8/10/2020).
Hingga kini, Pemkab Ponorogo belum memutuskan apakah akan mengganti usulan tempat ataukah akan tetap di SMA 1 PGRI Ponorogo.
"Masih kita rembugkan dengan BPBD, Satpol PP, dan tim yang lain. Dalam waktu 1-2 hari ini sudah (ada keputusan)," jelas Agus yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Ponorogo ini.
SMA 1 PGRI Ponorogo sendiri, dipandang memang sangat representatif untuk digunakan sebagai shelter penanganan Covid-19.
"Sudah kita minta pertimbngan tim dokter untuk melihat lokasi, dan mereka sudah menyatakan oke," kata Agus.
Selain itu, dari sisi perbaikan untuk dijadikan shelter, SMA 1 PGRI Ponorogo tidak membutuhkan dana yang begitu besar dan mampu menampung pasien dalam jumlah besar.
"Ini menjanjikan, tapi masyarakat takut, mungkin kurang sosialisasi dan sebagainya tapi ya ini menjadi bahan kita untuk bahan evaluasi lebih lanjut," pungkasnya