Berita Sampang

Angka Perceraian di Sampang Capai Seribu Lebih, Pertengkaran Jadi Faktor Penyebab Perceraian

Angka perceraian di Kabupaten Sampang, Madura membludak. Akibatnya, ada seribu lebih wanita menjanda.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Ruang pelayanan Pengadilan Agama (PA) Sampang, Jalan Jaksa Agung Suprapto Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Angka perceraian di Kabupaten Sampang, Madura membludak. Akibatnya, ada seribu lebih wanita menjanda.

Hal itulah dibuktikan dengan data di Pengadilan Agama (PA) Sampang bahwa, dari awal tahun hingga September 2020 angka perceraian sudah mencapai 1011 kasus.

"Gugatan yang terdiri dari cerai talak dan cerai gugat tersebut sudah diproses, otomatis ada 1011 wanita menjanda di Sampang," kata Panitra Muda Hukum PA Sampang, Moh Nurholis Minggu (11/10/2020).

Seperti Inilah Kronologi Penangkapan Dua Spesialis Pencuri Hewan Ternak yang Beraksi Antar Kabupaten

Lesty Kejora Tahu Titik Kelemahan Rizky Billar, Sang Model Singgung Soal Jenjang Serius: Doakan Saja

Pembelaan Rocky Gerung saat Nikita Mirzani Diserang Pendukung Puan Maharani: Dia Ngerti Pancasila

Dijelaskan, penyebab tingginya angka perceraian di Kota Bahari tahun ini berfariatif diantaranya, perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus, serta meninggalkan salah satu pihak.

Kemudian, masalah ekonomi, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kawin paksa, mabuk-mabukan, sering bermain judi, dan dihukum penjara.

Namun kata Moh. Nurholis, hingga saat ini penyebab perceraian didominasi oleh perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus dan disusul oleh masalah ekonomi.

Viral Video Cewek SMA Bersin di TikTok hingga Ditonton 6 Juta Kali, Pengunggah: Saya Nggak Nyangka

Tanggal Pernikahan Nathalie Holscher dan Sule Bocor, Andre Taulany Tawarkan Diri Jadi Saksi: Bahagia

Pikiran Cancer Kacau hingga Pesimisme Menghantui Libra, Simak Ramalan Zodiak Minggu 11 Oktober 2020

"Perselisihan dan pertengkaran jumlahnya mencapai 868, dan masalah ekonomi ada 94," ucapnya.

Adapun usia warga yang memilih bercerai dengan pasangannya melalui PA Sampang tegolong muda sebab rata-rata berusia dibawah 40 tahun.

"Rata-rata usianya dari 30 tahun hingga 40 tahun," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved