UU Cipta Kerja

Andai Menhan Prabowo Jadi Presiden Hingga Soal Demo Penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law

Prabowo juga mengatakan jika dirinya menjadi Presiden di Pilpres 2019 lalu, ia kemungkinan juga akan memilih orang-orang yang sama

Editor: Aqwamit Torik
Kompas.com
Prabowo Subianto 

TRIBUNMADURA.COM - Persoalan pengesahan UU Cipta Kerja Omnibus Law hingga kini masih belum berkesudahan.

Masyarakat dari berbagai elemen banyak yang menolak mengenai UU Cipta Kerja.

Namun dari pihak pemerintah masih bersikukuh menyatakan jika UU Cipta Kerja mendukung rakyat.

Terlepas dari hal tersebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto buka suara terkait kinerja dari rekan-rekannya di dalam kabinet Jokowi - Maruf Amin.

Dikutip dari wawancara Kompas.tv, Prabowo mengatakan ia objektif menilai rekan-rekannya.

Baca juga: Daftar Mantan Kekasih Nathalie Holscher Sebelum Akhirnya Menjalin Asmara dengan Sule Sang Komedian

Baca juga: Siasat Debt Collector Tagih Utang Ibu Rumah Tangga, Coret Rumah Pakai Pilox, ada Fakta Mengejutkan

Baca juga: Curiga Wanita Penghibur dan Pengunjung, Warkop di Gresik Digerebek, Ada Minyak Gel dan Pakaian Dalam

Yakni sesama menteri di Kabinet Jokowi-Maruf Amin adalah orang-orang terbaik di bidangnya di Negara ini.

Prabowo juga mengatakan jika dirinya menjadi Presiden di Pilpres 2019 lalu,

ia kemungkinan juga akan memilih orang-orang yang sama di Kabinet Jokowi-Maruf Amin menjadi menteri di kabinetnya.

“Seandainya pun, umpamanya kemarin Saya yang presiden, saya lihat kok ini ini saya akan milih juga untuk kabinet saya,” ujar Prabowo dalam wawancara eksklusif yang disampaikan oleh DPP Partai Gerindra.

Karena ketika menjadi pemimpin negara, menurut Prabowo harus mencari orang-orang terbaik untuk membangun dan memajukan bangsa.

Prabowo juga melihat bahwa yang dipilih Presiden Jokowi sebagai menterinya banyak yang terbaik.

Bahkan jika dirinya menjadi presiden, kemungkinan ia juga akan memilih orang yang dipilih oleh Jokowi.

“Jadi saya lihat banyak yang dipilih pak Jokowi itu memang kalau saya jadi presiden bahkan saya juga ingin milih dia juga gitu dalam hati,” kata Prabowo.

Baca juga: Sebaiknya Jangan Asal Campur Pertamax dengan Premium atau Pertalite pada Kendaraan, ada Bahaya Fatal

Baca juga: Ahok Minta Publik Tak Banyak Kritik Pemerintah Bikin Najwa Shihab Heran: Langkah Jokowi Tepat?

Soal Demo UU Cipta Kerja

Kericuhan yang terjadi saat demo tolak Undang-undang Cipta Kerja, mendapat perhatian dari sejumlah pihak.

Termasuk dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan RI. 

Prabowo angkat bicara terkait demonstrasi dan juga Undang Cipta Kerja.

Prabowo berbicara soal UU Cipta Kerja dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di TVRI. 

Video potongan wawancara Prabowo itu diunggah oleh jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak di akun twitternya, @dahnilanzar, Senin (12/10/2020) malam. 

Dalam video tersebut, Prabowo menyatakan sebagian besar demonstrasi menolak UU Cipta Kerja relatif berjalan baik. 

Prabowo mengaku merasakan hal itu karena ia sempat hampir terperangkap oleh massa demonstrasi. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemui ribuan pendemo yang memadati Jalan Pahlawan depan kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jateng, Senin (12/10/2020).Dalam orasinya Ganjar menegaskan bahwa sudah menelpon para menteri terkait tuntutan para buruh. Aksi demo berlangsung dengan tertib dan damai.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemui ribuan pendemo yang memadati Jalan Pahlawan depan kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jateng, Senin (12/10/2020).Dalam orasinya Ganjar menegaskan bahwa sudah menelpon para menteri terkait tuntutan para buruh. Aksi demo berlangsung dengan tertib dan damai. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Namun, para pendemo kemudian memberikan jalan kepada mobilnya.

Prabowo berkesimpulan, niat para Pendemo baik, tetapi memang ada pihak tertentu yang memperkeruh suasana. 

"Sebagian besar pendemo itu masih baik. Kemarin saya juga agak terperangkap dengan massa. Tapi mereka buka jalan, masih banyak yang dada ke saya, jadi mungkin lihat mobil saya.

"Bahkan anak anak itu beri hormat. Mereka itu niatnya baik, anak-anak itu. Tetapi ada yang panas-panasin," ujar dia. 

Terkait UU Cipta Kerja, Prabowo menyatakan Partai Gerindra memang mendukung UU Cipta Kerja. 

Namun demikian, menurut Prabowo, partainya tidak serta merta mendukung seluruh isi UU Cipta Kerja. 

Partainya, lanjut Prabowo, telah melakukan banyak pengurangan pada pasal-pasal yang dianggap terlalu liberal.

"Ya kita mendukung tetapi juga kita menyaring, tidak kita dukung begitu (saja). Anda boleh tanya.

"Banyak yang kita kurangi karena terlalu liberal. ya kan . jadi banyak kalangan kita yang masih gandrung dengan liberalisme," beber Prabowo. 

Politikus Gerindra Kecam Tindakan Represif Aparat

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Habiburokhman mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan terhadap jurnalis, wartawan, atau awak media saat melakukan peliputan.

Diketahui, sejumlah jurnalis dilaporkan mendapat tindak kekerasan hingga intimidasi oleh aparat kepolisian saat meliput unjuk rasa terkait penolakan UU Cipta Kerja.

Habiburokhman menegaskan aksi kekerasan yang dilakukan terhadap jurnalis saat meliput jelas melanggar hukum.

"Kami mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis. Jelas itu melanggar hukum dan konvensi HAM internasional," ujar Habiburokhman, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (9/10/2020).

Massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2020).
Massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)

Kekerasan terhadap jurnalis bukanlah kali pertama terjadi, karenanya Habiburokhman menegaskan Komisi III akan berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.

Dia mengatakan akan meminta penjelasan terkait protap lapangan kepolisian jika bertemu dengan jurnalis yang meliput aksi unjuk rasa atau demo.

Tak hanya itu, Habiburokhman juga meminta ada tindakan tegas terhadap oknum pelaku kekerasan terhadap jurnalis.

"Kami akan munta Kapolri menindak tegas jajarannya yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis. Kami juga akan meminta Kapolri menjelaskan protap lapangan jika saat demo ditemui jurnalis yang meliput. Harusnya petugas kepolisian justru melindungi, bukan melakukan kekerasan," tegas Habiburokhman.

Belasan Jurnalis Dilaporkan Hilang dan Tidak Bisa Dihubungi Usai Meliput Demo di Jakarta

Aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja berujung ricuh.

Tidak hanya ribuan peserta unjuk rasa yang dinyatakan hilang, akan tetapi ada belasan jurnalis yang juga dikabarkan menghilang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pengacara LBH Pers Ahmad Fathanah.

Menurutnya, total ada 18 jurnalis yang menghilang dan tak bisa dihubungi usai liputan aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Rinciannya, 17 dari 18 orang yang dilaporkan menghilang berasal dari pers mahasiswa (Persma).

Sementara itu, ada satu jurnalis media online merahputih.com bernama Ponco Sulaksono yang juga menghilang.

Namun berdasarkan informasi, jurnalis Ponco Sulaksono ikut ditahan bersama peserta unjuk rasa lainnya di Polda Metro Jaya.

"Persma kurang lebih 17 orang," kata Ahmad dalam keterangannya, Jumat (9/10/2020).

Selan itu, sejumlah jurnalis juga dikabarkan mengalami tindakan represif oleh oknum aparat penegak hukum.

Ada perlengkapan liputan yang dirampas, ada pula yang dirusak saat meliput aksi.

Salah satunya, memori kamera milik jurnalis Suara.com atas nama Peter Rotti.

Saat meliput aksi, memori kamera Peter dirampas karena diduga tengah merekam aksi pemukulan para peserta unjuk rasa.

Akibat kejadian itu, Peter juga sempat dapat tindakan kekerasan. Di antaranya diseret dan dianiaya hingga mengalami luka lebam.

"Selain itu, ada kasus HP wartawan CNNIndonesia.com, Thohirin diambil polisi," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Prabowo: Kalau Saya Jadi Presiden Kemarin..." dan di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Buka Suara soal Demo UU Cipta Kerja: Mereka Niatnya Baik, tetapi Ada yang Panas-panasin

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved