Berita Sumenep

Sumenep Mulai Diguyur Hujan, Bantuan Air Bersih Masih Tetap Diberikan ke Daerah Terdampak Kekeringan

BPBD Sumenep tetap suplai air bersih ke wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Sumenep.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Polres Sumenep bekerja sama dengan BPBD Sumenep distribusikan bantuan air bersih di Desa Bullaan, Kecamatan Batu Putih, Sumenep Madura. Selasa (17/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - BPBD Sumenep tetap suplai air bersih ke wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Sumenep meskipun sempat diguyur hujan sejak Sabtu (10/10/2020) dan Senin (19/10/2020).

Meski hujan telah mengguyur wilayah Kabupaten Sumenep, belum ada dampak pada pengurangan kebutuhan air bersih.

Kepala BPBD Sumenep, Abd Rahman Riyadi mengatakan, alasan tetap suplai air bersih karena intensitas hujan yang turun beberapa hari ini belum normal dan masih sering panas meskipun turun hujan.

Baca juga: BREAKING NEWS - Ribuan Buruh se-Jawa Timur Gelar Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di Depan Grahadi

Baca juga: Mayat Laki-Laki Ditemukan Bermandikan Darah, Ada Luka di Pelipis Kepala, Diduga Korban Pembunuhan

Baca juga: 23 Tahun Lamanya Terpisah, Saudara Kembar ini Dipertemukan Kembali Lewat TikTok, Bak Kisah Sinetron

"Intensitas hujan masih rendah, suplai air bersih tetap kita lakukan," kata Abd Rahman Riyadi pada Selasa (20/10/2020).

Ia mengaku,pihaknya hingga sekarang sudah ada tujuh kecamatan yang mengajukan permohonan untuk suplai air bersih, di antaranya Kecamatan Pasongsongan, Talango, Saronggi, Rubaru, Batuputih, Ganding dan Kecamatan Batang-batang.

"Ada tambahan susulan lagi, yakni kecamatan Ambunten," katanya.

Abd Rahman Riyadi menuturkan, pendistribusian air bersih ke daerah terdampak kekeringan itu berdasarkan pengajuan permohonan yang disampaikan oleh pihak kecamatan.

"Dalam satu hari itu kita bisa sampai enam kali pengiriman bila dua unit tanki beroperasi, tapi kalau satu tanki sehari bisa tiga kali, misalnya pendistribusian ke Pasongsongan," katanya.

Porsi permintaan terbanyak katanya, di wilayah Kecamatan Pasongsongan dan Batuputih.

Baca juga: Cara Dapat Bantuan UMKM Rp 2,4 Juta, Pendaftaran Dibuka hingga November 2020, Simak Syaratnya

Baca juga: Demo UU Cipta Kerja di Gedung DPRD dan Balai Kota Malang, Ribuan Personel TNI/Polri Siaga di Lokasi

Pihaknya memprediksi, kebutuhan air bersih akan berakhir pada penghujung bulan Oktober.

"Namun, kalau misalnya kemarau tetap berlangsung. Maka pendistribusian air bersih masih bisa dilakukan hingga November," ucapnya.

Untuk diketahui sebelumnya, BPBD Sumenep mencatat sedikitnya 28 desa mengalami kekeringan (hasil pemetaan), baik kategori kering kritis, langkah dan kering terbatas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved