Demo Tolak UU Cipta Kerja di Grahadi

Bawa Bom Molotov hingga Senjata Tajam, 169 Peserta Demo di Grahadi Diperiksa Polda Jatim

169 orang yang terindikasi berniat melakukan anarkisme saat demo tolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ACHMAD ZAIMUL HAQ
Massa elemen buruh dan mahasiswa dari Gerakan Tolak Omnibus Law (GETOL) saat bergerak menuju Gedung Grahadi Surabaya, Selasa (20/10/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kepolisian mendapati sejumlah oknum masyarakat yang berniat menyusup dan berencana melakukan aksi anarkisme saat demo tolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi, Selasa (20/10/2020).

Sedikitnya, ada sebanyak 169 orang yang terindikasi berniat melakukan anarkisme, mulai membawa bom molotov, minuman keras, pilok untuk vandalisme, dan senjata tajam. 

Mereka lantas diringkus dan diamankan dengan dibawa ke Polrestabes Surabaya dan Mabes Polda Jatim.

Baca juga: BREAKING NEWS - Ribuan Buruh se-Jawa Timur Gelar Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di Depan Grahadi

Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Tenaga Kesehatan dan Orang Berkomorbid Jadi Prioritas Penerima Vaksin Corona

Baca juga: Hasil Operasi Yustisi di Kediri: 19 Orang Langgar Protokol Kesehatan, 6 di Antaranya Wajib Sidang

Di sana, mereka akan diselidiki dan ditindaklanjuti pemeriksaan guna menemukan motif dari dibawanya benda-benda tersebut.

“Aksi hari ini alhamdulillah berjalan tertib, aman dan kondusif," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

"Penyampaian pendapat dalam aksi kali ini kami lakukan pengamanan, dan kami menyisir setidaknya ada 169 orang yang sedang dalam pengamanan karena ada indikasi membawa bom molotov, pilok, dan juga miras,” sambung dia.

Para oknum tersebut disisir dari kawasan Grahadi dan sekitarnya. Bahkan ada juga beberapa oknum yang memang diserahkan oleh peserta aksi Getol.

Ia memastikan bahwa yang ditangkap adalah diluar bagian dari kelompok yang hari ini menyampaikan pendapat. 

“Apakah mereka pelajar ataukah bukan masih kita dalami. Namun yang kita amankan itu diluar dari anggota kelompok yang menyampaikan pendapat hari ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa guna mengantisipasi aksi hari ini, pihak kepolisian dan TNI sebanyak 4.147 orang terjun langsung ke lapangan dalam melakukan pengamanan.

Jumlah itu belum ditambah dari unsur pemadam kebakaran, Satpol PP dan juga Dinas Pendidikan.

Dinas Pendidikan Jatim dilibatkan sebagai hasil evaluasi dari aksi sebelumnya yang ternyata banyak melibatkan para pelajar. 

“Selain di Gedung Negara Grahadi, kami juga melakukan pengamanan di luar kantor penerintahan dan juga jalur masuk kota dan juga titik titik keramaian," ungkap dia.

"Kita melakukan pengamanan guna mengawal masyarakat yang ingin menyalurkan pendapat,” tegasnya.

Aksi demo tolak UU Cipta Kerja ini direncanakan akan dilakukan hingga pada puncaknya tanggal 23 Oktober 2020.

Usai aksi, tim kepolisian akan melakukan evaluasi dan akan menurunkan personel lebih banyak jika memang dibutuhkan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved