Alasan Kenapa Wanita Perlu Lakukan Tes Pap Smear, Pemeriksaan untuk Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Kanker serviks disebabkan oleh human papiloma virus (HPV) dengan tipe paling potensial tipe 16-18 yang dapat menyebabkan perubahan sel.
TRIBUNMADURA.COM - Tak hanya payudara, kanker serviks menjadi satu di antara penyakit menakutkan bagi kalangan wanita.
Kanker serviks atau yang biasa disebut dengan kanker leher rahim dapat berakibat fatal.
Kanker serviks sendiri disebabkan oleh human papiloma virus (HPV) dengan tipe paling potensial tipe 16-18 yang dapat menyebabkan perubahan sel.
Baca juga: Cara Hamil Anak Laki-Laki, Pasangan Suami Istri Bisa Simak 6 Langkah Ini, Perhatikan Kondisi Vagina
Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Wanita Jika Menelan Sperma Pasangan, Jangan Keburu Panik!
Baca juga: Mengenal Vaginal Scraping, Prosedur Menghilangkan Sisa Hubungan Intim dan Risikonya
Saat masih dalam kondisi awal, kanker serviks umumnya tidak menunjukkan gejala, sehingga deteksi dini diperlukan.
"Kanker leher rahim, awalnya tidak ada gejala sehingga perlu dilakukan screaning,” ujar Boy Abidin yang merupakan dokter spesialis kandungan di RS Mitra Keluarga Gading saat dihubungi Kompas.com ( grup TribunMadura.com ), Senin (8/6/2020)
Adapun salah satu screening awal yang bisa dilakukan adalah pap smear.
Apa itu pap smear?
Melansir dari Medical News Today , Pap Smear adalah alat screening yang dapat membantu dokter dalam mendeteksi sel-sel abnormal dan kanker dengan cara mengambil sampel sel dari leher rahim.
Pap smear sendiri kerap direkomendasikan oleh dokter untuk tujuan:
- Memeriksa sel-sel abnormal
- Tes HPV yang mendeteksi DNA dari HPV untuk mengetahui keberadaannya
Baca juga: Penyebab Vagina Sakit setelah Berhubungan Intim, Simak Cara Mengatasi Miss V Perih dan Lecet
Baca juga: Penyebab Vagina Bau Tak Sedap, Perhatikan Pemilihan Celana Dalam hingga Penyakit Menular Seksual
Saat dilakukan pap smear maka akan dilakukan pemeriksaan panggul gienekologis.
Dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina supaya mereka dapat memeriksa kondisi serviks.
Nantinya, sampel sel serviks akan diambil menggunakan kuas atau spatula dan mengirimnya untuk diuji.
Saat pap smear juga sebaiknya tidak dilakukan saat menstruasi apalagi jika kondisi menstruasi sedang deras.
Hal ini karena dapat mempengaruhi hasil tes nantinya.
Seseorang juga sebaiknya tidak memasukkan apapun ke dalam vagina sebagai upaya pembersihan sebelum tes dilakukan.