Pilkada Sumenep
Debat Pertama Kandidat Pilkada Sumenep Digelar Malam ini, KPU Siapkan 3 Panelis dengan 15 Pertanyaan
Debat terbuka yang digelar KPU Sumenep ini akan menjadi ujian kedua paslon Pilkada Sumenep 2020.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi - Dewi Khalifah dan Fattah Jasin - Ali Fikri Warits siap mengikuti debat perdana Pilkada Sumenep 2020 yang digelar Selasa (10/11/2020) pukul 19.00 WIB.
Debat terbuka yang digelar KPU Sumenep ini akan menjadi ujian kedua paslon Pilkada Sumenep 2020 untuk menjabarkan tema "Meningkatkan Kesejahteraan dan Pelayanan Masyarakat" di Hotel Utami Sumenep.
"Persiapan sudah matang semua, 99 persen kita sudah siap," kata Devisi SDM dan Parmas KPU Sumenep, Rafiqi Tanziel saat dikonfirmasi.
"Nanti kita akan live di Jtv dan RRI beserta sejumlah media sosial KPU Sumenep seperti Youtube dan Facebook," sambung dia.
Baca juga: Debat Publik Pilkada Sumenep 2020 Dimulai pada 10 November, Ini 3 Tema Yang Bakal Dibahas
Baca juga: Debat Pilkada Sumenep 2020, Para Paslon Dilarang Bawa Massa Pendukung, KPU: Demi Kebaikan Bersama
Ia menuturkan, pada debat perdana paslon Pilkada Sumenep 2020 ini, KPU Sumenep juga sudah menyiapkan tiga orang panelis dengan 15 pertanyaan.
Masing-masing dari mereka hadir dari unsur akademisi, praktisi pariwisata, dan dosen Unair Surabaya. Di antaranya seperti Prof. Musta'in, Abdul Qadir dan Faisol Rahman.
"Intinya, panelis akan menanyakan dan mempertajam soal Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Sumenep," kata Rafiqi Tanziel.
Bagaimana teknis debat tersebut, pihaknya mengaku untuk waktu yang disediakan sebanyak 120 menit, dengan rincian 90 menit konten debat dan 30 menit sisanya disiapkan untuk jeda iklan.
"Jeda iklan ada sebanyak 6x jeda, maksudnya per jeda iklan menghabiskan waktu sekitar 6 menit," katanya.
Rafiqi Tanziel mengatakan, kegjatan debat antar paslon Pilkada Sumenep ini tetap mematuhi Prokes Covid-19.
"Kita tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker, menjaga jarak, di dalam ruangan debat dan dibatasi," katanya.
Bahkan katanya, undangan yang hadir hanya paslon, tim paslon masing-masing 4 orang dan Bawaslu.
Kemudian nanti ada KPU Jatim yang akan melakukan monitoring dan supervisi ke KPU Sumenep.
"Meskipun tim juga nanti yang hadir, tidak boleh sorak-sorai dan tidak boleh membawa alat peraga kampanye. Jadi hanya diam duduk, menyaksikan dan mendengarkan jalannya debat," harapnya.