Berita Pamekasan
Disdik Pamekasan Sepakat Lanjutkan Pembelajaran Tatap Muka untuk SD dan SMP, Harus Penuhi Syarat Ini
Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Madura, sepakat melanjutkan atau memperlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk murid SD dan SMP.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Pendidikan (Disdik), Kabupaten Pamekasan, Madura, sepakat melanjutkan atau memperlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk murid SD dan SMP pada masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Akhmad Zaini mengatakan, hasil rapat koordinasi (rakor) tentang pembelajaran tatap muka, disepakati untuk dilanjutkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Viral Video 4 Wanita Joget Ala Penari Diskotek di Tengah Sholawatan, Kini Mereka Dilacak Polisi
Baca juga: Dikira Tak Sanggup Bayar, Cewek Ini Beri Pembalasan ke Pelayan Setelah Diremehkan Pesan Paket Promo
Baca juga: Prediksi Denny Darko Soal Motif Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Gisel: Rasa Sakit Hati di Masa Lalu

Pamekasan memperlakukan pembelajaran tatap muka sejak 23 September 2020 hingga November 2020 untuk tingkat SD dan SMP.
Setelah mempertimbangkan berbagai pendapat, masukan dan arahan dari sejumlah pihak.
Mulai dari pihak keamanan, wali murid dan Korwil Pendidikan Pamekasan dan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP dan unsur PGRI menyepakati untuk dilanjutkan.
Selama pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung, pihaknya belum menemukan klaster baru persebaran Covid-19 di tingkat sekolah.
Sebab, sekolah dianjurkan dan didampingi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan menyatakan belum ada klaster persebaran Covid-19 dari lingkungan Disdik. Baik dari SD maupun SMP. Saya berharap, ke depan pelaksanaan PTM semakin baik,” kata Akhmad Zaini kepada TribunMadura.com, Kamis (12/11/2020).
Sementara itu, Sekda Pamekasan, Totok Hartono menyampaikan, sejak PTM dilaksanakan di SD dan SMP, tidak ada laporan klaster baru.
Pelaksanaan PTM dinilai berjalan dengan baik.
Baca juga: Menkes Beri Penghargaan kepada Tenaga Medis dan Relawan Pendamping di RS Lapangan Indrapura
Baca juga: Calon Bupati Sumenep Achmad Fauzi Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru Ngaji dan Guru Honorer
Baca juga: Pria di Tuban Tewas Tergantung di Kandang Sapi Tetangganya, Sempat Pamit ke Istri Ambil Air Wudhu
Meski demikian, langkah preventif saran dia, perlu terus ditingkatkan.
"Penerapan protokol kesehatan (prokes) dinilai sudah cukup bagus. Kita tidak mendapatkan laporan siswa-siswi terpapar," ujarnya.
Totok juga menjelaskan, pemantauan terhadap pelaksanaan PTM dan interaksi di sekolah harus lebih ketat dan terus dipantau.
Sebab, anak-anak kadang lupa pakai masker dan masih berkerumun.
Itu harus terus dipantau oleh kepala sekolah dan para guru.
"Penerapan prokes juga tetap dilakukan dengan ketat. Semua pihak harus saling mengingatkan dan menegur," peringatnya.