Virus Corona di Jember
Ledakan Kasus Baru Positif Covid-19 di Kabupaten Jember, Dalam Satu Hari Capai 107 Kasus Konfimasi
Kasus baru ini bertambah hampir dua kali lipat dari sehari sebelumnya, yang mencapai 60 kasus.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Kembali terjadi lonjakan kasus baru positif Covid-19 di Kabupaten Jember.
Pada Kamis (19/11/2020), ada 107 kasus positif baru yang diumumkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jember.
Kasus baru ini bertambah hampir dua kali lipat dari sehari sebelumnya, yang mencapai 60 kasus.
Baca juga: Jember Dilanda Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Beberapa Rumah Warga Rusak dan Pohon Ambruk
Baca juga: Kantor Pusat Universitas Jember Ditutup hingga 22 November 2020, Layanan Dilakukan Lewat Daring
Baca juga: Lagi, Kasus Baru Positif Covid-19 di Kabupaten Jember Capai 60 Orang, Jumlah Positif Ada 1.717 Kasus
Dengan adanya tambahan kasus baru tersebut, jumlah positif Covid-19 di Kabupaten Jember mencapai 1.824 per 19 November 2020.
Rinciannya, 341 orang masih dirawat (18,70 persen), 68 orang meninggal (3,73 persen), dan 1.415 orang sembuh (77,58 persen).
Kasus suspek ada 17 dan 278 orang masih dipantau karena memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif.
Selain ada temuan kasus baru, pada 19 November 2020, juga tercatat 14 kasus sembuh baru dan dua meninggal baru.
Dua orang yang meninggal dunia itu tercatat kasus 1.545 dari Kecamatan Sumbersari, dan 1.714 dari Kecamatan Umbulsari.
Salah satu orang yang meninggal itu, tercatat adalah civitas akademika Universitas Jember yang meninggal dunia pada Selasa (17/11/2020) malam.
Baca juga: Dosen Unej Meninggal Dunia Karena Covid-19, Satu Karyawan Bagian Keuangan Kampus Juga Terpapar
Baca juga: Lonjakan Covid-19 Dua Pekan Usai Libur Panjang di Jember, Dalam Sehari Ada 60 Terkonfirmasi Positif
"Iya, salah satunya termasuk itu (civitas akademika Unej)," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jember Gatot Triyono, Kamis (19/11/2020) malam.
Satgas Penanganan Covid-19 hanya mencatat orang yang meninggal dunia karena Covid-19.
Artinya, pasien meninggal karena Covid-19 dan tidak ada penyakit penyerta.
Sedangkan orang yang meninggal dunia dengan Covid-19, artinya ada penyakit penyerta seperti diabetes atau jantung, maka tidak akan tercatat pada data kasus meninggal dunia di dashboard Satgas Penanganan Covid-19.
Sebelumnya Gatot mengakui, banyaknya temuan kasus baru setiap hari, dikarenakan massifnya pelacakan yang dilakukan oleh Satgas.
Pelacakan itu dimulai dari kasus terkonfirmasi, kontak erat, juga suspek.
Pihak Puskesmas dan rumah sakit juga meningkatkan surveilans ILI (influenza like illness) dan SARI (severe acute respiratory infection).
Salah satu penyumbang penyebab tingginya kasus baru, kata Gatot, karena maraknya kegiatan yang melibatkan kerumunan orang, seperti kampanye Pemilihan Bupati (Pilbup) Jember.
Selain ada beberapa kali aksi demonstrasi, kegiatan belajar tatap muka, juga dibukanya tempat wisata.