Virus Corona di Tulungagung
100 Jukir di Kabupaten Tulungagung Menjalani Rapid Test Covid-19, Dua Orang Terdeteksi Reaktif
Hasilnya, dari 100 jukir yang diikutkakn Rapid Test, 2 di antaranya reaktif dan akan menjalani tes lanjutan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Untuk mengantisipasi adanya penularan Covid-19 pada juru parkir (Jukir), Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung melakukan rapid test kepada 100 jukir, Selasa (24/11/20).
Hal itu dilakukan karena pekerjaan jukir sering bertemu dengan banyak orang. Hasilnya, dari 100 jukir yang diikutkakn rapid test, 2 di antaranya reaktif dan akan menjalani tes lanjutan.
"Dua orang ini akan dites ulang. Jika masih reaktif, maka akan dilanjutkan tes swab," terang Kabid Prasarana Dishub Tulungagung, Panji Putranto.
Baca juga: Tulungagung Banyak Zona Hijau Covid-19, Bupati Belum Terapkan Belajar Tatap Muka untuk TK-SMP
Baca juga: Kasus Covid-19 di Ponorogo Makin Naik, Pemkab Tak Tambah Jumlah Sekolah Tatap Muka
Baca juga: Mobil Pajero Sport Terbakar di Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Api Muncul Tiba-tiba dari Kap Mesin
Panji Putranto menambahkan, rapid test ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi penularan virus corona di antara para jukir.
Para jukir ini dinilai termasuk kelompok yang rentan terhadap penularan.
Sebab setiap hari mereka bekerja di jalanan dan berinteraksi dengan banyak pengguna jalan.
"Jadi bukan karena ada kasus kami lakukan rapid test. Ini murni langkah antisipasi karena setiap hari mereka kontak dengan banyak orang," sambung Panji Putranto.
Selama masa pandemi, para jukir tetap bekerja seperti biasa.
Namun Dishub Tulungagung setiap minggu memberikan pembekalan, agar para jukir melaksanakan protokol kesehatan.
Diharapkan lewat rapid test ini bisa diketahui kondisi kesehatan para jukir.
"Seminggu sekali para jukir ini kami apelkan. Di sana kami menekankan pelaksanaan protokol kesehatan selama bertugas," ujar Panji Putranto.
Para jukir juga diminta jujur dengan kondisi kesehatannya.
Jika merasa kurang sehat, mereka diminta untuk tidak masuk kerja.
"Jika sakit saya minta untuk izin, istirahat dan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan," tandas Panji Putranto.