Pria Ancam Bunuh Mahfud MD Ditangkap
Polda Jatim Sebut Tidak Ada Campur Tangan FPI Atas Penggerudukan Rumah Ibunda Mahfud MD di Pamekasan
Kapolda Jatim mengaku tidak ada nama ormas FPI dalam insiden penggerudukan di rumah Ibunda Mahfud MD.
Penulis: Syamsul Arifin | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kapolda Jatim mengaku tidak ada nama ormas Front Pembela Islam (FPI) dalam insiden penggerudukan di rumah Ibunda Mahfud MD.
Hal ini dikatakannya saat merilis penangkapan tersangka Aji Dores atas kasus tersebut di Mapolda Jatim.
"Yang melakukan kegiatan itu Tidak ada nama FPI. Bukan Front Pembela Islam (FPI) tapi Aliansi Ulama. Akan tetapi tetap kami dalami. Sementara pemeriksaan kami fokus pada pasal 160 dan 335," terangnya di Mapolda Jatim, Sabtu, (5/12/2020).
Baca juga: BREAKING NEWS - Pria yang Ancam Bunuh Mahfud MD saat Geruduk Rumah Ibundanya Ditangkap Polda Jatim
Baca juga: TNI-Polri, PC GP Ansor dan GP Ansor Jatim Jaga Ketat Rumah Induk Mahfud MD di Desa Plakpak Pamekasan
Baca juga: Promo Alfamart Minggu 6 Desember 2020, Ada Diskon Harga Beras, Minyak Goreng, Camilan dan Deterjen
Tersangka kasus ancaman pembunuhan Mahfud MD
Polda Jawa Timur menangkap seorang pria bernama Aji Dores.
Penangkapan dilakukan setelah Aji Dores diduga mengancam akan membunuh Menkopolhukam Mahfud Md.
Ancaman ini dilontarkan Aji Dores saat menggeruduk rumah Ibunda Mahfud Md di Pamekasan, Selasa (1/12/2020).
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan penangkapan tersebut setelah adanya penyelidikan.
"Kita ketahui bersama ada beberapa ucapan-ucapan yang berisi ancaman terhadap diri pribadi sehingga menimbulkan rasa takut. Dan ada satu orang yang mengucap bunuh.. bunuh," kata Nico di Mapolda Jatim, Sabtu, (5/12/2020).
Kemudian tim Dirreskrimum Polda dan Polrestabes Pamekasan melakukan penyelidikan dan akhirnya tersangka berhasil ditangkap.
Diketahui sebelumnya, sebuah video yang berdurasi selama 32 detik di media sosial instagram massa mendatangi kediaman Menko Polhukam Mahfud MD di Pamekasan madura pada tanggal 1 Desember kemarin
Rumah tersebut dihuni oleh ibunda Mahfud MD.
Baca juga: Hasil Swab Test Massal 48 Pejabat, 4 Orang Dinyatakan Positif Covid-19 di Pemkab Bojonegoro
Baca juga: Dalam Sehari, Jumlah Pasien Covid-19 di Kota Madiun Bertambah 10 Kasus, Warga Diminta Patuhi Prokes
Baca juga: Pria yang Ancam Bunuh Mahfud MD Ditangkap Polda Jatim, Mengaku Hanya Ikut-ikutan
Tersangka mengaku hanya ikut-ikutan
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta menyebutkan bahwa tersangka Aji Dores mengaku hanya ikut-ikutan dalam penggerudukan di rumah ibunda Menko Polhukam Mahfud MD.
Dia terdorong untuk melakukan penggerudukan di rumah ibunda Menko Polhukam.
"Yang bersangkutan ini mengaku hanya ikut-ikutan. Dia merasa terdorong oleh kelompok yang dia ikuti," kata Nico, Sabtu, (5/12/2020).
Aji dijerat pasal 160 KUHP lalu pasal 335 ayat (1) KUHP dan atau pasal 93 juncto pasal 9. Adapun ancaman hukumannya maksimal 6 tahun penjara.
Adapun barang bukti yang disita adalah baju tersangka, kacamata dan bukti rekaman dari handphone tersangka.
"Kami jajaran Polda dan Pangdam V/Brawijaya bersama-sama menjaga Jawa Timur. Dan setiap pelanggaran hukum akan kami proses," tegas Nico.
Aji ditangkap berdasarkan hasil dari penyelidikan atas insiden beredarnya video massa yang mendatangi rumah ibunda Mahfud MD pada 1 Desember lalu.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto mengatakan pihaknya membantu kepolisian terkait keamanan dan ketertiban yang diatur dalam undang-undang.
Beredar Kabar Massa Akan Geruduk Rumah Induk Mahfud MD di Pamekasan, Keponakan Menko Polhukam: Hoax
Syaiful Hidayat, Keponakan Menko Polhukam RI, Mahfud MD memberikan penjelasan perihal alasan rumah induk Mahfud MD yang dijaga ketat puluhan polisi di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Sabtu (5/12/2020).
Ia mengatakan, sempat beredar isu di lingkungan keluarga besar Mahfud MD, bahwa akan ada segerombolan massa yang akan menggeruduk rumah induk Mahfud MD yang berlokasi di Desa Plakpak.
Kata dia, isu yang mencuat di keluarga Menko Polhukam ini, kabarnya akan ada sekitar 12 mobil yang mau menggeruduk rumah induk Mahfud MD.
Baca juga: Nathalie Holscher Panik saat Ferdi Menghilang, Tunjukkan Wajah Geram Dituduh Sule Berbohong: Nggak!
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Ini: Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang di Wilayah Kabupaten Bangkalan
Baca juga: Profil dan Biodata Menteri Sosial Juliari Batubara: Pendidikan, Karir, Partai dan Jadi Tersangka KPK

"Isu akan ada penggerudukan kembali ke rumah pak Mahfud itu ramai di keluarga kami," kata Syaiful Hidayat saat dikonfirmasi TribunMadura.com.
"Ada keluarga pak Mahfud yang di Desa Plakpak itu menelpon saya. Katanya akan ada segerombolan massa yang kembali akan menggeruduk rumah Mahfud MD di Desa Plakpak," sambungnya.
Bahkan, kata Syaiful, keluarga Mahfud MD yang telepon kepada dirinya tidak hanya satu orang saja.
Melainkan, lebih dari satu orang yang memberikan kabar bahwa akan ada penggerudukan kembali ke rumah Mahfud MD yang di Desa Plakpak.
"Termasuk saudara Mahfud MD telepon saya juga, menyuruh saya agar segera menelpon Kapolres Pamekasan untuk segera melakukan pengamanan," ujarnya.
Baca juga: TNI-Polri, PC GP Ansor dan GP Ansor Jatim Jaga Ketat Rumah Induk Mahfud MD di Desa Plakpak Pamekasan
Baca juga: Profil dan Biodata Iyut Bing Slamet, Penyanyi yang Terjerat Kasus Narkoba, Sempat Aktif di Sinetron
Baca juga: Masih Ingat Tyara Renata Pemain Sinetron dan FTV? Kini Jadi Istri Presenter Kondang, Intip Sosoknya!
Baca juga: Pesan Khusus Presiden Jokowi ke Mahfud MD Menjelang Kepulangan Habib Rizieq Shibab ke Indonesia
Setelah mendengar isu itu, Syaiful Hidayat langsung menelpon Kapolres Pamekasan untuk segera mengirim personel agar melakukan pengamanan di rumah induk Mahfud MD yang berlokasi di Desa Plakpak.
Pengamanan itu dilakukan sebagai langkah antisipasi, karena dikhawatirkan segerombolan massa itu tiba-tiba datang seperti kejadian beberapa waktu lalu seperti di rumah Ibunda Mahfud MD.
"Saya telepon polisi untuk segera ngirim pasukan pengamanan sebagai langkah antisipasi. Tapi akhirnya gak ada apa-apa, hanya isu saja," bebernya.
Pria yang akrab disapa Yayak ini mengaku tidak tahu mengapa isu akan ada penggerudukan kembali dari segerombolan massa itu begitu merebak di lingkungan keluarganya.
Kemungkinan, kata dia, memang ada oknum yang sengaja ingin menakut-nakuti keluarga Mahfud MD di situasi seperti sekarang ini.
"Saat diusut dan ditelusuri oleh Polres Pamekasan, ternyata isu ini merebak dari postingan akun FB yang berisi ajakan dari salah satu akun untuk mendatangi rumah Mahfud MD yang di Desa Plakpak. Tapi postingan itu sudah tiga hari yang lalu," ceritanya.
Namun menurut Yayak, berdasarkan laporan dari keluarga Mahfud MD, ada yang sudah mendengar teriakan massa yang teriak-teriak di jalan raya yang sedang menuju ke rumah induk Mahfud MD.
Namun, saat dicek ke jalan raya, ternyata tidak ada apa-apa.
"Ini ada massa yang mau menggeruduk ke sini, kata keluarga Mahfud MD di Desa Plakpak. Kami mengantisipasi kan, lalu menelepon polisi takut kejadian beneran," urainya.
"Ternyata sampai sekarang tidak ada apa-apa. Akhirnya tim pengamanan dari Polres Pamekasan ditarik kembali. Mungkin ini permainan medsos dan hoax," tutupnya.