Virus Corona di Surabaya
Antisipasi Penularan Covid-19, Wali Kota Risma Larang Waga Jualan Terompet Saat Tahun Baru
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengaku khawatir dengan risiko penularan Covid-19 yang dapat ditimbulkan dari terompet tersebut.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Setiap jelang perayaan tahun baru, pedagang terompet akan bermunculan untuk menawarkan dagangannya, tak terkecuali di Surabaya, Jawa Timur.
Mereka biasa menjajakan terompetnya itu di jalan-jalan protokol hingga perkampungan.
Namun, pada perayaan akhir tahun baru ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau agar tak ada penjualan terompet.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengaku khawatir dengan risiko penularan Covid-19 yang dapat ditimbulkan dari terompet tersebut.
Sebab, sebelum dibeli biasanya terompet itu akan dicoba dahulu oleh penjual atau pembelinya.
Selain itu, Pemkot Surabaya meminta agar warga tak membeli terompet sembarangan.
"Jadi karena itu saya imbau tidak ada yang jualan terompet di Surabaya," kata Tri Rismaharini, Kamis (17/12/2020).
Sudah menjadi kebiasaan saban tahun, saat mendekati momen pergantian tahun biasanya muncul pedagang terompet di Surabaya.
Baca juga: Katalog Promo JSM Alfamart Jumat 18 Desember 2020, Belanja Hemat Minyak Goreng hingga Sampo Sunsilk
Baca juga: Promo JSM Indomaret Jumat 18 Desember 2020: Beras, Minyak Goreng, Susu hingga Deterjen Banting Harga
Baca juga: BREAKING NEWS - Polres Magetan Selidiki 2.000 Kotak Amal yang Diduga Danai Teroris Jamaah Islamiyah
Baca juga: Pembangunan Shelter Covid-19 di Ponorogo Dapat Penolakan Pengrajin, Pemkab Sudah Siapakan Langkah
Namun, untuk tahun ini Pemkot Surabaya meminta agar tak ada yang jualan terompet.
Tri Rismaharini mengaku khawatir sebab biasanya terompet pasti dicoba terlebih dahulu. Dan saat itu risiko penularan bisa saja terjadi.
"Kalau bikin sendiri monggo, artinya digunakan sendiri dan tidak dijual," ujar Tri Rismaharini.
Tri Rismaharini memastikan, jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) bakal turun untuk melakukan razia penjual terompet di Kota Pahlawan.
Bakal ada penindakan disesuaikan dengan Perda tentang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
"Saya khawatir itu menularkan ke orang lain, risikonya sangat besar sekali, terutama bagi anak-anak kita," ungkap Tri Rismaharini.
Baca juga: Aura Kasih Dikabarkan Gugat Cerai Sang Suami, Eryck Amaral Langsung Bereaksi saat Anaknya Disinggung
Baca juga: Hari yang Suram Bagi Sagitarius hingga Pisces Gembira, Intip Ramalan Zodiak Jumat 18 Desember 2020
Baca juga: Derita Nenek Penjual Kacang di Kabupaten Kediri yang Lumpuh dan Tinggal Seorang Diri di Gubuk Reot
Baca juga: Cara Daftar Prakerja Tahun 2021, Ikuti Tahapan dan Syarat Pendaftaran Gelombang 12 di prakerja.go.id
Bila ada warga yang mendapati penjual terompet di Surabaya, juga diharapkan bisa melapor.
Pemkot membuka layanan Command Center 112 untuk warga bisa melapor. Wali kota dua periode itu mengatakan, keselamatan dan kesehatan saat ini menjadi prioritas.
"Sekali lagi kami mohon kerja samanya, kalau kita semakin cepat memutus mata rantai Covid-19, maka kita semakin cepat kembali hidup normal," terang Tri Rismaharini.
Natal dan Tahun Baru 2021
Tahun Baru 2021
malam pergantian tahun
Wali Kota Surabaya
Tri Rismaharini
TribunMadura.com
penularan Covid-19
Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
penjual terompet di Surabaya
Command Center 112
Pemakaman dengan Prokes Covid-19 Menurun Tajam, Mayoritas Kelurahan di Surabaya Berstatus Level 1 |
![]() |
---|
Kota Surabaya Terlepas dari Status Zona Merah, Selama Lima Hari RS Darurat Lapangan Tembak Kosong |
![]() |
---|
RS Darurat GOR Indoor GBT Ditarget Segera Beroperasi, Pemkot Surabaya Butuh Banyak Tenaga Kesehatan |
![]() |
---|
Sebanyak 100 Oksigen Konsentrator di RS Lapangan Tembak Surabaya Disiapkan Pemkot |
![]() |
---|
PPKM Darurat di Kota Surabaya Sukses Tekan Kasus Covid-19, Eri Cahyadi: Saatnya Patuhi PPKM Level 4 |
![]() |
---|