Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Kenangan Terakhir Keluarga dengan Co Pilot Fadly Satrianto Korban Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Kakak dari Co Pilot Sriwijaya Air SJ 182 mengungkapkan ada hal yang tak biasa dilakukan adiknya di akhir bulan Desember 2020.
Penulis: Syamsul Arifin | Editor: Aqwamit Torik
Tampak wanita paruh baya ini juga ditenangkan oleh seorang wanita yang berada di sampingnya.
Sebanyak lima orang menemani Ibu Fadly Satrianto menjalani tes DNA tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko turut membenarkan adanya gelar tes DNA tersebut.
"Kami dari keluarga polda Jatim turut berbela sungkawa. Memang benar tadi dilaksanakan pengambilan tes DNA. Hasilnya nanti akan diberikan ke Jakarta," kata Gatot setelah menemani keluarga Fadly Satrianto.
Rumah Co Pilot Sriwijaya Air dipadati kerabat
Alumni Fakultas Hukum Unair yang juga Co Pilot Sriwijaya Air, Fadly Satrianto menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air bernomor SJ-182 yang hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Pantauan TribunMadura.com, sanak keluarga hingga kerabat Fadly Satrianto terus berdatangan ke rumah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air di Jalan Tanjung Pinang 72 A Surabaya, Minggu (10/1/2020).
"Fadly Satrianto ini anak saya yang ketiga, yang paling bungsu," kata ayahanda Fadly Satrianto, Sumarzen Marzuki.
Kursi plastik berjejer di halaman rumahnya.
Baca juga: Satu Kru Sriwijaya Air SJ 182 yang Hilang Kontak Berasal dari Surabaya, Sang Ibunda Memohon Doa
Baca juga: Titik Terang Lokasi Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Tanda-Tanda di Laut Jadi Petunjuk
Baca juga: Tangis Pilu Nani Zarkasih, Anak dan 2 Cucu Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182: Semoga Ada Keajaiban
Baca juga: Para Penyintas Covid-19 di Desa Sukorejo Kabupaten Gresik akan Didata untuk Donor Plasma Konvalesen
Tamu silih berdatangan. Juga terdapat karangan bunga yang sudah ada di rumah keluarganya itu.
Ayahnya menuturkan, Fadly Satrianto sebenarnya merupakan co-pilot di perusahaan penerbangan Nam Air, yaitu anak perusahaan dari Sriwijaya Air.
Ikutnya Fadly Satrianto di pesawat itu merupakan tugas perusahaan untuk nantinya membawa pesawat dari Pontianak dengan tujuan lain.
"Status dia sebagai extra crew pilot," terangnya.
Ayahanda Fadly Satrianto masih ingat betul kebiasaan anaknya ini. Setiap dia akan bertugas pasti memberi kabar terlebih dahulu pada ibundanya.
Sama halnya dengan Sabtu kemarin sebelum dia berangkat menggunakan pesawat Sriwijaya Air. Pagi hari, dia sempat menghubungi ibundanya.