Berita Surabaya
WASPADA Penyebab Pasutri Sulit Mendapatkan Keturunan, Simak Penjelasan dari Dokter Ahli
waspadai penyebab susah hamil atau sulit mendapatkan keturunan usai menikah. Sebaiknya diwaspadai yang perlu diperiksakan ke dokter ahli kandungan
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM - Sebaiknya waspadai penyebab susah hamil atau sulit mendapatkan keturunan usai menikah.
Ada beberapa penyebab yang sebaiknya diwaspadai yang perlu diperiksakan ke dokter ahli.
Mendapatkan keturunan merupakan dambaan bagi pasangan suami istri atau pasutri saat menjalani rumah tangga.
Namun, terkadang ada saja halangan untuk mendapatkan keturunan tersebut.
Banyak faktor, bisa dari faktor suami, faktor istri atau bahkan keduanya.
Sebaiknya konsultasikan ke dokter ahli kandungan jika sulit mendapatkan keturunan.
Baca juga: Segini Harga Mobil Presiden Jokowi yang Digunakan Menerjang Banjir di Kalimantan Selatan
Baca juga: Papa Surya Telanjur Muak pada Aldebaran yang Sakiti Andin, Berikut Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini
Baca juga: Detik-Detik Rumah di Malang Longsor, Tetangga Rasakan Getaran Tanah, 1 Korban Hilang Terbawa Arus
Berikut adalah beberapa penyebab sulit hamil menurut Dr Amang Surya Priyanto, SpOG, Klinisi Morula IVF Surabaya.
1. Usia
Dokter Amang Surya mengatakan, usia pasangan suami istri berpengaruh dalam keberhasilan kehamilan.
Menurutnya, pasangan muda akan memiliki kesempatan hamil alami lebih besar dibandingkan pasangan yang usianya sudah di atas 30 tahun.
"Perempuan usia 35 tahun ke atas dan laki-laki usia 40 ke atas memiliki kesempatan hamil alami lebih kecil.
Sebab, semakin bertambah usia perempuan akan menurunkan kualitas sel telur.
Begitu juga kualitas sperma pada laki-laki," jelas Dokter Amang Surya.
2. Gangguan Ovulasi
Dokter Amang Surya mengatakan, gangguan ovulasi sering terjadi dalam kasus sulit hamil bagi wanita.
"Wanita setiap bulan akan melepaskan sel telur atau ovulasi.
Pada kondisi normal, ovulasi ini akan terjadi secara teratur.
Ovulasi yang tidak teratur bisa mempengaruhi kesuburan," kata Dokter Amang.
Menurut Dokter Amang, tidak semua wanita memiliki siklus ovulasi yang teratur.
Artinya, tidak setiap bulan wanita tersebut memiliki sel telur matang yang siap dibuahi.
Baca juga: VIRAL WNA Kriten Gray Ajak Turis Asing Pindah ke Bali saat Pandemi, Kemenkumham Lacak Keberadaannya
Baca juga: Nasib Kelanjutan Subsidi Gaji Karyawan 2021 BLT Rp 600 Ribu Perbulan, Ini Kata Menaker Ida Fauziyah
3. Kondisi Endometriosis
Selain permasalahan kesuburan pada wanita, kondisi di dalam rahim juga mempengaruhi kelancaran proses hamil.
"Apabila kondisi jaringan yang melapisi rahim atau endometrium tumbuh di luar rahim, 50 persen penderitanya kesulitan hamil.
Kondisi ini disebut juga sebagai Endometriosis," Dokter Amang Surya memaparkan.
4. Bentuk Rahim yang Tak Normal
Selain jaringan rahim endometrium, bentuk rahim sendiri juga bisa mempengaruhi kehamilan.
Sebab, rahim adalah tempat tumbuh dan berkembang janin.
Oleh karena itu, kondisi rahim harus benar-benar baik.
"Bentuk rahim yang tidak normal akan mempersulit sel telur yang sudah dibuahi untuk menempel.
Kalau sel telur tidak nempel tidak bisa berkembang menjadi janin seperti pada umumnya," ujarnya.
5. Tersumbatnya Tuba Falopi
Kondisi lain yang menyebabkan subfertilitas atau kesulitan hamil secara alami adalah tuba falopi tersumbat.
"Saat ovulasi, sel telur akan menuju rahim melalui tuba falopi untuk nantinya bisa dibuahi.
Kalau salurannya tersumbat, sel telur tidak bisa mencapai saluran ini dan tidak bisa bertemu sel sperma.
Oleh karena itu hamil jadi tidak mungkin tanpa bantuan medis," kata Dokter Amang.
Pada kondisi ini, usia tidak mempengaruhi.
Sebab, menurut Dokter Amang, perempuan muda yang baru menikah dengan kondisi tuba falopi tersumbat tetap sulit hamil tanpa bantuan medis.
6. Infertilitas pada Pria
Selain kelainan yang terjadi dalam tubuh wanita, ketidaksuburan pada pria juga mempengaruhi bisa tidaknya seseorang hamil.
Dokter Amang Surya mengatakan, kondisi medis tertentu juga bisa mempengaruhi kesuburan pria.
Tak cuma itu, gaya hidup yang biasa dilakukan juga dapat menjadi faktor penyebab pria tidak subur.
"Kondisi sel sperma yang buruk tidak akan bisa membuahi sel telur dengan baik.
Sperma ini dipengaruhi oleh gaya hidup juga seperti merokok dan minuman beralkohol," jelasnya.
7. Gaya Hidup
Terkait gaya hidup, Dokter Amang Surya mengaku banyak gaya hidup anak muda zaman sekarang yang bisa memicu kurangnya kesuburan.
"Konsumsi obat-obatan terlarang, minuman beralkohol, merokok dan gaya hidup tidak sehat lainnya sangat berpengaruh pada kesuburan," katanya.
8. Kondisi Medis Tertentu
Menurut Dokter Amang Surya ada kondisi medis tertentu yang bisa membuat seseorang sulit hamil.
"Seperti penyakit diabetes melitus misalnya.
Penyakit ini memicu pengentalan darah yang berpengaruh pada kesuburan wanita.
Hal ini bisa memicu terjadinya SPOK dan PCOS.
Oleh karena itu, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk melihat kondisi kesehatan keseluruhan," pungkasnya.