Pria Jalan Telanjang dan Tenteng Kepala Ayahnya di Jalanan, Halu Mengira Ia Tuhan, Butuh Persembahan

Ia mengira dirinya adalah Tuhan hingga memenggal kepala ayahnya dan seorang kerabat untuk menjadi kurban persembahan pada dirinya sendiri.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Mirror via TribunMedan
Kasus anak bunuh ayah - Anak yang penggal kepala ayah untuk persembahan dan mengaku Tuhan saat ditangkap. 

Sementara kerabat lainnya yang jadi korban Aleksandr Demchenko (32) juga ditemukan dalam kondisi luka irisan di seluruh tubuh .

Baca juga: UPDATE CORONA di Sumenep Rabu 27 Januari, Tambah 2 Kasus, Jumlah Pasien Positif Tembus 1.608 Orang

Ketika ditanya mengapa dia membunuh para korban, Ponomarenko mengatakan bahwa itu adalah keharusan.

Seorang juru bicara polisi mengatakan kepada media lokal: "Kami menerima telepon dari orang-orang yang terkejut melaporkan seorang pria berjalan di lingkungan itu dengan kepala terpenggal di tangannya."

Penegak hukum membuka kasus pidana untuk pembunuhan ganda terhadap Ponomarenko, yang ditahan.

Dia menghadapi hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Tersangka bekerja di Duke Hotel, tempat dia dipecat sehari sebelum kejadian karena berada di bawah pengaruh obat-obatan dan perilaku yang tidak pantas, kata seorang sumber.

Motif kejahatan sedang diselidiki.

Kasus Anak Bunuh Ayah Lainnya..

Omar Carmona mendekam di balik jeruji besi karena dituduh telah membunuh ayah kandungnya alias kasus anak bunuh ayah sendiri.

Tak hanya membunuh, lelaki berusia 27 tahun itu pun menyimpan jasad ayahnya di dalam freezer di rumahnya di kota Provo, negara bagian Utah, Amerika Serikat.

Atas perbuatannya itu, Omar Carmona didakwa dengan pasal pembunuhan tingkat I dan tingkat III untuk pasal penodaan mayat.

"Kelihatannya ia memiliki delusi bahwa orang-orang membobol rumah pada malam hari dan menyerangnya," ungkap Randy Kennard, wakil jaksa wilayah Utah, seperti dikutip laman People.

Baca juga: Manchester United Kalah dari Tim Juru Kunci di Kandang Sendiri, Bikin Manchester City Betah di Pucuk

Berdasarkan laporan kejadian yang ada, Omar diduga mencekik ayahnya selama kira-kira 20 menit, sementara ayahnya berupaya melepaskan diri.

Di laman the Salt Lake Tribune disebutkan, korban bernama Marco Carmona, 57 tahun, tewas pada 8 Juni 2016 lalu.

Omar lalu mengaku, saat dia melepaskan cekikan dari leher ayahnya, dia malah panik.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved