Berita Malang
Mantan Kepala Dusun di Malang Tewas Bersama Anaknya, Terlibat Duel Carok Maut, Ini Awal Mula Kasus
Mantan Kepala Dusun di Kabupaten Malang tewas bersimbah darah bersama anaknya setelah terlibat aksi carok.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Reporter: Erwin Wicaksono| Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Mantan Kepala Dusun di Kabupaten Malang, Mujiono, tewas bersimbah darah.
Mujiono tewas bersama anaknya dalam tragedi berdarah aksi carok di Desa Klepu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jumat (29/1/2021).
Ternyata, Mujiono pernah terjerat kasus pidana.
Mantan Kepala Dusun Sumbergentong yang menjabat selama 10 tahun itu terlibat kasus pidana pemerasan di Kecamatan Gondanglegi.
Baca juga: Tragedi Berdarah di Malang, Ayah dan Anak Tewas usai Terlibat Carok, 2 Korban Tergeletak di Jalanan
Baca juga: Oknum Kepala Desa di Bangkalan Dilaporkan ke Polisi, Diduga Pukul Ketua Badan Permusyawaratan Desa
Baca juga: Tanggapan Sutiaji atas Insiden Jenazah Pasien Covid-19 di Malang Tertukar, Datangi Korbannya di RS
"Di tengah proses pidananya itu, Kepala Desa Klepu akhirnya menggelar pemilihan Kasun yang baru, dan terpilihlah Toyyib sebagai Kasun," beber Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar ketika dikonfirmasi.
Usai proses pidananya selesai, Mujiono masih saja menggarap tanah bengkok yang sebelumnya ia garap selama menjabat sebagai Kasun.
Mediasi antara kedua belah pihak, yakni Toyyib dan Mujiono sempat dilakukan hingga mencapai kesepakatan.
Toyyib membayarkan biaya senilai Rp 6 juta kepada Mujiono pada tahun pertama dan Rp 2,5 juta pada tahun kedua.
"Tapi Mujiono masih tidak terima," kata dia.
"Pihaknya masih meminta penghasilan atas lahan tersebut. Perselisihan itulah kemudian memuncak tadi pagi ini," jelas Hendri.
Terkit penyelidikan, Hendri menyatakan jajarannya tengah berproses.
Hendri mengkiaskan bisa jadi ketiga orang dari kubu Toyyib ditetapkan sebagai tersangka karena ulah main hakim sendir.
"Nanti kalau sudah kondisinya (pelaku) mulai membaik, kami akan melakukan interogasi dan pemeriksaan," jelas Hendri. (ew)

Baca juga: Alami Depresi, Warga Kediri Ditolak Tetangga saat Dipulangkan ke Rumahnya, Disebut Buat Warga Resah
Baca juga: Rehab Taman Wijaya Kusuma Sampang Telan Dana hingga Rp450 Juta, Anggaran Air Mancur Termahal
Kronologi Pembacokan