Virus Corona
HATI-HATI Gejala Baru Covid-19 Mirip Sariawan, 'Bercak-bercak', Simak Tips Mengatasi Tanpa ke Dokter
Berbagai gejala baru pun bermunculan, mulai dari ruam pada kulit, anosmia, dan kini 'covid tongue'
Penulis: Ani Susanti | Editor: Pipin Tri Anjani
- Nyeri dada dan sesak napas
- Kelelahan
- Infeksi saluran pencernaan
- Hilangnya indera penciuman dan perasa.

Cara Kerja Swab Anal yang Dilakukan China
China menerapkan metode baru dalam mendeteksi virus Corona penyebab Covid-19, yakni dengan mengambil sampel dari anus seseorang atau disebut juga anal swab test/ swab anal, untuk mendeteksi adanya jejak aktif virus Corona.
Melansir India Today, Kamis (28/1/2021), tes swab anal untuk mendeteksi Covid-19 telah mulai dilakukan kepada warga negara China yang tinggal di Beijing.
Selain itu, kepada mereka yang tengah menjalani masa karantina di fasilitas pemerintah.
Baca juga: 25 Gejala Baru Virus Corona yang Tercatat WHO, Gangguan Tidur hingga Kesadaran Berkurang
Berdasarkan informasi dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) China, tes tersebut dilakukan dengan cara memasukkan kapas yang direndam air garam sekitar tiga sampai lima sentimeter ke dalam anus untuk mengambil sampel kotoran.
Sampel kotoran tersebut kemudian diuji untuk menemukan adanya jejak aktif dari virus Corona SARS-CoV-2.
Metode tersebut diklaim memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibanding swab test pada hidung atau tenggorokan.
Akan tetapi, beberapa orang yang telah mengikuti tes tersebut mengaku merasa tidak nyaman dengan metode tes swab anal tersebut.
Metode anal swab test diterapkan sebagai metode pengujian massal, dan hanya digunakan di kota-kota tertentu di China, seperti Beijing dan Qingdao, pada kelompok berisiko tinggi, seperti kedatangan dari luar negeri.
Baca juga: Waspadai 15 Gejala Virus Corona Selain Batuk dan Demam, Termasuk Suara Serak
Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong, China Timur, mewajibkan kedatangan internasional untuk melakukan tes swab anal sebelum menyelesaikan periode karantina.
Yangzhou di Provinsi Jiangsu, China Timur, juga mengadopsi metode ini dalam pemantauan rutin status kesehatan, terutama pada pekerja di sektor distribusi rantai dingin (cold chain).