Virus Corona
HATI-HATI Gejala Baru Covid-19 Mirip Sariawan, 'Bercak-bercak', Simak Tips Mengatasi Tanpa ke Dokter
Berbagai gejala baru pun bermunculan, mulai dari ruam pada kulit, anosmia, dan kini 'covid tongue'
Penulis: Ani Susanti | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNMADURA.COM - Gejala baru Covid-19 atau gejala baru virus Corona kembali muncul.
Kali ini muncul gejala baru virus Corona yakni covid tongue, yang disebut mirip sariawan.
Ternyata ada cara mengatasi covid tongue tanpa ke dokter.
Simak informasi selengkapnya.

Semakin masifnya penyebaran Covid-19 membuat upaya penelitian terhadap penyakit menular ini terus dilakukan.
Kali ini, peneliti menemukan adanya gejala baru dari infeksi Covid-19, yaitu covid tongue.
Sebelumnya, gejala infeksi virus Corona berdasarkan temuan peneliti hanyalah batuk persisten, pilek, dan kesulitan bernapas.
Seiring berjalannya waktu, berbagai gejala baru pun bermunculan, mulai dari ruam pada kulit, anosmia, dan kini 'covid tongue', dikutip TribunMadura.com dari Kompas.com via Kontan.
Baca juga: Dijuluki Gila, Dokter Minumi Pasien Covid-19 Obat Mematikan hingga Tewas, Demi Kosongkan Ranjang
Gejala covid tongue pada pasien positif Covid-19 ini pertama kali ditemukan oleh Tim Spector, ahli epidemiologi dari King's College London.
Covid tongue ditemukan oleh Spector pada pasien Covid-19 yang mengaku merasa tak nyaman dengan lidah mereka.
Setelah diteliti, terdapat bercak-bercak atau luka seperti sariawan pada lidah pasien, yang terkadang bisa terasa sakit.
Meski bisa menandakan Covid-19, namun ada banyak hal yang juga berpotensi memicu munculnya bercak-bercak di lidah.
Kondisi semacam ini juga bisa dialami oleh penderita sariawan biasa, herpes, atau lidah geografik.
Jadi, hanya karena muncul bercak-bercak atau luka mirip sariawan di lidah bukan berarti Anda positif Covid-19.

Jika mengalami sakit atau muncul bercak-bercak pada lidah, lembaga nasional kesehatan Inggris (NHS) menyarankan kita untuk melakukan tips berikut:
- gunakan sikat gigi yang lembut untuk menyikat gigi
- sikat lidah atau gunakan pengikis untuk membantu menghilangkan bercak pada lidah
- gunakan sedotan saat mengonsumsi minuman dingin konsumsi paracetamol atau ibuprofen.
Covid tongue juga bisa menyebabkan infeksi serius di mulut.
Namun, sebenarnya gejala ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu.
Akan tetapi, jika Anda mengalami covid tongue bersama dengan gejala lain dari Covid-19, segera periksakan diri ke dokter.
Anda juga perlu melakukan isolasi mandiri dan melakukan tindakan pencegahan sampai benar-benar dipastikan bahwa Anda tidak terinfeksi Covid-19.
Baca juga: BUKTI Kejamnya Pandemi, Dokter Bunuh Pasien Covid-19 Demi Jatah Ranjang Isolasi, Cara Busuk Terkuak
Gejala lain Covid-19
Meskipun gejala baru Covid-19 terus-menerus terdeteksi, kita tetap perlu mewaspadai gejala umum dan telah lama terjadi.
Infeksi virus Corona menyebabkan berbagai macam kondisi medis yang dapat berubah, dari gejala ringan hingga parah.
Beberapa tanda Covid-19 yang sering terjadi, antara lain:
- Demam
- Batuk kering
- Sakit tenggorokan
- Hidung berair dan tersumbat
- Nyeri dada dan sesak napas
- Kelelahan
- Infeksi saluran pencernaan
- Hilangnya indera penciuman dan perasa.

Cara Kerja Swab Anal yang Dilakukan China
China menerapkan metode baru dalam mendeteksi virus Corona penyebab Covid-19, yakni dengan mengambil sampel dari anus seseorang atau disebut juga anal swab test/ swab anal, untuk mendeteksi adanya jejak aktif virus Corona.
Melansir India Today, Kamis (28/1/2021), tes swab anal untuk mendeteksi Covid-19 telah mulai dilakukan kepada warga negara China yang tinggal di Beijing.
Selain itu, kepada mereka yang tengah menjalani masa karantina di fasilitas pemerintah.
Baca juga: 25 Gejala Baru Virus Corona yang Tercatat WHO, Gangguan Tidur hingga Kesadaran Berkurang
Berdasarkan informasi dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) China, tes tersebut dilakukan dengan cara memasukkan kapas yang direndam air garam sekitar tiga sampai lima sentimeter ke dalam anus untuk mengambil sampel kotoran.
Sampel kotoran tersebut kemudian diuji untuk menemukan adanya jejak aktif dari virus Corona SARS-CoV-2.
Metode tersebut diklaim memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibanding swab test pada hidung atau tenggorokan.
Akan tetapi, beberapa orang yang telah mengikuti tes tersebut mengaku merasa tidak nyaman dengan metode tes swab anal tersebut.
Metode anal swab test diterapkan sebagai metode pengujian massal, dan hanya digunakan di kota-kota tertentu di China, seperti Beijing dan Qingdao, pada kelompok berisiko tinggi, seperti kedatangan dari luar negeri.
Baca juga: Waspadai 15 Gejala Virus Corona Selain Batuk dan Demam, Termasuk Suara Serak
Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong, China Timur, mewajibkan kedatangan internasional untuk melakukan tes swab anal sebelum menyelesaikan periode karantina.
Yangzhou di Provinsi Jiangsu, China Timur, juga mengadopsi metode ini dalam pemantauan rutin status kesehatan, terutama pada pekerja di sektor distribusi rantai dingin (cold chain).
Lu Hongzhou, wakil direktur Pusat Klinik Kesehatan Umum Shanghai, mengatakan, Shanghai menggunakan swab anal sebagai salah satu standar untuk memulangkan pasien Covid-19 dari rumah sakit pada awal 2020, tetapi kemudian mencabut persyaratan tersebut.
Menurut Lu, metode anal swab test lebih stabil dan akurat daripada usap hidung dan tenggorokan.
Dia mengatakan, dibanding swab anal, swab hidung dan tenggorokan lebih mungkin mendapatkan sampel yang tidak dapat digunakan dan hasil yang salah.
Baca juga: 20 Menit di Kamar, Kenakalan Petugas Karantina Covid-19 & Penghuni Berujung Fatal, Menteri Muntab
Melansir Reuters, Rabu (27/1/2021) swab tenggorokan pada seorang pria berusia 52 tahun di Weinan, sebuah kota di Provinsi Shaanxi utara, menunjukkan hasil negatif, meski pria tersebut menunjukkan gejala seperti batuk dan kehilangan nafsu makan.
Seorang pejabat kota Weinan, mengatakan, pria itu kemudian dinyatakan positif terinfeksi virus Corona setelah dites menggunakan metode swab hidung dan anus.
Dia menambahkan, pria tersebut, yang kini ditempatkan di fasilitas karantina terpusat, kemudian dikonfirmasi sebagai pasien Covid-19.
(TribunMadura.com/Ani Susanti - Kompas.comAriska Puspita Anggraini - Jawahir Gustav Rizal)