Tragedi Maut Balita Berangkat Sekolah, Tewas 30 Menit seusai Pakai Baju Baru, Pilu Momen Terakhirnya

Melansir Mirror pada Kamis (28/1/2021) via Kompas.com, bocah laki-laki itu terbunuh 30 menit setelah mencoba pakaian barunya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Freepik
ILUSTRASI Berita balita tewas saat berangkat sekolah naik sepeda. 

TRIBUNMADURA.COM - Sebuah tragedi memilukan di alami seorang balita.

Bocah laki-laki 4 tahun tewas tragis setelah 30 menit mencoba baju barunya.

Tragedi maut bocah 4 tahun saat berangkat sekolah itu pilu diceritakan keluarga.

Baca juga: Mantan Kepala Dusun di Malang Tewas Bersama Anaknya, Terlibat Duel Carok Maut, Ini Awal Mula Kasus

Bocah 4 tahun itu bernama Bronson John Bannister Williams.

Ia setelah tertabrak truk sampah ketika bersepeda, Rabu (27/1/2021).

Bronson tertabrak di Launceston, Tasmania, Australia.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 di Malang Tertukar, Keluarga Emosi Tahu Faktanya, 1 Orang Dilarikan ke RS

Bronson John Bannister Williams (4 tahun) yang tewas 30 menit setelah jajal baju baru untuk sekolah yang ia nantikan.
Bronson John Bannister Williams (4 tahun) yang tewas 30 menit setelah jajal baju baru untuk sekolah yang ia nantikan. (Mirror)

Menurut keluarga, Bronson sangat bersemangat untuk memulai sekolah dan dia baru saja mencoba pakaian sekolah barunya sebelum insiden yang merenggut nyawanya itu terjadi.

Melansir Mirror pada Kamis (28/1/2021) via Kompas.com, bocah laki-laki itu terbunuh 30 menit setelah mencoba pakaian barunya.

"Dia sangat senang ntuk memulai sekolah dengan saudara laki-laki dan perempuannya," ujar keluarganya.

"Bronson sangat pintar dan anak yang ceria," kenang mereka.

"Kami ingin melakukan upacara perpisahan yang indah untuk malikat laki-laki kecil kami, tapi dana sangat terbatas di situasi Covid-19, dan kami tidak memiliki dana yang cukup untuk memberinya pelepasan yang diinginkan," sebuah seruan di Facebook.

"Jadi tolong siapa pun, jika Anda dapat menyumbangkan bahkan hanya 1 dollar AS (Rp 14.000), semuanya dapat membantu denganberbagai cara." dilansir TribunMadura.com, Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Rahasia Kuncen Jadi Satu-Satunya Kelurahan di Madiun yang Nol Kasus Covid-19, Tak Cukup hanya 3M

Sementaram pemilik truk sampah merilis pernyataan belasungkawa dan mereka akan kooperatif dengan polisi dalam penyelidikan kasus.

Polisi Tasmania masih menyelidiki keadaan dari insiden tersebut dan belum jelas bagaimana keadiannya.

Seorang juru bicara menggambarkannya sebagai "tragedi pasti bagi semua orang yang peduli".

Berangkat ke Sekolah, Bocah 5 Tahun Tewas Tertimpa Jendela dari Lantai 20

Seorang bocah berusia lima tahun dilaporkan tewas akibat luka di kepala setelah tertimpa jendela yang jatuh dari lantai 20 di selatan China pada 2019 lalu.

Kecelakaan itu terjadi ketika bocah itu bersama ibunya melewati toko buah dekat rumah mereka ketika berangkat ke sekolah di Distrik Futian, Shenzhen.

Dilaporkan Thepaper.cn via SCMP, insiden itu terjadi Kamis (13/6/2019) dengan paman si bocah menyampaikan dia meninggal setelah dirawat di rumah sakit Minggu (16/6/2019).

Baca juga: Video Dua Rumah Mewah Hancur Akibat Longsor Viral, Warga Ungkap Bukan Hanya Sekali, Begini Dugaannya

Setelah insiden yang menimpa bocah bermarga Zhuang itu merebak, polisi langsung melakukan penyelidikan.

Diketahui jendela itu jatuh dari kamar tidur.

Diberitakan media setempat, otoritas permukiman memberi tahu pengelola yang bertanggung jawab untuk segera melaksanakan pemeriksaan keselamatan di seluruh gedungnya.

Paman si bocah yang bermarga Chen mengungkapkan mereka membayar 75.000 yuan, sekitar Rp 155,3 juta, untuk membayar biaya pengobatan keponakannya.

Sementara perusahaan yang mengelola bangunan di mana jendela itu jatuh hanya memberi kompensasi sebesar 3.000 yuan, atau sekitar Rp 6,2 juta.

"Namun tatkala kecelakaan itu terjadi, perusahaan itu sempat memberi tahu bahwa mereka bakal menanggung seluruuh pengeluaran untuk berobat," kata Chen.

Baca juga: VIRAL Adegan FTV Ibu Sadar dari Koma karena Lagu TikTok, Kalian Joget Gak Ngajak?, Penonton Emosi

Tidak dijelaskan apakah keluarga Zhuang bakal mengajukan gugatan hukum kepada perusahaan pengelola.

Insiden serupa di distrik itu dilaporkan sempat terjadi beberapa pekan sebelumnya.

Untungnya, tidak korban jiwa dalam insiden yang terjadi akibat kesalahan pekerja ketika memasang pendingin ruangan dan tidak mengikuti protokol keselamatan kerja.

Menurut hukum di China, jika polisi tidak menemukan siapa yang bertanggung jawab, maka penghuni gedung tempat salah satu bagiannya jatuh harus memberi kompensasi kepada korban.

Baca juga: Kebiasaan Miris Putra Kecil Syekh Ali Jaber setelah Ayah Meninggal, Bereaksi Dengar Ditaruh Tanah

Baca juga: BUKTI Kejamnya Pandemi, Dokter Bunuh Pasien Covid-19 Demi Jatah Ranjang Isolasi, Cara Busuk Terkuak

Baca juga: BUKTI Pandemi Kian Menakutkan, RS Indonesia Terancam Kolaps? Akhir Tahun Diprediksi 100.000 Kematian

(TribunMadura.com/Ani Susanti - Kompas.com/Shintaloka Pradita Sicca - Ardi Priyatno Utomo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved