Berita Terpopuler

BERITA MADURA TERPOPULER: Video Buaya Makan Manusia hingga Warga Bangkalan Ancam Tutup Perumahan

Berita Madura terpopuler hari ini dibuka dengan kabar buaya membawa bagian tubuh menyerupai manusia.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Facebook
Video diduga buaya bawa bagian tubuh manusia di Bangkalan Madura 

Selain harganya yang cukup tinggi, tanaman porang dimati pasar lantaran kaya manfaat untuk kesehatan.

Tanaman porang menjadi prioritas utama dari tujuan program pengembangan karena peluang bisnis cukup menjanjikan kepada para petani.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Sampang, Suyono mengatakan, pengembangan program tanaman porang masing-masing petani akan diberikan bibit atau umbi dari tanaman tersebut.

Nilai anggaran masing-masing petani atau kelompok yang mengembangkan tanaman porang sebanyak Rp. 25 juta melalui Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2021.

“Nanti masing-masing kelompok akan diberikan barangnya atau bibit tanaman porang,” tambahnya.

Dijelaskan, pengembangan tanaman Porang di Kabupaten Sampang sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir dan terus dilakukan pengembangan ke seluruh wilayah di Kota Bahari.

Menurutnya, proses budidaya dari tanaman itu cukup mudah dan gampang karena tanaman Porang cocok dikembangkan di wilayah Madura khususnya Sampang.

Kendati demikian, jenis tanaman tersebut memiliki batas waktu panen yang cukup lama.

"Agar tanaman Porang bisa di panen secara sempurna harus membutuhkan waktu selama tiga tahun," jelasnya.

Maka dari itu, Suyono menyarankan agar para petani tidak menanam Porang di sawah atau tempat yang memiliki produktivitas tinggi.

"Mudah-mudahan tanaman Porang bisa dikembangkan di Sampang karena selain harga dari umbi tanaman itu juga mahal, bibitnya atau pupil dari tanaman Porang harga jualnya juga relatif mahal," pungkasnya.

3. Warga Ancam Tutup Proyek Perumahan di Bangkalan

Puluhan warga Desa Gili Timur, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, mendatangi Kantor Pemasaran Perumahan Gili Timur, Sabtu (30/1/2021).

Di sana, mereka mengancam akan menutup dan menghentikan pengembangan perumahan jika tidak memenuhi tuntutan warga.

"Tidak tersedia selokan. Sehingga air dari perumahan mengalir ke pemukiman warga," ungkap Mahsus kepada Surya ( grup TribunMadura.com ).

Baca juga: Lokasi Balap Liar di Kota Blitar Dibubarkan Polisi, Amankan 52 Pengendara Motor, Pelaku Dapat Sanksi

Baca juga: Janji Manis si Penjual Pisang Ajak Siswi SMP Berhubungan Suami Istri, Padahal Baru Pacaran 2 Bulan

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved