Berita Terpopuler
BERITA MADURA TERPOPULER: Video Buaya Makan Manusia hingga Warga Bangkalan Ancam Tutup Perumahan
Berita Madura terpopuler hari ini dibuka dengan kabar buaya membawa bagian tubuh menyerupai manusia.
Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Deretan berita menarik di wilayah Madura ( Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan ) terangkum dalam Berita Madura terpopuler.
TribunMadura.com merangkum tiga berita menarik di wilayah Madura dalam Berita Madura terpopuler edisi Senin 1 Februari 2021.
Berita Madura terpopuler hari ini dibuka dengan kabar buaya membawa bagian tubuh menyerupai manusia.
Kabar itu beredar setelah adanya video buaya diduga memakan manusia yang disebutkan telah diambil di Jalan Raya Kramat Kecamatan Bangkalan.
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam ini Senin 1 Februari 2021, Al Tunggu Keajaiban untuk Yakinkan Andin
Baca juga: Kendaraan yang Keluar Masuk Surabaya Diberi Label, Sopir Diberi Name Tag, Mobil Dipasang Stiker
Baca juga: Daftar Wilayah di Kota Blitar yang Alami Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras Disertai Angin Kencang
Selanjutnya, Dinas Pertanian Sampang terus melakukan pengembangan terhadap tanaman porang di Kabupaten Sampang Madura.
Tanaman porang menjadi daya tarik tersendiri bagi dinas setempat karena memiliki harga jual yang tinggi.
Diharapkan, tanaman porang dapat meningkatkan ekonomi para petani di Kabupaten Sampang.
Demi warga Desa Gili Timur, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan menutup Berita Madura terpopuler hari ini.
Puluhan warga Desa Gili Timur mendatangi Kantor Pemasaran Perumahan Gili Timur, Sabtu (30/1/2021).
Di sana, mereka mengancam akan menutup dan menghentikan pengembangan perumahan jika tidak memenuhi tuntutan warga.
1. Buaya Bawa Bagian Tubuh Manusia

Warga Kabupaten Bangkalan Madura digegerkan dengan beredarnya video seekor buaya di dalam sungai.
Dalam video itu, buaya tersebut terlihat membawa bagian tubuh menyerupai manusia di bagian mulutnya.
Pada keterangan video, buaya itu berada di Jalan Raya Kramat Kecamatan Bangkalan.
Video berdurasi 26 detik itu, beredar luas di media sosial facebook (FB) dan WhatsApp dalam sepekan terakhir.
Hal tersebut membuat jagat media sosial gaduh.
Pemilik akun FB, Adam Firly menanyakan kebenaran tentang video tersebut kepada Surya ( grup TribunMadura.com ).
Adam Firly mengirimkan screenshot percakapan FB Messenger dengan pemilik akun FB HarRom, Sabtu (30/1/2021) malam.
Dalam screenshot itu, akun FB HarRom menyatakan kebenaran atas video tersebut.
Menanggapi hal itu, Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Hariyanto menegaskan bahwa video tersebut tidak benar.
"Terkait video buaya makan manusia di sungai Desa Kramat, itu tidak hoaks," tegas Didik, Minggu (31/1/2021).
Ia mengimbau dan mengajak masyarakat untuk lebih bersikap hati-hati dalam mengunggah atau memposting konten yang meresahkan.
"Apalagi ada rencana kawasan sungai itu akan dijadikan destinasi wisata," jelasnya.
Didik kembali menegaskan, pihaknya akan mendalami penyebaran video tersebut.
"Jika nanti terbukti akan kami proses lebih lanjut," tegasnya. (edo/ahmad faisol)
2. Budidaya Tanaman Porang

Dinas Pertanian Sampang terus melakukan pengembangan terhadap tanaman porang di Kabupaten Sampang Madura.
Untuk itu, Dinas Pertanian Sampang memberikan bantuan pengembangan tanaman porang kepada para petani maupun kelompok tani.
Tanaman berjenis umbi-umbian tersebut begitu fenomenal.
Selain harganya yang cukup tinggi, tanaman porang dimati pasar lantaran kaya manfaat untuk kesehatan.
Tanaman porang menjadi prioritas utama dari tujuan program pengembangan karena peluang bisnis cukup menjanjikan kepada para petani.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Sampang, Suyono mengatakan, pengembangan program tanaman porang masing-masing petani akan diberikan bibit atau umbi dari tanaman tersebut.
Nilai anggaran masing-masing petani atau kelompok yang mengembangkan tanaman porang sebanyak Rp. 25 juta melalui Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2021.
“Nanti masing-masing kelompok akan diberikan barangnya atau bibit tanaman porang,” tambahnya.
Dijelaskan, pengembangan tanaman Porang di Kabupaten Sampang sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir dan terus dilakukan pengembangan ke seluruh wilayah di Kota Bahari.
Menurutnya, proses budidaya dari tanaman itu cukup mudah dan gampang karena tanaman Porang cocok dikembangkan di wilayah Madura khususnya Sampang.
Kendati demikian, jenis tanaman tersebut memiliki batas waktu panen yang cukup lama.
"Agar tanaman Porang bisa di panen secara sempurna harus membutuhkan waktu selama tiga tahun," jelasnya.
Maka dari itu, Suyono menyarankan agar para petani tidak menanam Porang di sawah atau tempat yang memiliki produktivitas tinggi.
"Mudah-mudahan tanaman Porang bisa dikembangkan di Sampang karena selain harga dari umbi tanaman itu juga mahal, bibitnya atau pupil dari tanaman Porang harga jualnya juga relatif mahal," pungkasnya.
3. Warga Ancam Tutup Proyek Perumahan di Bangkalan
Puluhan warga Desa Gili Timur, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, mendatangi Kantor Pemasaran Perumahan Gili Timur, Sabtu (30/1/2021).
Di sana, mereka mengancam akan menutup dan menghentikan pengembangan perumahan jika tidak memenuhi tuntutan warga.
"Tidak tersedia selokan. Sehingga air dari perumahan mengalir ke pemukiman warga," ungkap Mahsus kepada Surya ( grup TribunMadura.com ).
Baca juga: Lokasi Balap Liar di Kota Blitar Dibubarkan Polisi, Amankan 52 Pengendara Motor, Pelaku Dapat Sanksi
Baca juga: Janji Manis si Penjual Pisang Ajak Siswi SMP Berhubungan Suami Istri, Padahal Baru Pacaran 2 Bulan
Selain pembangunan fasilitas selokan, warga juga menuntut pihak pengembang Perumahan Gili Timur memperbaiki jalan menuju perumahan.
"Perbaikan pipa PDAM yang bocor sudah diperbaiki kemarin. Termasuk legalitas perusahaan, saat ini sudah jelas," jelasnya.
Perumahan Gili Timur mulai dikembangkan sejak dua tahun silam.
Dari sekitar 10 unit rumah yang telah terbangun, dua unit di antaranya sudah berpenghuni.
Mahsus menegaskan, warga memberikan batas waktu kepada pengembang Perumahan Gili Timur hingga 20 Februari 2021.
Apabila hingga batas waktu itu belum juga dimulai pekerjaan, lanjutnya, warga akan menghentikan proses pembangunan untuk sementara.
"Pekerjaan yang kami maksud yakni pembangunan selokan dan perbaikan jalan karena kondisinya parah seperti kolam," tegas Mahsus.
Baca juga: Kabupaten Ponorogo Buka Rekrutmen CPNS 2021 dan PPPK 2021, Formasi Guru Paling Banyak Dibuka
Baca juga: Aturan PPKM di Surabaya Makin Diperketat, Tak Ada Sosialisasi, Pelanggar Langsung Diberi Sanksi
Mediasi antara perwakilan masyarakat dan pihak pengembang dilakukan. Dihadiri Kepala Desa Gili Timur, anggota Polsek dan Koramil Kamal.
Mahsus menambahkan, pihak pengembang bersedia menghentikan pembangunan sementara waktu sampai semua selesai.
"Menyanggupi tuntutan warga, sudah ada surat pernyataan kesanggupan dari pihak pengembang," pungkasnya. (edo/ahmad faisol)